Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Vaksin Booster Covid-19 Dibutuhkan untuk Perlindungan? Peneliti Jelaskan

KOMPAS.com - Para peneliti percaya bahwa vaksin dosis ketiga atau vaksin booster lebih efektif dalam mencegah paparan Covid-19.

Hal ini dibuktikan melalui data yang berasal dari Israel, di mana seluruh penduduk yang telah disuntik vaksin dosis 1 dan dosis 2 mengalami penurunan antibodi setelah tiga bulan.

Artinya, setiap orang yang telah divaksin, berisiko terinfeksi virus corona dalam jangka waktu enam bulan setelah penyuntikan dosis kedua.

Sebenarnya, kenapa vaksin booster secara signifikan dapat meningkatkan imunitas dibandingkan hanya dengan vaksin dosis pertama dan kedua?

Dilansir dari The Guardian, Minggu (12/12/2021) vaksin booster kerap direkomendasikan ahli untuk mempertahankan tingkat perlindungan terhadap infeksi virus corona, meski vaksinasi lengkap dinilai masih bisa mencegah keparahan penyakit dengan baik.

Sementara itu, vaksin berfungsi untuk membuat antibodi penawar yang dapat menghalangi virus corona sebelum menginfeksi sel dalam tubuh. Akan tetapi, beberapa penelitian menyebutkan antibodi dapat berkurang seiring berjalannya waktu.

Kendati vaksinasi lengkap dapat mencegah keparahan penyakit Covid-19, penurunan kekebalan ini menimbulkan masalah kesehatan baru pada masyarakat.

Misalnya, pada orang-orang yang belum bisa divaksinasi atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, mereka akanlebih rentan terpapar infeksi dan penyakit yang fatal.

Di samping itu, munculnya varian virus baru B.1.1.529 atau varian Omicron membuat vaksin dosis ketiga semakin dibutuhkan. Peneliti menyebutkan, bahwa antibodi dari infeksi sebelumnya dan vaksinasi kurang efisien dalam mencegah infeksi varian Omicron.

Cepatnya mutasi pada varian Omicron disebut sangat berbeda dari strain asli virus corona yang berasal dari Wuhan, China. Sementara, jenis vaksin yang tersedia saat ini hanya dapat melindungi tubuh dari varian sebelumnya.

Vaksin dosis ketiga diklaim ampuh mencegah virus corona

Sebuah studi menunjukkan, bahwa vaksin booster dapat meningkatkan kadar antibodi secara signifikan, daripada antibodi yang terlihat setelah dua dosis vaksin.

Temuan ini mengartikan, bahwa kekebalan tubuh masih bisa bertahan bahkan enam bulan pasca vaksinasi.

Di sisi lain, studi awal telah menemukan kualitas antibodi meningkat setelah seseorang disuntik vaksin booster.

Sistem kekebalan terus menyempurnakan antibodi yang dipilih dan diperkuat berdasarkan pertemuan dengan virus atau vaksin. Selain itu, penelitian ini menunjukkan adanya respons kekebalan yang lebih baik dan lebih kuat setelah dosis ketiga.

Para peneliti beranggapan, bahwa vaksin dapat mencegah keparahan penyakit daripada melawan infeksi dikarenakan sistem kekebalan memiliki garis pertahanan kedua dalam sel T yang menyerang sel yang sudah terinfeksi.

Jika antibodi tidak cukup efektif dalam mencegah infeksi virus varian Omicron, maka sel T dapat masuk untuk mengendalikan penyakit sebelum membuat penyakit menjadi parah.

Sejauh ini, para peneliti tengah mengerjakan vaksin tambahan yang diharapkan akan tersedia pada bulan Maret mendatang.

Mereka juga mengupayakan vaksin generasi selanjutnya, tidak hanya cocok dengan strain yang sudah beredar tetapi dapat memberikan perlindungan kekebalan yang jauh lebih baik, sehingga efektif untuk melawan mutasi.

Salah satunya adalah vaksin yang dirancang khusus untuk memicu respons sel T terhadap mesin replikasi virus yang bertentangan dengan protein lonjakan. Menurut para ahli, rancangan vaksin tersebut dapat menghasilkan kekebalan terhadap virus selama bertahun-tahun.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/12/13/130500823/mengapa-vaksin-booster-covid-19-dibutuhkan-untuk-perlindungan-peneliti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke