KOMPAS.com – Tanah longsor adalah salah satu bencana alam yang beberapa kali terjadi di Indonesia.
Tanah longsor adalah gerakan batu, tanah, atau puing-puing yang menuruni lereng dan dapat berbahaya jika terjadi di dekat wilayah berpenduduk.
Secara umum, terdapat dua faktor penyebab tanah longsor, yakni faktor pendorong dan faktor pemicu.
Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan material tersebut bergerak.
Faktor penyebab tanah longsor
Dilansir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DI Yogyakarta, selain faktor pendorong dan pemicu, terdapat faktor penyebab tanah longsor lainnya, yakni:
Erosi adalah salah satu faktor penyebab tanah longsor. Erosi disebabkan oleh aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut, yang menggerus kaki lereng hingga bertambah curam.
2. Lereng dari bebatuan yang lemah
Faktor penyebab tanah longsor yang berikutnya adalah lereng dari bebatuan dan tanah yang semakin lemah karena saturasi yang diakibatkan oleh hujan lebat
3. Gempa bumi
Gempa bumi menimbulkan getaran, tekanan pada partikel-partikel, dan bidang lemah pada massa batuan serta tanah. Oleh sebab itu, gempa bumi dapat menjadi faktor penyebab tanah longsor.
4. Gunung berapi
Gunung berapi dapat menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat, dan aliran debu-debu. Tanah longsor yang disebabkan oleh gunung berapi juga dapat mengandung abu vulkanik panas dan lahar dari letusan.
5. Berat yang berlebihan
Berat atau beban yang berlebihan juga menjadi salah satu faktor penyebab tanah longsor, contohnya adalah kumpulan saju.
6. Aktivitas manusia
Aktivitas manusia seperti pertanian dan kontrusi dapat meningkatkan risiko tanah longosor. Penebangan pohon, penggalian, dan kebocoran air juga termasuk aktivitas manusia yang membantu melemahkan lereng.
https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/14/190200723/6-faktor-penyebab-tanah-longsor