Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BRIN Gunakan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau

KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC), di Provinsi Riau untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah itu.

Plt Direktur Penguatan dan Kemitraan, Infrastruktur Riset dan Inovasi, Salim Mustofa menyampaikan, pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca di Riau rencananya akan berlangsung selama 15 hari.

Menurutnya, pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca adalah awal dari upaya mitigasi karhutla di wilayah yang rentan.

"Selain Riau, selanjutnya kami juga berencana melakukan operasi TMC di sejumlah provinsi rawan bencana karhutla dan menjadi prioritas restorasi gambut lainnya, seperti Provinsi Sumatera Selatan – Jambi, dan juga Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah," ujar Salim dilansir dari laman BRIN, Kamis (14/4/2022).

"Rencana jadwal pelaksanaan di provinsi-provinsi tersebut masih kami koordinasikan dengan KLHK, BNPB, BRGM dan BMKG," sambungnya.

Untuk diketahui, dikutip dari laman BPPT, Minggu (20/3/2022) teknologi modifikasi cuaca dilakukan dengan meniru proses yang terjadi di dalam awan, melalui aktivitas penyemaian awan (cloud seeding).

Awan yang dijadikan objek penyemaian adalah jenis awan Cumulus (Cu, yang banyak mengandung uap air dan berpotensi menjadi hujan.

Sejumlah partikel higroskopik yang dibawa dengan pesawat sengaja disemprotkan langsung ke dalam awan, agar proses pengumpulan butiran tetes air di dalamnya dimulai. Sementara, pelepasannya dapat dilakukan di bawah dasar awan maupun langsung ke dalam awan.

Teknologi modifikasi cuaca dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, yang menjadi tanggung jawab BRIN.

Pihaknya diminta untuk segera menyiapkan pelaksanaan operasi TMC di Riau, mengingat wilayah ini adalah yang paling rawan dibandingkan lainnya, berdasarkan pantauan data titik api Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).


Teknologi modifikasi cuaca dinilai menjadi solusi penanganan karhutla

Sementara itu, Plt Deputi Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, Yan Rianto, menuturkan bencana kabut asap karhutla perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

Sebab, kejadiannya bisa berlangsung dalam waktu yang cukup panjang dan sering kali menyebabkan kerugian besar.

“Selain merusak keanekaragaman hayati dalam ekosistem hutan, dampak negatif kabut asap lainnya adalah terganggunya lalu lintas transportasi udara, serta lumpuhnya berbagai aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat di daerah terdampak bencana," imbuhnya. 

Dia menambahkan, diperlukan langkah-langkah mitigasi untuk mengantisipasi risiko bencana kebakaran hutan dan lahan akibat kemunculan titik api di sejumlah wilayah provinsi rawan bencana.

Salah satunya adalah menggunakan teknologi modifikasi cuaca. Adapun operasi TMC telah dilakukan sejak Kamis lalu, sementara BRIN telah menyiapkan bahan semai berupa bubuk NaCl.

“Selain personel yang bertugas di Posko, kami juga menempatkan personel di pos meteorologi di Dumai dan Pelalawan untuk memberikan laporan data cuaca, visual pertumbuhan awan dan kondisi lapangan setiap jamnya ke posko untuk dianalisa, guna menentukan strategi penyemaian awan setiap harinya," ungkap Koordinator lapangan operasi TMC di Riau, Chandra Fadhilah .

Di sisi lain, Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC BRIN, Budi Harsoyo, menyampaikan operasi teknologi modifikasi cuaca telah menjadi solusi untuk menangani kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

Misalnya, pada bencana El Nino di tahun 2019 yang mengakibatkan karhutla, saat itu TMC dilakukan dengan tujuan pemadaman api (fire suppression).

"Target Operasi TMC kali ini adalah untuk menjaga tinggi muka air tanah gambut agar tetap berada di batas atas ambang batas (treshold) kekeringan, sehingga lahan gambut tidak mudah terbakar dan potensi kejadian karhutla dapat dikurangi,” pungkas Budi.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/17/160500823/brin-gunakan-teknologi-modifikasi-cuaca-untuk-cegah-kebakaran-hutan-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke