Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Infeksi Covid-19 Berpengaruh terhadap Gigi?

KOMPAS.com - Infeksi Covid-19 sebagian besar merupakan penyakit pernapasan. Akan tetapi, banyak orang telah melaporkan gejala lain termasuk yang mempengaruhi mulut dan gigi.

Masih banyak yang harus dipelajari terkait hubungan infeksi virus corona dan berbagai gejala yang berbeda. Namun, beberapa penelitian mengenai hal tersebut mulai muncul.

Melansir Healthline, Selasa (29/3/2022) virus SARS-CoV-2, virus penyebab infeksi Covid-19, masuk ke aliran darah melalui reseptor yang disebut ACE2. Reseptor tersebut menjadi pintu yang memungkinkan virus masuk ke dalam sel.

Perlu digarisbawahi, sel dengan reseptor ACE2 banyak terdapat di mulut, lidah, dan gusi.

Sehingga, orang dengan kesehatan mulut buruk cenderung memiliki lebih banyak reseptor ACE2, yang semakin menghubungkan antara infeksi Covid-19 dan kesehatan mulut.

Sebuah studi meneliti hubungan antara kesehatan gigi, gejala, dan tingkat keparahan infeksi virus corona. Ditemukan adanya hubungan erat antara tingkat keparahan penyakit gigi dan tingkat keparahan infeksi Covid-19.

Sekitar 75 persen dari orang dengan penyakit gigi parah di rawat di rumah sakit karena Covid-19. Tidak satu pun dari mereka yang memiliki tanda-tanda penyakit gigi yang jelas dirawat di rumah sakit.

Infeksi Covid-19 mempengaruhi gigi, kemungkinan karena orang-orang yang memiliki kesehatan gigi yang lebih buruk cenderung mempunyai kondisi medis kronis lainnya.

Namun, tidak banyak penelitian yang mengaitkan infeksi corona sebagai penyebab kesehatan gigi yang buruk.

Tidak ada laporan signifikan mengenai gejala terkait mulut sebagai bagian dari presentasi penyakit Covid-19 seseorang.

Dalam sebuah tinjauan sistematis, dari 54 penelitian yang menjelaskan gejala Covid-19, sakit gigi atau gejala terkait mulut, tidak termasuk dalam 12 gejala teratas yang dilaporkan.

Gejala paling umum yang dilaporkan antara lain demam (81,2 persen), batuk (58,5 persen), dan kelelahan (38,5 persen). Tapi, tidak berarti seseorang mungkin tidak mengalami gejala atau efek terkait gigi selama atau setelah Covid-19.

Pengobatan sakit gigi karena Covid-19

Jika mengalami sakit gigi selama infeksi Covid-19 atau sesaat setelahnya, mengonsumsi 400 miligram ibuprofen bisa lebih efektif mengatasi sakit dibandingkan asetaminofen.

Selain itu, kompres dingin di luar pipi, dapat menggunakan kain lap lembut yang direndam dalam air dingin.

Beberapa orang dapat mengembangkan infeksi mulut seperti sariawan saat terinfeksi Covid-19. Jika hal ini terjadi, dokter dapat meresepkan obat antijamur.

Perlu digarisbawahi, seseorang dapat terkena kondisi sakit gigi yang buruk saat terpapar Covid-19. Rongga atau gigi yang terinfeksi dapat bergejolak selama infeksi corona.

Akibatnya, seseorang kemungkinan perlu menghubungi dokter gigi apabila mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas tidak membantu.

Adapun tercatat, terdapat beberapa pernyataan yang sering ditanyakan mengenai keterkaitan sakit gigi dan infeksi Covid-19, sebagai berikut:

1. Apakah gusi berdarah menjadi gejala Covid-19?

Gusi berdarah tidak terdaftar sebagai gejala umum dari infeksi virus corona. Alih-alih pendarahan, pembekuan darah telah dilaporkan sebagai efek samping dari Covid-19. Namun, gusi berdarah bisa menjadi tanda penyakit gusi. Ini tidak boleh diabaikan.

2. Apakah Covid-19 memicu ruam di mulut?

Ruam bukanlah gejala dari infeksi corona yang umum dilaporkan.

Sebuah studi kasus yang menggambarkan seorang pasien yang melaporkan ruam seluruh tubuh sebagai bagian dari gejalanya, dituliskan bahwa hanya 2 dari 1.099 orang dengan Covid-19 yang melaporkan segala jenis ruam sebagai bagian dari gejalanya.

Ruam di mulut saat ini tidak dilaporkan dalam literatur. Sehingga, kecil kemungkinan ruam di mulut terkait Covid-19. Jika mengalaminya, bicarakan dengan dokter mengenai kemungkinan penyebabnya.

3. Apakah lapisan putih di lidah menjadi gejala Covid-19?

Lapisan putih di lidah dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kandidiasis mulut atau sariawan.

Meskipun infeksi corona tidak menyebabkan sariawan, virus SARS-CoV-2 memang memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Ini bisa membuat seseorang lebih rentan terkena infeksi seperti sariawan.

Selain bercak putih atau lapisan di tenggorokan dan lidah, kemungkinan juga mengalami gejala sariawan sebagai berikut:

4. Mengapa Covid-19 menyebabkan gigi kuning?

Gigi yang berubah warna atau kuning bukanlah kejadian yang diketahui secara langsung dari infeksi Covid-19.

Namun, terdapat beberapa laporan bahwa obat yang digunakan untuk mengobati infeksi virus corona dapat menyebabkan gigi menjadi kuning atau perubahan warna gigi.

Salah satunya doksisiklin, antibiotik yang diketahui menyebabkan gigi kuning atau pewarnaan gigi.

Meskipun antibiotik tidak mengobati virus seperti SARS-CoV-2, antibiotik tersebut mengobati infeksi bakteri seperti pneumonia, yang dapat terjadi sebagai efek samping Covid-19.

Jika memerlukan mengonsumsi obat untuk Covid-19, maka dapat berbicara dengan dokter mengenai risiko dan manfaat dari minum obat.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/30/100200423/bagaimana-infeksi-covid-19-berpengaruh-terhadap-gigi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke