Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sakit Perut pada Anak Balita, Kapan Harus Waspada?

Oleh karena itu orangtua perlu memperhatikan adanya gejala pada anak, seperti balita menjadi lebih rewel, posisi tidurnya menarik lutut ke atas perut dan tampak kesakitan, atau bahkan anak mengalami sulit makan.

Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah dr. Ellen Wijaya, Sp.A mengatakan, ada banyak penyebab sakit perut pada anak balita, di antaranya infeksi, inflamasi, obstruksi, sindrom malabsorbsi, gangguan saraf, keracunan makanan, atau bahkan gangguan fungsional yang umumnya dipengaruhi oleh lingkungan dan psikis.

“Kita perlu mengetahui dulu penyebab sakit perut pada anak balita, supaya dapat melakukan tata laksana yang sesuai,” kata dr. Ellen kepada Kompas.com.

Hal yang perlu diperhatikan orangtua jika sakit perut pada anak balita disertai tanda bahaya lainnya, bahkan yang menunjukkan gejala perlunya tindakan pembedahan.

“Misalnya pada anak dengan infeksi apendisitis (usus buntu), sakit perut hebat umumnya di kanan bawah yang dapat disertai dengan demam, mual, dan keluhan penyerta lainnya,” jelasnya.

“Atau jika sakit perut disertai dengan adanya muntah berwarna hijau, juga perlu disingkirkan kemungkinan adanya obstruksi atau sumbatan pada saluran cerna si kecil,” imbuh dr. Ellen.

Jika sakit perut pada anak balita menetap selama 24 jam, sakit perut yang disertai muntah mengandung darah atau berwarna gelap, diare disertai darah, demam tinggi, ruam pada kulit, ataupun tanda kekurangan cairan, dr. Ellen menegaskan untuk segera membawa anak ke dokter spesialis anak.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/05/070500723/sakit-perut-pada-anak-balita-kapan-harus-waspada-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke