Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Laura Anna Meninggal Dunia, Begini Kondisi Kesehatannya Setelah Alami Kecelakaan

Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti meninggalnya selebgram dengan nama asli Edelenyi Laura Anna ini.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, kabar tersebut dibenarkan oleh manajernya, Silvia.

"Iyah (meninggal dunia)," kata Silvia melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (15/12/2021).

Namun, Silvia belum bisa memberikan informasi lebih lanjut terkait penyebab Laura Anna meninggal dunia.

"Aku info lagi ya. Aku juga lagi OTW ke sana (rumah sakit)," lanjut Silvia.

Sebelumnya Laura Anna mengalami dislokasi tulang leher, yang menyebabkan setengah tubuhnya lumpuh sejak kecelakaan nahas yang menimpanya pada 8 Desember 2019.

Mobil yang ditumpanginya pada dua tahun lalu mengalami kecelakaan saat dikemudikan mantan kekasihnya, Gaga Muhammad atau Gaung Sabda Alam.

Bukan hanya itu, Laura juga mengalami ulkus dekubitus, akibat terlalu lama berbaring dan duduk di kursi roda.

Dislokasi tulang leher

Kecelakaan yang dialami Laura Anna menyebabkan cedera pada tulang belakang. Kondisi ini disebut dengan Cervical Vertebrae Dislocation atau Dislokasi Tulang Leher.

Dikutip dari Study, Dislokasi Tulang Leher adalah cedera pada area tulang belakang yang menyebabkan tulang belakang bergerak atau bergeser dari lokasi normalnya.

Jenis cedera ini paling sering disebabkan oleh kecelakaan mobil atau jatuh. Seperti yang dialami kasus Laura Anna yang mengalami kecelakaan mobil akhir Desember 2019 lalu yang menyebabkan cedera pada tulang leher yang berakibat pada lumpuh.

Cedera yang melibatkan tulang belakang dapat berdampak ekstremitas atas, sebab saraf di bagian leher merupakan bagian penting yang mengontrol otot-otot di ekstremitas atas.

Oleh sebab itu, jika terjadi kerusakan saraf di bagian leher dapat menyebabkan kelemahan, kekakuan, mati rasa pada bahu, lengan, dan tangan. Dengan kata lain dapat menyebabkan kelumpuhan, seperti kondisi lumpuh yang dialami Laura Anna.

Gejala dislokasi tulang belakang leher meliputi:

- Nyeri hebat di bagian leher

- Nyeri yang menjalar ke bahu dan lengan

- Mati rasa dan kesemutan di ekstemitas atas

- Kelehan pada ekstremitas atas

- Kekauan pada ekstremitas atas.

Saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Laura mengatakan dirinya mulai bisa bergerak, tetapi tidak bisa berjalan.

"Dari atas pinggang sampai ke bawah (lumpuh). Masih kerasa kok (kalau disentuh), (saraf) masih jalan," kata Laura Anna, dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (8/12/2021).

Selain itu, tangan Laura juga masih belum leluasa bergerak sepenuhnya. Meski menurutnya, kondisinya lebih baik dari saat awal pascakecelakaan.

"Lebih ke jari-jarinya aja enggak bisa gerak," ujar Laura.

"Lebih parah (waktu itu) aku enggak bisa gerak, enggak bisa main HP, pokoknya cuma diam doang. Itu kayak tiga bulan," lanjutnya.

Ulkus dekubitus

Dislokasi tulang leher yang menyebabkan Laura Anna lumpuh hingga hanya bisa berbaring di ranjang selama dua tahun, membuatnya harus mengalami ulkus dekubitus atau luka baring.

Hal ini juga diketahui dari caption salah satu unggahan Laura Anna setelah menjalani persidangan terkait kasus kecelakaan yang menimpanya.

“Kemaren di pengadilan aku berusaha tegar dana ku berhasil gak nangis, tpi sampai rumah, aku gaktahan aku capek bingung aku dating jam 12 sidang dimulai jam 5 gpp dekubitusku ku masih strong kok terima kasih tim Jaksa yang sudah memberikan support @kejaksaan.ri.. aku duduk di bangku persidangan mengulang trauma yg ada,” tulisnya.

Ulkus dekubitus adalah cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya akibat tekanan yang berkepanjangan pada kulit.

Luka baring atau dekubitus ini, paling sering berkembang pada kulit yang menutupi area tulang tubuh, seperti tumit, pergelangan kaki, pinggul, pantat, dan tulang ekor.

Orang yang paling berisiko mengalami luka baring umumnya memiliki kondisi medis yang membatasi kemampuan mereka untuk mengubah posisi atau menyebabkan mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat tidur atau kursi roda.

Kebanyakan luka baring atau dekubitus sembuh dengan pengobatan, tetapi beberapa tidak pernah sembuh sepenuhnya.

Penyebab dekubitus atau luka baring adalah tekanan pada kulit yang membatasi aliran darah ke kulit.

Gerak tubuh yang sangat terbatas dapat membuat kulit rentan terhadap kerusakan dan menyebabkan perkembangan luka baring.

Beberapa gejala dekubitus atau luka baring adalah sebagai berikut:

- Perubahan warna atau tekstur kulit yang tidak biasa

- Pembengkakan

- Muncul cairan seperti nanah

- Area kulit yang terasa lebih dingin atau lebih hangat saat disentuh daripada area lain

- Terasa nyeri saat disentuh

Pada dekubitus atau luka baring, tingkat kerusakan kulit dan jaringan dikategorikan dalam kulit merah, kulit yang tidak rusak hingga cedera dalam yang melibatkan otot dan tulang.

Penting bagi pasien yang sulit bergerak, dibantu mengubah posisi sesering mungkin untuk menghindari stres pada kulit dan mencegah terjadinya dekubitus.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/15/162926723/laura-anna-meninggal-dunia-begini-kondisi-kesehatannya-setelah-alami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke