Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meski Punya Telinga Lebar, Gajah Juga Mendengar dengan Kaki

KOMPAS.com - Salah satu ciri khas gajah yang tak dimiliki oleh mamalia lain di Bumi adalah telinga yang lebar. Tapi tahukah Anda, meski punya telinga yang lebar, gajah tidak mengandalkannya untuk mendengar.

Ya, gajah punya satu organ istimewa lainnya untuk mendengar yang mungkin belum Anda ketahui. Organ tersebut adalah kaki gajah. Kaki gajah ternyata punya keistimewaan tersendiri yang mungkin belum banyak diketahui yaitu sebagai indra pendengaran tambahan.

Tentang kaki gajah

Mengutip IFL Science, Jumat (3/11/2023) lingkar kaki gajah kira-kira sama dengan setengah tinggi bahunya dengan rata-rata diamet sekitar 40-50 sentimeter, tergantung pada spesiesnya.

Kebanyakan orang setuju bahwa gajah memiliki lima jari kaki, meski kuku jarinya berbeda-beda tergantung spesies gajahnya.

Gajah hutan Afrika dan gajah Asia mempunyai kaki depan yang masing-masing memiliki lima jari kaki dan lima kuku jari kaki, sedangkan kaki belakangnya hanya memiliki empat kuku jari kaki.

Sementara itu gajah semak Afrika memiliki empat kuku kaki di bagian depan dan tiga di belakang.

Bahkan ada penelitian yang menunjukkan bahwa gajah mungkin memiliki jari kaki keenam berdasarkan struktur di bantalan lemak di permukaannya.

Namun jari kaki keenam itu sebenarnya merupakan segumpal tulang rawan besar yang membantu menopang berat mamalia besar itu.

Mengingat jari-jari kaki cukup vertikal terhadap lantai, susunan tulang kaki menunjukkan bahwa gajah sebenarnya berjalan berjinjit dengan pergelangan tangan atau tumit tidak menyentuh tanah.

Kaki untuk mendengar

Menariknya, ada juga pendapat yang menyebut bahwa gajah dapat mendengar melalui kakinya.

Telinga mereka yang sangat besar memang dapat menangkap suara dari jarak yang cukup jauh.

Akan tetapi bukti juga menunjukkan bahwa getaran frekuensi rendah yang disebabkan oleh hewan lain dapat ditangkap telapak kaki gajah dan ditransmisikan ke otak mereka melalui konduksi tulang.

Ini karena kaki mereka penuh dengan reseptor yang disebut Pacinian.

Reseptor ini terhubung ke bagian otak yang memproses sentuhan.

Secara teknis, ketika gajah “mendengar” melalui kakinya, sebenarnya yang digunakan adalah indera peraba. Namun kombinasi metode ini dan pendengaran tradisional dapat membantu gajah mengambil keputusan berdasarkan suara.

Sebuah penelitian yang melibatkan panggilan dengan suara predator melalui pengeras suara di atas tanah menemukan bahwa gajah dengan cepat meninggalkan kawasan itu.

Mengutip dari KQED (15/07/2018), saat suara yang sama ditransmisikan di bawah tanah, gajah-gajah tersebut tetap berada di tempatnya, namun bergerak bergerombol menutup barisan.

Meski memiliki tanggapan yang berbeda, tapi hal ni menunjukkan bahwa kaki dan telinga mereka sama pentingnya dalam memproses dunia di sekitar mereka.

Gajah selalu bergerak dan dapat melakukan perjalanan sejauh 56 kilometer atau lebih dalam sehari untuk mencari makanan dan air.

Keempat kakinya tidak hanya membawa mereka ke tempat yang mereka inginkan, tetapi juga membantu menjaga keselamatan gajah di sepanjang perjalanan.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/11/06/110000623/meski-punya-telinga-lebar-gajah-juga-mendengar-dengan-kaki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke