Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjalanan Luar Angkasa Mempercepat Penuaan Tulang

KOMPAS.com - Perjalanan luar angkasa meski terdengar menarik, nyatanya memiliki segudang risiko kesehatan, karena efek bobot dan paparan radiasi yang ditimbulkan pada astronot,

Salah satu efek paling menonjol dari tinggal jangka panjang di habitat luar angkasa adalah hilangnya massa tulang, sesuatu yang sedang dipelajari NASA dengan cukup cermat.

Dan kini penelitian baru mengklaim, bahwa tinggal di luar angkasa juga dapat mempercepat proses penuaan tulang.

Studi yang dipublikasikan di Nature Scientific Reports ini dilakukan oleh Anna-Maria Liphardt, ilmuwan olahraga dari Friedrich Alexander University yang berkolaborasi dengan para ahli dari Kanada, Jerman, dan Amerika Serikat.

Dalam studi yang panjang tersebut, peneliti memeriksa kepadatan dan kekuatan tulang dari 14 astronot pria dan 3 astronot wanita setelah kembali dari misi panjang.

Dikutip dari Slashgear, Minggu (31/7/2022) peneliti menemukan bahwa setelah 12 bulan kembali dari luar angkasa, lebih dari setengah astronot mengalami penurun 2 persen kekuatan tulang dan kepadatan mineral.

Studi menggambarkan pengeroposan tulang yang terjadi karena perjalanan luar angkasa, sebagai fenomena yang mirip dengan keropos tulang terkait usia yang terjadi pada tingkat yang cukup cepat.

Namun pola pengeroposan tulang di luar angkasa, berbeda dengan proses penuaan alami di Bumi.

"Itu sesuai dengan pengeroposan tulang yang berkaitan dengan usia setidaknya satu dekade," ungkap Liphardt.

Beberapa astronot yang diperiksa sebagai bagian dari penelitian, juga menunjukkan kerusakan yang tak dapat diperbaiki pada jaringan penting yang disebut trabekula.

Semakin lama misi luar angkasa berlangsung, semakin tinggi kemungkinan kepadatan dan kekuatan tulang yang hilang tersebut untuk dipulihkan kembali.

Oleh karena itu, perjalanan luar angkasa jangka panjang dapat menyebabkan munculnya masalah serius seperti osteoporosis dan kerentanan yang lebih tinggi terhadap patah tulang.

Perubahan dalam pengobatan dan pengembangan rutinitas kebugaran baru, dapat membantu memerangi beberapa kerusakan terkait tulang yang disebabkan tinggal lama di luar angkasa.


Berdasarkan penelitian sebelumnya, untuk setiap bulan yang dihabiskan di luar angkasa, astronot kehilangan antara 1 hingga 2 persen dari kepadatan mineral tulang mereka.

Pemeriksaan astronot NASA Scott Kelly pada tahun 2018 mengungkapkan, bahwa saat tinggal di luar angkasa memperlambat pembentukan tulangnya dan juga mengurangi kemampuan kognitifnya.

Penelitian lain yang dipublikasikan di Nature Medicine memaparkan, bahwa sel darah merah dihancurkan di luar angkasa pada tingkat yang 54 persen lebih tinggi daripada di Bumi.

Hal itu pun menjadi problem tersendiri bagi astronot yang akan menjalani misi ke tujuan yang jauh seperti Mars.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/02/100500523/perjalanan-luar-angkasa-mempercepat-penuaan-tulang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke