Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Terlalu Banyak Makan Garam?

KOMPAS.com - Garam atau natrium klorida umumnya digunakan sebagai perasa untuk memberikan rasa asin pada makanan. 

Selain itu, garam juga dimanfaatkan sebagai pengawet karena bakteri tidak dapat berkembang dengan adanya garam dalam jumlah tinggi.

Melansir Harvard School of Public Health, tubuh kita membutuhkan sejumlah kecil natrium untuk melakukan impuls saraf, berkontraksi dan mengendurkan otot, serta menjaga keseimbangan air dan mineral.

Namun, konsumsi garam terlalu banyak juga tidak baik untuk kesehatan karena dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit. 

Efek makan garam terlalu banyak.

World Health Organization (WHO) menganjurkan untuk membatasi konsumsi garam sebanyak 2.400 mg atau sekitar 1 sendok teh garam per hari. 

Jika kita mengonsumsi lebih dari itu, apa yang akan terjadi pada tubuh kita?

Efek jangka pendek

1. Retensi air di dalam tubuh

Dilansir dari Healthline, efek makan garam terlalu banyak yang pertama adalah perut terasa lebih kembung atau bengkak dari biasanya. Ini terjadi karena ginjal ingin mempertahankan rasio natrium terhadap air tertentu dalam tubuh kita. 

Untuk melakukannya, ginjal menyimpan air ekstra untuk mengimbangi natrium ekstra yang kita makan.

Retensi atau tumpukan air yang meningkat ini dapat menyebabkan pembengkakan, terutama di tangan dan kaki, sehingga mengakibatkan berat badan yang lebih dari biasanya.

2. Tekanan darah naik

Makanan yang mengandung banyak garam juga dapat menyebabkan volume darah yang lebih besar mengalir melalui pembuluh darah dan arteri. Hal ini dapat mengakibatkan kenaikan tekanan darah sementara.

Namun, dipercaya bahwa tidak semua orang mungkin mengalami efek ini. Misalnya, penelitian menunjukkan, orang yang tidak sensitif terhadap garam mungkin tidak mengalami peningkatan tekanan darah setelah makan kaya garam.

3. Rasa haus yang intens

Makan makanan asin juga bisa menyebabkan mulut kering dan kita pun merasa sangat haus. 

Kondisi ini mendorong kita untuk minum lebih banyak dan tubuh kita mencoba memperbaiki rasio natrium terhadap air.

Peningkatan asupan cairan yang dihasilkan dapat menyebabkan buang air kecil lebih sering dari biasanya. 

Di sisi lain, gagal mengonsumsi cairan setelah makan garam dalam jumlah banyak juga dapat menyebabkan kadar natrium tubuh naik di atas tingkat yang aman, mengakibatkan kondisi yang dikenal sebagai hipernatremia.

Hipernatremia dapat menyebabkan air keluar dari sel tubuh dan masuk ke dalam darah. Ini adalah upaya tubuh untuk mengencerkan kelebihan natrium. 

Jika tidak ditangani, perpindahan cairan ini dapat menyebabkan disorientasi, kejang, koma, dan bahkan kematian.

Efek jangka panjang

1. Risiko kanker perut meningkat

Beberapa penelitian mengaitkan makan garam dalam jumlah banyak dengan risiko kanker perut yang lebih tinggi.

Sebuah tinjauan yang melibatkan lebih dari 268.000 peserta menunjukkan, orang yang mengonsumsi garam rata-rata 3 gram per hari mungkin memiliki risiko kanker perut hingga 68 persen lebih tinggi daripada orang dengan asupan garam rata-rata 1 gram per hari.

Studi lain menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi banyak garam mungkin memiliki risiko kanker perut dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang asupan garamnya yang lebih rendah. Namun, penelitian ini tidak secara jelas mendefinisikan apa yang dianggap asupan garam tinggi atau rendah.

2. Risiko penyakit jantung dan kematian dini meningkat 

Sebenarnya, hubungan antara makan garam berlebihan, penyakit jantung, dan kematian dini masih agak kontroversial.

Beberapa penelitian menunjukkan, asupan garam yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan pengerasan pembuluh darah dan arteri. Pada gilirannya, kondisi ini dapat menyebabkan risiko penyakit jantung dan kematian dini yang lebih tinggi.

Misalnya, satu penelitian selama 20 tahun mencatat bahwa peserta yang mengonsumsi kurang dari 5,8 gram garam per hari memiliki tingkat kematian dini terendah, sedangkan peserta yang mengonsumsi lebih dari 15 gram garam per hari memiliki tingkat kematian dini tertinggi.

Namun, studi lain mengatakan bahwa mengonsumsi banyak garam tidak memiliki efek pada kesehatan jantung atau kematian dini dan makanan rendah garam juga sebenarnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Hasil studi yang berbeda ini disebabkan oleh perbedaan dalam desain studi, metode yang digunakan untuk memperkirakan asupan natrium, dan faktor peserta, seperti berat badan, sensitivitas garam, dan masalah kesehatan lain yang mungkin dimiliki peserta.

Meskipun makan terlalu banyak garam mungkin tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau kematian dini bagi semua orang, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mendapat hasil yang kuat.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/01/14/120000023/apa-yang-terjadi-pada-tubuh-jika-terlalu-banyak-makan-garam-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke