Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Astronom Temukan Ledakan Bintang Tipe Baru, Disebut Micronova

KOMPAS.com- Astronom menemukan ledakan bintang tipe baru yang disebut dengan micronova. Jenis ledakan bintang yang baru ditemukan ini pun dapat membantu kita lebih memahami ledakan termonuklir pada bintang mati.

Micronova terjadi di permukaan bintang katai putih yang secara aktif menyerap materi dari pasangan bintang biner (sistem biner) di dekatnya.

Akumulasi material pada katai putih ini lah yang kemudian menghasilkan ledakan termonuklir terlokalisasi.

Bintang katai putih sendiri merupakan bintang yang mencapai akhir hidupnya dan dapat mengeluarkan lapisan luar serta meninggalkan inti padatnya.

Bintang katai putih yang memiliki massa hingga 1,4 massa Matahari ini banyak ditemukan dalam sistem biner.

Seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (22/4/2022) selama ribuan tahun, proses akumulasi material pada katai putih sebenarnya menjadi penyebab ledakan bintang yang kuat yang dikenal sebagai nova atau bahkan supernova, di mana seluruh bintang lenyap.

Namun ternyata peneliti mengidentifikasi adanya ledakan berukuran lebih kecil yang disebut micronova, mereka pun menyebutnya ledakan bintang tipe baru yang diamati di alam semesta. 

Kendati skala ledakan bintang ini lebih kecil, namun para astronom menyebut, mikronova 1 juta kali lebih terang daripada ledakan nova klasik.

Perbedaan lainnya, ledakan micronova terlihat membakar puluhan hingga ratusan triliun kilogram materi bintang dalam hitungan jam yang berlangsung selama setengah hari saja. Sementara pada nova bisa terjadi hingga beberapa minggu.

"Kami telah menemukan dan mengidentifikasi untuk pertama kalinya apa yang kami sebut mikronova," kata Simone Scaringi, astrofisikawan dari Durham University di Inggris.

Fenomena ledakan bintang micronova ini menurutnya menantang pemahaman para astronom tentang bagaimana ledakan termonuklir tipe baru pada bintang terjadi di alam semesta.

Para peneliti pertama kali mengidentifikasi katai putih yang memancarkan mikronova dalam data dari teleskop pemburu planet ekstrasurya atau exoplanet, instrumen luar angkasa TESS.

TESS dioptimalkan untuk menemukan variasi kecerahan yang sangat kecil pada bintang dengan exoplanet yang mengorbit.

Secara total, mereka menemukan tiga ledakan. Tapi ledakan bintang itu terlalu kecil untuk menjadi nova, yang jauh lebih kuat dan tahan lama.

Jadi tim mulai menemukan skenario yang bisa menjelaskan pengamatan. Mereka menemukan bahwa penjelasan yang paling mungkin adalah mikronova.

Lebih lanjut, dikutip dari New Scientist, mekanisme pasti di balik ledakan itu tidak jelas, tetapi diperkirakan itu mungkin disebabkan oleh hidrogen yang terakumulasi di kutub bintang.

Akhirnya, hidrogen mencapai suhu dan tekanan yang cukup untuk menyalakan fusi dan menyebabkan ledakan termonuklir lokal yang melepaskan energi sebanyak matahari dalam sehari.

Hanya bintang katai putih yang sangat magnetis yang dapat mengakumulasi hidrogen di kutubnya dengan cara ini, yang berarti tidak semua harus mengalami mikronova.

Menemukan dan mempelajari lebih banyak katai putih pun dapat mengungkapkan proses ini dan mungkin menjelaskan bagaimana katai putih mampu mengumpulkan massa yang cukup untuk meledak sebagai supernova.

Selain itu temuan juga menunjukkan bahwa ledakan mikronova mungkin cukup umum, tetapi para astronom tentu saja perlu mengumpulkan lebih banyak pengamatan untuk memahaminya secara lebih mendalam.

“Ini menunjukkan betapa dinamisnya alam semesta kita,” kata Scaringi.

Penelitian astronom tentan temuan fenomena ledakan bintang tipe baru yang disebut micronova yang terjadi di alam semesta ini telah dipublikasikan di jurnal Nature.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/23/190200023/astronom-temukan-ledakan-bintang-tipe-baru-disebut-micronova

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke