Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Orang Membuat Peta Sebelum Satelit Diciptakan?

KOMPAS.com - Sejarah pembuatan peta ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama. Kini dengan kecanggihan satelit dan teknologi, pembuatan peta mungkin sudah bukan hal yang rumit lagi.

Lantas, bagaimana orang di masa lalu membuat peta sebelum ada penemuan perjalanan udara dan satelit?

Pembuat peta kuno dari seluruh dunia mengandalkan perpaduan seni, eksplorasi, kecerdikan matematis, dan tumpukan imajinasi untuk menangkap luasnya tanah yang mereka ketahui dan banyak dari yang mereka yakini ada di luar sana.

Potongan-potongan informasi tersebut kemudian disatukan dan digunakan dalam pembuatan peta. Dengan demikian, produk awal ini didasarkan pada beberapa pengukuran realistis tetapi juga banyak spekulasi.

Peta pertama yang dibuat

Dikutip dari IFL Science, Senin (31/7/2023) salah satu deskripsi terperinci pertama dari dunia dibuat oleh Anaximander, seorang filsuf pra-Sokrates yang dianggap sebagai salah satu dari tujuh orang bijak Yunani.

Anaximander menampilkan tanah Yunani (di pusat dunia) dan kemudian bagian Eropa, Asia selatan, dan Afrika Utara, menampilkan dunia yang datar.

Dalam proses pembuatan peta kuno, selama abad pertama SM, Eratosthenes dari Kirene, seorang polymath Yunani, berhasil menghitung keliling planet dengan ketelitian yang luar biasa. Ia membandingkan hasil survei ekstensif yang dikumpulkan di Perpustakaan Alexandria.

Dari metode itu kemudian dia menyusun rasio dari jarak utara-selatan antara dua kota, yang sedutnya memungkinkan untuk menghitung ukuran Bumi.

Eratosthenes juga mengembangkan cara untuk menemukan tempat dengan lebih akurat. Dia menggunakan sistem grid – mirip dengan yang kita lihat di peta modern – yang membagi dunia menjadi beberapa bagian.

Jaringan garis ini memungkinkan orang memperkirakan jarak mereka dari lokasi yang direkam.

Dia juga membagi dunia yang dikenal menjadi lima zona iklim - dua zona sedang, dua zona beku di utara dan selatan, dan zona tropis tengah yang meliputi khatulistiwa.

Setelah digabungkan, semua fitur ini menghasilkan peta yang jauh lebih canggih yang menawarkan representasi dunia secara mendetail.

Perkembangan peta selanjutnya

Selama berabad-abad kemudian, peta menjadi lebih canggih karena pembuat peta Romawai dan Yunani terus mengumpulkan informasi dari para pelancong dan tentara.

Hal itu memungkinkan Cladius Ptolemeus untuk menulis Geographia delapan jilid yang sangat berpengaruh dalam pembuatan peta-peta berikutnya.

Apa yang membuatnya lebih berpengaruh adalah dia memberikan penjelasan langkah demi langkah tentang bagaimana dia memproduksinya sehingga orang lain dapat meniru tekniknya.

Geographia-nya juga diisi dengan koordinat terperinci untuk semua fitur yang dia ketahui (lebih dari 8.000 tempat), dan dia juga menemukan ide garis lintang dan garis bujur, yang masih kita gunakan sampai sekarang.

Karya Ptolemeus ini terus dimodifikasi, seperti salah satunya oleh Muhammad al-Idrisi yang sangat populer di kalangan pembuat peta dan penjajah Belanda, Italia, dan Prancis.

Christopher Columbus juga sangat terinspirasi oleh deskripsi Ptolemeus tentang Asia yang menjadi dasar perjalanannya yang terkenal.

Perkembangan signifikan dalam sejarah pembuatan peta adalah penemuan kompas magnetik.

Meski pengetahuan tentang magnet jauh lebih tua, penerapannya dalam perangkat andal yang dapat digunakan untuk navigasi tidak diadopsi secara konsisten hingga sekitar abad ke-13.

Penemuan ini membuat banyak peta yang ada sebelumnya menjadi usang untuk menavigasi.

Maka yang terjadi selanjutnya adalah pembuatan peta portolan, peta yang digunakan pelancong untuk menavigasi ini menggunakan garis angin yang memanjang dari titik pusat.

Contoh peta portolan yang kaya dan detail adalah Atlas Catalan, yang dibuat oleh para kartografer dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber.

Tetapi meskipun dibuat dengan detail tempat nyata, peta juga mengandung banyak fitur fantastis yang mencakup kisah perjalanan dan sejarah yang didasarkan pada mitologi seperti monster, naga, dan lain-lain.

Namun melalui proses pengecekan dan penyempurnaan selama berabad-abad berikutnya, peta menjadi semakin berkembang dan maju.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/08/02/080000923/bagaimana-orang-membuat-peta-sebelum-satelit-diciptakan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke