Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diinvasi Pasukan Rusia, Apa Dampak yang Ditimbulkan dari Radiasi Nuklir Chernobyl?

KOMPAS.com - Pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, di Ukraina berhasil direbut oleh pasukan Rusia beberapa waktu yang lalu. Chernobyl sendiri merupakan lokasi dari empat reaktor nuklir di mana tiga di antaranya telah dinonaktifkan.

Menyusul invasi Rusia, beberapa tokoh menyatakan kekhawatirannya akan serangan dari situs yang masih mengandung limbuah nuklir, berpotensi menyebarkan bahan radioaktif ke zona eksklusi Chernobyl bahkan hingga ke negara-negara tetangga.

Salah satunya diungkapkan oleh Penasihat sekaligus Mantan Wakil Menteri di Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko melalui unggahan di laman Facebook-nya.

"Jika diakibatkan serangan artileri penjajah (Rusia), fasilitas penyimpanan limbah nuklir dihancurkan, debu radioaktif dapat menutupi wilayah Ukraina, Belarus, dan negara-negara Uni Eropa," tulis Gerashchenko dilansir dari Live Science, Sabtu (26/2/2022).

Berdasarkan catatan sejarah, reaktor nuklir keempat yang berada di lokasi ini menyebabkan ledakan besar di tahun 1986. Kini, reaktor itu dilindungi oleh beton seberat 32.000 ton.

Selain itu, bahan bakar nuklir bekas dari reaktor lainnya juga masih tersimpan di lokasi bersama dengan limbah radioaktif yang telah terkontaminasi. Kendati reaktor tertutup, radiasi telah mencemari seluruh situs, dan masih menyelimuti area itu.

Pasalnya, lusinan elemen radioaktif telah dilepaskan ke udara selama ledakan pembangkit listrik berlangsung. Beberapa unsur di dalamnya dianggap paling berbahaya bagi kehidupan, termasuk isotop yodium 131, strontium 90, cesium 134 serta cesium 137.

Menurut Badan Energi Atom Internasional, isotop strontium dan cesium memerlukan waktu yang lama untuk menghilang, sehingga masih bertahan di lokasi tersebut.

Dampak yang ditimbulkan

Di sisi lain, Direktur Keselamatan Tenaga Nuklir di Union of Concerned Scientists Edwin Lyman, menyampaikan, bahwa dampak dari serangan pasukan Rusia dari Chernobyl mungkin tidak akan begitu mengerikan.

"Bahkan jika ada penembakan yang tidak disengaja dari struktur kurungan itu (Chernobyl), saya pikir akan membutuhkan lebih lama untuk mengaktivasi sejumlah besar bahan radioaktif," papar Lyman.

Dia menambahkan bahwa bahan bakar bekas, atau unsur radioaktif yang digunakan dalam pembangkit listrik tenaga nuklir lebih stabil, dan telah melepaskan panas.

"Kekhawatiran paling besar adalah penyimpanan basah bahan bakar bekas, karena mungkin jumlah bahan radioaktif paling terkonsentrasi di lokasi," ucap Lyman.

"Umumnya, bahan bakar nuklir bekas masih memiliki panas peluruhan. Jadi jika disimpan di gudang basah, harus ada cara untuk menghilangkan panas (dari unsur nuklir) itu," sambung dia.


Permasalahan lainnya setelah pasukan Rusia berhasil menduduki Chernobyl adalah risiko peningkatan tingkat radiasi di sekitar fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir, akibat debu radioaktif yang disebabkan kendaraan militer.

Akan tetapi, Lyman berkata bahwa jenis debu dan tingkat radiasi yang diukur menunjukkan tidak terlalu mengancam.

"Mungkin partikel tanah yang lebih berat tidak menyebar terlalu jauh. Mungkin juga menyebabkan peningkatan sementara tingkat radiasi, dan data akan menunjukkan apakah itu benar," jelas Lyman.

Menurutnya, peningkatan radiasi yang sementara ini berlangsung kemungkinan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.

"Jika (pasukan Rusia) tidak menghabiskan banyak waktu di daerah itu (Chernobyl), tidak akan berdampak signifikan pada kesehatan mereka dibandingkan dengan ancaman kematian dalam perang," imbuhnya.

Sebelumnya, pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl diambil alih oleh pasukan Rusia, pada Kamis (24/2/2022) imbas serangan Rusia ke Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pun mewanti-wanti agar pembangkit listrik di Chernobyl tidak meledak, usai penyerangan dari Rusia.

"Warga kami mengorbankan hidup mereka sehingga tragedi 1986 tidak akan terulang. Ini adalah deklarasi perang melawan seluruh Eropa," cuit Zelenskyy melalui akun Twitter-nya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/28/080500923/diinvasi-pasukan-rusia-apa-dampak-yang-ditimbulkan-dari-radiasi-nuklir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke