Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hilang 70 Tahun, Situs Fosil di Brasil Kembali Ditemukan

Kondisi geologis yang unik di situs terpencil telah lama hilang, melestarikan harta paleontologi yang dapat membantu menjelaskan salah satu peristiwa kepunahan terbesar dalam sejarah.

Situs yang ditemukan kembali dikenal sebagai Cerro Chato, terletak di dekat perbatasan Brasil dengan Uruguay di negara bagian selatan Rio Grande do Sul.

Sekitar 260 juta tahun lalu menjelang akhir periode Permian (299-251 juta tahun lalu), kondisi di situs ini ideal untuk menjebak dan mengawetkan organisme mati.

Akibatny,a beberapa lapisan berbatu di Cerro Chato penuh dengan fosil, terutama tumbuhan yang biasanya tidak memfosil.

Ahli paleontologi yang pertama kali menemukan Cerro Chato pada tahun 1951 sangat tertarik dengan peninggalan Permian yang begitu terpelihara dengan baik.

Sayangnya, tanpa landmark yang mudah diingat atau teknologi modern seperti GPS, maka tidak dapat merekam koordinat geografis situs secara akurat, dan saat berusaha untuk kembali ke harta karun Permian, suli untuk menemukannya kembali.

Setelah beberapa kali mencoba menelusuri kembali langkah tersebut, tim menghentikan pencarian dan menyatakan situs tersebut hilang.

Namun, sekelompok peneliti baru telah berhasil menemukan lokasi yang hilang pada tahun 2019.

"Selama beberapa dekade, lokasi geografis ini tidak diketahui. Peneliti baru melakukan perburuan harta karun besar-besaran untuk menemukannya lagi," kata Joseline Manfroi, ahli paleobotani di University of Vale do Taquari di Rio Grande do Sul seperti dikutip dari Live Science, Rabu (29/6/2022).

Beruntungnya, kesempatan untuk terus menulis sejarah situs melalui catatan fosil kembali dapat dilakukan setelah sekian lama.


Sampai saat ini, lebih dari 100 fosil yang mayoritas tumbuhan, bersama dengan beberapa ikan dan moluska, telah ditemukan di Cerro Chato.

Beberapa tanaman yang menjadi fosil adalah nenek moyang tumbuhan runjung dan pakis modern.

Tetapi para peneliti baru mencurigai bahwa fosil ini hanyalah puncak gunung es. Hal itu dikarenakan, saat peneliti awal menemukan situs tersebut, mereka hanya mampu menggores permukaan deposit fosil Cerro Chato sebelum kehilangan jejak lokasinya.

Meskipun ditemukan kembali hampir tiga tahun lalu, masih banyak tanah yang ditutupi.

"Area yang akan dieksplorasi sangat besar. Saya memperkirakan bahwa kami belum menjelajahi 30 persen dari semua ruang yang tersedia," papar penulis utama studi Joseane Salau Ferraz, kandidat doktor di Universitas Federal Pampa di Rio Grande do Sul.

Fosil tumbuhan di Cerro Chato membantu para peneliti lebih memahami tentang perubahan iklim drastis yang terjadi menjelang akhir Permian, memicu peristiwa kepunahan sekitar 90 persen kehidupan di bumi.

"Fosil yang kami pelajari memiliki kepentingan global, karena merupakan kesaksian langsung dari perubahan lingkungan yang terjadi selama periode Permian," papar Ferraz.

"Studi ini akan membantu kami untuk mengambil informasi tentang distribusi tanaman ini di seluruh dunia," lanjut dia.

Adapun tim telah mempublikasikan temuan ini secara online pada 15 Mei lalu di jurnal Paleodest dari Brazilian Society of Paleontology.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/29/174500123/hilang-70-tahun-situs-fosil-di-brasil-kembali-ditemukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke