Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peneliti Sebut Anjing Bisa Menularkan Superbug, Bakteri Resisten Antibiotik

KOMPAS.com - Studi terbaru menunjukkan bahwa jilatan dari hewan peliharaan, dapat menularkan superbug pada manusia.

Hal itu diungkapkan sekelompok peneliti dari Royal Veterinary College, serta University of Lisbon.

Mereka menyebut, bahwa anjing dapat menularkan bakteri yang resisten terhadap antibiotik ini. Adapun penularannya bisa dikarenakan seseorang tidak mencuci tangan, setelah terkena kotoran hewan peliharaan.

Menurut laporan di jurnal Lancet, superbug telah mengakibatkan setidaknya lebih dari satu juta kematian di tahun 2019.

Oleh sebab itu, para peneliti memperingatkan pemilik hewan peliharaan untuk berhati-hati, lantaran berisiko tertular infeksi superbug dengan menyebarkan jenis bakteri yang resisten antibiotik.

Untuk diketahui, resistensi antibiotik adalah kondisi yang dapat terjadi ketika bakteri berevolusi dan tidak bisa lagi dibunuh menggunakan antibiotik.

“Bahkan sebelum pandemi Covid-19, resistensi antibiotik adalah salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat karena dapat menyebabkan pneumonia, sepsis, saluran kemih dan luka, infeksi yang tidak dapat diobati," ujar pemimpin studi dari University of Lisbon, Dr Juliana Menezes.

Seperti dilansir dari Express, Rabu (6/4/2022) tim peneliti menggunakan sampel tinja yang diambil sebulan sekali selama empat bulan, dari 114 orang sehat, 85 anjing, dan 18 kucing.

Setelah melakukan analisis genetik, ditemukan bahwa sebanyak 15 hewan peliharaan dan 15 orang terbukti terinfeksi bakteri yang berbahaya.

Setengah dari hewan peliharaan yang terinfeksi, diketahui memiliki strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

Peneliti mengatakan, strain tersebut terbukti resisten terhadap obat-obatan seperti penisilin, maupun pengobatan lainnya.


Mereka menjelaskan, penyebaran bakteri ini terjadi melalui rute fekal-oral, yakni saat anjing menjilati pantatnya, lalu menularkan saat menjilati tubuh atau wajah pemiliknya.

“Meskipun tingkat berbagi dari rumah tangga yang telah kami pelajari rendah, pembawa bakteri yang sehat dapat menularkannya ke lingkungan mereka selama berbulan-bulan. Mereka dapat menjadi sumber infeksi bagi orang dan hewan lain yang lebih rentan seperti orang tua dan wanita hamil," kata Menezes.

Berkaitan dengan temuan ini, Menezes menyarankan agar pemilik anjing untuk tidak mencium atau membiarkan mereka makan dari piring yang sama.

Meski tidak nyaman, langkah ini dinilai dapat mengurangi risiko penularan maupun pengembangan penyakit di kemudian hari.

“Penelitian sebelumnya telah menghubungkan faktor kontak dekat antara hewan peliharaan dan pemiliknya dengan berbagi bakteri (apakah resisten atau tidak). Faktor risiko ini termasuk mencium, menjilati wajah pemilik atau makan dari piring pemilik," terang Menezes.

Di samping itu, dia juga meminta agar para pemilik hewan peliharaan untuk menerapkan perilaku kebersihan yang jauh lebih baik, guna meminimalkan penyebaran bakteri di tingkat keluarga.

“Mengingat bahwa bakteri yang kami pelajari ditemukan menjajah saluran pencernaan, penularan terjadi melalui rute fekal-oral, praktik kebersihan yang baik seperti mencuci tangan setelah membersihkan kotoran anjing, atau bahkan setelah mengelus dapat mengurangi penyebaran,” pungkasnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/07/200500923/peneliti-sebut-anjing-bisa-menularkan-superbug-bakteri-resisten-antibiotik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke