Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Danau Buatan Berusia 2.500 Tahun yang Diyakini sebagai Kolam Suci Ditemukan di Pulau Sisilia

KOMPAS.com - Sebuah danau buatan berusia 2.500 tahun ditemukan di Pulau Sisilia. Menariknya, danau ini bukan pelabuhan yang digunakan untuk tujuan militer ataupun perdagangan seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Danau ini, menurut para arkeolog, ternyata merupakan kolam suci yang digunakan oleh orang Fenisia kuno sebagai kompleks keagamaan yang besar, di mana kolam dapat memantulkan cahaya bintang dari konstelasi tertentu.

Di sekitar kolam juga terdapat deretan kuil dan altar untuk menghormati beberapa dewa.

Penemuan ini pun memberikan wawasan baru terhadap budaya Fenisia kuno dan hubungannya dengan alam.

"Itu adalah kolam suci di pusat kompleks keagamaan yang besar. Bukan pelabuhan," kata Lorenzo Nigro, peneliti studi dan profesor Arkeologi Timur Dekat dan Fenisia di Universitas Sapienza Roma.

Dikutip dari Live Science, Selasa (22/3/2022), intepretasi baru dari cekungan atau danau buatan itu muncul setelah penggalian mengungkap sebuah bangunan besar, yaitu Kuil Ba'al yang digunakan untuk menghormati dewa Fenisia.

Umumnya, kuil ditemukan di sepanjang pelabuhan militer. Namun, untuk mengetahui apa sebenarnya fungsi dari cekungan itu, peneliti pun kemudian mengeringkan dan menggali cekungan.

Hasilnya, mereka melihat bahwa danau buatan tersebut tak terhubung ke laut seperti umumnya pelabuhan, tetapi justru diisi dengan mata air tawar alami.

Hal tersebut menunjukkan kolam suci ditemukan di Sisilia yang memiliki luas 52,5 x 37 meter ini digunakan untuk tujuan lain, yakni sebagai kolam suci yang tenang.

Peneliti juga menemukan sisa-sisa kuil di sekitar cekungan danau buatan berusia 2.500 tahun itu yang terdiri dari altar, lempengan batu berukir, dan persembahan berupa benda khusus seperti patung.

Selain itu, arkeolog menemukan bahwa kolam menjadi tempat untuk merefleksikan konstelasi penting.

Misalkan saja, ada bagian kolam yang menandai posisi Capella (Alpha Aurigae), bintang paling terang keenam di langit malam ketika terbit di utara saat ekuinoks musim gugur.

Sementara itu, prasasti lain menandai Sirius (Alpha Canis Major), bintang paling terang di langit malam ketika terbit di selatan selama ekuinoks musim gugur.

Nigro mengumumkan intepretasi situs danau buatan berusia 2.500 tahun ini setelah hampir 60 tahun kerja arkeologi di lakukan di Motya, pulau kecil seluas 40 hektar di lepas pantai barat Sisilia.

Menurut Nigro, populasi Zaman Perunggu dan Besi berkembang pesat di sana karena pasokan ikan, garam, dan air tawar yang melimpah dan lokasinya yang terlindungi di dalam laguna.

Lalu, pada abad kedelapan SM, orang Fenisia mulai menetap di sana dan berintegrasi dengan penduduk setempat, membawa budaya khas Fenisia Barat mereka ke pulau itu.

Hanya 100 tahun kemudian, permukiman telah berkembang menjadi kota pelabuhan yang ramai dengan jaringan perdagangan yang membentang di Mediterania tengah dan barat.

Namun, perkembangan itu harus dibayar dengan mahal. Motya harus berhadapan dengan konflik yang berakhir pada kehancuran Motya.

Akan tetapi, Motya bisa bangkit kembali dan membangun kota dengan cepat. Termasuk cekungan buatan penuh teka-teki yang ditemukan arkeolog ini.

Setelah penggalian selesai, tim peneliti pun mengisi kembali kolam dengan air dan memasang replika patung Ba'al, memberikan gambaran sekilas seperti apa tempat suci ini bertahun-tahun yang lalu.

Studi tentang danau buatan berusia 2.500 tahun yang diyakini sebagai kolam suci yang ditemukan di Pulau Sisilia ini telah dipublikasikan di jurnal Antiquity.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/23/110100723/danau-buatan-berusia-2500-tahun-yang-diyakini-sebagai-kolam-suci-ditemukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke