Bukti Dahsyatnya Letusan Gunung Thera Terungkap dari Penemuan Korban Tsunami Kuno

KOMPAS.com - Sekitar 3.600 tahun yang lalu, gunung berapi Thera yang berada di Laut Aegea meletus. Bukti dahsyatnya letusan gunung tersebut terungkap dari penemuan jasad korban tsunami oleh para arkeolog Turki.

Para arkeolog di Turki menemukan tulang belulang seorang pemuda dan seekor anjing yang terbunuh akibat peristiwa alam tersebut.

Penemuan kerangka ini pun mengungkapkan bahwa letusan Gunung Thera di masa lalu telah menyebabkan gelombang tsunami yang sangat besar.

Korban tsunami kuno itu adalah seorang pria berusia sekitar 17 tahun, terbunuh oleh salah satu gelombang tsunami dan hanyut ke dinding di Kota Zaman Perunggu dan sisa-sisa anjing ditemukan di dekatnya.

Namun, tak ditemukan bukti bahwa pria dan anjing ini tengah bersama saat terbunuh.

Adapun penggalian arkeologi di situs di Kota Esme, sekitar 70 kilometer sebelah barat Kota Izmer, dimulai lebih dari 10 tahun yang lalu, saat pekerja konstruksi yang membangun kompleks apartemen di tempat tesebut menemukan reruntuhan Zaman Perunggu.

Namun, beberapa waktu belakangan ini para peneliti menyadari bahwa kehancuran yang terjadi disebabkan oleh tsunami dari letusan dahsyat Gunung Thera.

Hal tersebut diungkapkan oleh seorang arkeolog di Universitas Ankara Vasif ahoglu, yang memimpin penggalian dari 2009 hingga 2019.

“Butuh beberapa tahun, dan kemudian semuanya mulai memiliki makna. Ini sangat membantu, kami akan dapat menafsirkan semuanya dengan cara yang jauh lebih baik,” ujar ahoglu seperti dikutip dari Live Science, Jumat (14/1/2022).

Sejarah letusan Gunung Thera

Gunung berapi Thera, yang saat itu berada di pusat kepulauan yang dihasilkan dari pulau-pulau Aegea yang sekarang dikenal sebagai Santorini, meletus sekitar tahun 1600 SM.

Letusan dan tsunami yang ditimbulkan, menjadi salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah manusia.

Menurut laporan NASA, ilmuwan memperkirakan gunung api Thera meletus dengan kekuatan 2 juta kali bom atom Hiroshima. Letusan dahsyat Gunung Thera ini pun menyebabkan gelombang tsunami yang sangat tinggi.

Ledakan gunung menyapu bersih Kota Minoa, Akrotiri di pulau tersebut, dan akibatnya kemungkinan berkontribusi pada kematian peradaban Minoa di Kreta, sekitar 120 km ke arah selatan.

Letusan kuno Gunung Thera

Banyak korban dari setidaknya empat tsunami yang menyebar di Mediterania setelah letusan Thera, kemungkinan besar tersapu ke laut.

Para arkeolog kemungkinan juga telah menemukan sisa-sisa kerangka lain dari bencana yang terjadi, tapi mungkin berasumsi orang-orang tersebut meninggal terbunuh dikarenakan hal lain seperti gempa bumi.

“Sulit untuk melihat tanda-tanda kehancuran yang disebabkan tsunami purba, dan seringkali tanda-tanda ini hanya dapat dikonfirmasi dengan adanya fosil hewan laut mikroskopis,” ujar seorang arkeolog di Universitas Haifa dan rekan senior penulis studi Beverly Goodman-Tchernov.

Sebelumnya, jejak tsunami dari letusan Gunung Thera hanya ditemukan di enam lokasi di Laut Aegea dan Kota Esme, sekitar 220 km paling utara.

Penemuan tulang manusia dan anjing pada 2017 mengartikan situs di Kota Esme dapat berfungsi sebagai momen beku kehidupan saat letusan.

Menariknya, terdapat sebuah lubang yang nampaknya sengaja digali di atas tubuh pria tersebut. Ini kemungkinan sebagai upaya untuk menyelamatkannya dan akan dikuburkan dengan layak.

Lubang serupa digali di tempat lain di lokasi, yang sepertinya dilakukan sesaat gelombang tsunami.

Ahoglu menjelaskan, tes ilmiah akan dilakukan pada jenazah, termasuk analisis DNA, untuk mencoba mempelajari lebih lanjut tentag pemudan dan anjing itu.

Arkeolog akan mencari jejak tsunami lain di daerah tersebut, dan penemuan kehancuran tsunami di Kota Esme harus memacu para ahli untuk menilai kembali bukti dari situs arkeologi di dekatnya.

Saat ini, Esme merupakan kota resor yang berkembang pesat di Pantai Aegea, dan situs arkeologinya berada tepat di samping tepi laut kota yang populer.

"Sangat sulit untuk bekerja di tengah salah satu tujuan wisata paling banyak di Turki,” papar dia.

Saat ini pekerjaan arkeologi di Kota Esme sekarang telah selesai, dan pihak berwenang menunggu persetujuan untuk membangun museum di atas situs untuk melestarikan penggalian.

Jenazah korban tsunami kuno dari letusan Gunung Thera tersebut dijelaskan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan 4 Januari di Proceedings of the National Academy of Sciences.