Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Teka-teki Emas Nazi dan 4 Harta Karun yang Tidak Pernah Ditemukan

KOMPAS.com - Cerita tentang harta karun sudah memikat para penjelajah di seluruh dunia. Mereka dengan berbagai upaya berusaha mencari dan membuktikan keberadaannya, seperti misalnya adalah harta karun Nazi.

Tapi itu bukanlah bukan satu-satunya, masih ada beberapa yang belum ditemukan hingga sekarang. Apa saja, berikut seperti dikutip dari History, Minggu (5/2/2023).

Harta karun Nazi di Danau Toplitz

Legenda menyebutkan bahwa Nazi membuang emas curian senilaian miliaran dollar ($5,6 miliar) ke perairan Danau Toplitz. Danau tersebut merupakan danau terpencil yang terletak di jantung hutan lebat di pegunungan Alpen.

Cerita itu bisa jadi dianggap nyata karena pada tahun 1940-an, Nazi menggunakan danau tersebut sebagai tempat pengujian angkatan laut dan pegunungan yang mengelilinginya sebagai tempat beristirahat bagi para perwira militer.

Selama bertahun-tahun, setidaknya lima penyelam tewas saat mencoba menemukan harta karun legendaris itu. Sedangkan ekspedisi lain belum menemukan bukti konklusif.

Skeleton Canyon

Skeleton Canyon terletak di pegunungan Peloncillo di perbatasan Arizona-New Mexico. Selama abad ke-19, ngarai tersebut dikenal sebagai tempat penyelendup menyembunyikan kekayaan mereka dan tempat para bandit berkeliaran mencoba untuk mencurinya.

Cerita menyebutkan pada akhir tahun 1880-an, sekelompok bandit berhasil menyerbu kota Monterrey di Meksiko dan membawa harta karun berupa perak, emas, berlian, patung, dan lain sebagainya.

Bandit yang diburu pihak berwenang ini kemudian disebut menyembunyikan hasil jarahan di Ngarai. Tapi ada pula yang mengatakan menyimpannya di semacam gua bawah tanah. Tapi di mana pun itu, banyak pihak meyakini harta karun terkubur di suatu tempat di ngarai.

Beberapa pemburu harta karun telah mencoba menemukan 'Harta Karun Skeleton Canyon' tetapi sejauh ini tidak berhasil.

Telur Faberge yang hilang

Pada tahun 1885 Tsar Rusia bernama Alexander III menunjuk Peter Carl Faberge sebagai pandai emas.

Faberge kemudian menciptakan telur berhiaskan berlian dan emas yang disebut 'Telur ayam' untuk istri tsar Permaisuri Maria Fedorovna.

Selama tiga dekade berikutnya, Faberge membuat 52 telu berornamen lagi untuk keluarga kerjaan Rusia. Namun setelah revolusi Rusia 1917, yang mengakibatkan eksekusi sebagian besar keluarga kerajaan, Faberge melarikan diri ke tempat aman hingga mendarat di Swiss.

Rezim baru menyita telur-telur itu yang pada akhirnya menyisakan tujuh telur yang belum ditemukan.

Pada tahun 2015 telur kedelapan yang telah lama dianggap hilang ditemukan dimiliki oleh pedagang besi tua yang tidak tahu menahu bahwa itu adalah barang bersejarah bernilai $30 juta.

Sebenarnya dia telah merencanakan untuk melebur telur untuk diambil emasnya.

Awa Maru

Saat Perang Dunia II hampir berakhir, Amerika Serikat mengalihkan perhatian mereka ke tentara Sekutu yang ditawan sebagai tawanan perang di Jepang.

Swiss turun tangan dan menengahi kesepakatan dengan kedua negara supaya AS dapat mengirim pasokan ke tawanan perang sementara kapal Jepang dapat berlayar tanpa takut akan pembalasan.

Jepang memanfaatkan kesempatan itu menggunakan kapal besar bernama Awa Maru untuk mengangkut warga istimewa, bahan mentah, artefak yang tak ternilai, batu permata berharga, dan emas—bernilai sekitar $5-$10 miliar dolar.

Sayang pada tahun 1945, USS Queenfish yang tidak mengetahui kesepakatan damai itu menembakkan torpedo ke Awa Maru dan menewaskan 2004 orang di dalamnya. Tidak sampai beberapa dekade kemudian AS mengungkapkan Awa Maru tenggelam di perairan China.

Pada tahun 1970-an, ekspedisi China yang mahal berusaha menemukan kekayaan Jepang tetapi ternyata tak menemukan hasil. Pada tahun 1981, dokumen AS mengungkapkan bahwa Awa Maru—dalam pelayaran kedua hingga terakhir—memang membawa barang-barang berharga tetapi sudah mengantarkannya ke Singapura dan kemudian ke Thailand.

Hanya pada perjalanan terakhirnya Awa Maru membawa besi dan batu bara kembali ke Jepang.

Kota Inca Paititi

Kota Paititi mungkin merupakan tempat nyata yang memang dibuat dari emas. Kisah bermula ketika selama 40 tahun, Spanyol dan Inca berperang memperebutkan wilayah di Peru. Dalam perang itu orang Inca melarikan diri ke Lembah Vilcabamba dan bertahan hingga tahun 1572.

Pada saat Spanyol mengambil alih daerah tersebut, sebagian besar suku Inca telah meninggalkan kota. Mereka membawa harta karun dan melakukan perjalanan jauh ke dalam hutan hujan Brasil selatan.

Tetapi kota baru yang mereka dirikan dan sejumlah besar emas yang mereka bawa tidak pernah ditemukan. Hanya saja pada tahun 2009, citra satelit mengungkapkan area gundul di wilayah Boco de Acre, Brasil menjadi bukti kemungkinan pemukiman kuno.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/02/06/103108523/teka-teki-emas-nazi-dan-4-harta-karun-yang-tidak-pernah-ditemukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke