Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Banyak Anak yang Tak Suka Makan Sayur? Ini Penjelasan Dokter

Sayangnya, banyak anak yang tak suka sayur. Bahkan, ini bisa berlanjut hingga mereka dewasa. Apa sebabnya?

Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr. Robert Soetandio, Sp.A, M.Si.Med mengatakan, mayoritas anak tidak suka makan sayur, karena rasanya tidak seenak lauk daging, ayam, atau buah.

Sebagian sayur memiliki rasa yang agak pahit, dan biasanya memori tentang rasa sayur tersebut tersimpan di otak anak.

“Sehingga, anak menganggap semua rasa sayur-sayuran pasti pahit dan tidak enak. Pada akhirnya mereka tidak mau makan sayur,” ujarnya kepada Kompas.com.

Alasan lain anak tidak makan sayur, kata dr. Robert adalah karena adanya trauma. Trauma dapat disebabkan ketika anak pernah dipaksa dan dimarahi karena tidak mau makan sayur.

“Hal itu akan memunculkan memori negatif di otak anak, yang membuat ia berpikir bahwa memakan sayur identik dengan perasaan yang tidak menyenangkan,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa serat yang terkandung di dalam sayur adalah karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.

Tidak seperti protein, lemak, atau karbohidrat biasa yang dapat dipecah oleh organ tubuh, serat tidak mengalami pemecahan tersebut.

“Serat hanya akan melalui organ pencernaan setelah kita makan, lalu dikeluarkan kembali melalui anus,” katanya.

Secara garis besar, serat terbagi atas dua jenis, yakni serat yang larut dalam air, dan serat yang tidak dapat larut dalam air.

Serat yang larut dalam air akan menciptakan gel, yang dapat memperlambat pengosongan lambung dan gerakan usus halus. Ini baik dikonsumsi, apabila si kecil sedang diare.

Pektin dan gum, agar, xelulose didapat dari kacang-kacangan, biji-bijian, wortel, apel, oatmeal, ubi, brokoli, pir, alpukat, jambu, kedelai, dan jeruk.

“Namun hati-hati, si kecil dapat mengalami sembelit jika terlalu banyak mengonsumsinya.”

Serat jenis ini menurutnya, dapat diperoleh dari jagung, tomat, almond, kubis, timun, kacang tanah, dan sebagainya.

Fungsi serat untuk mencegah konstipasi, sumber nutrisi dan vitamin yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, dan obesitas.

“Serat dalam usus besar mengalami metabolisme menjadi short chain fatty acid (SCFA), asam, dan gas. SCFA ini untuk sistem imun, microbiota usus, dan perkembangan otak,” jelas dr. Robert.

Sebagai catatan, pada anak di bawah usia 1 tahun tidak memerlukan serat terlalu banyak, karena akan mengakibatkan volume pencernaan yang besar, sehingga bisa menyebabkan kurangnya nutrisi lain.

Lalu, berapa banyak serat yang harus dikonsumsi?

Menurut dr. Robert, cara sederhananya adalah dengan menyiapkan 5 porsi makanan sehat yang mengandung sayur dan buah setiap hari dengan sumber makanan lain.

Atau dengan aturan 5 (rule of five), yaitu usia anak dalam tahun ditambah 5. Sebagai contoh anak usia 5 tahun memerlukan serat pangan sebanyak 10 gram setiap hari.

“Total 25 gram sehari dapat digunakan patokan secara umum kebutuhan serat pada anak,” katanya.

Cara agar anak mau makan sayur

Dr. Robert membagikan beberapa langkah yang dapat dilakukan orangtua, agar anak mau mengonsumsi sayur:

1. Menjelaskan manfaat sayur

Jika makan sayur dapat mencegah si kecil dari sembelit dan bermanfaat baik untuk kesehatan tubuhnya.

Jelaskan juga makan sayur dapat membuat badannya lebih kuat serta makin pintar saat bermain dan belajar.

2. Bercerita mengenai sayur melalui dongeng

Menceritakan dongeng-dongeng tentang tokoh idola anak, bahwa tokoh idolanya itu suka makan sayur. Hal ini dapat membuat anak lebih tertarik untuk makan sayur.

Orangtua juga dapat mencari cerita tentang sayuran yang berperan sebagai pahlawan. Sehingga, anak bisa menganggap bahwa dengan makan sayur menjadikan ia sehat dan kuat seperti pahlawan.

3. Membujuk dengan sayuran kesukaan

Orangtua dapat membujuk anak mengonsumsi sayur-sayuran dimulai dari jenis yang paling mungkin disukainya. Misalnya jika ia senang toge, bayam atau wortel, serta masak sayur sesuai yang ia senangi, misalnya dengan direbus atau ditumis, coba berikan.

Hindari sayuran yang jika dimakan memiliki rasa pahit atau teksturnya keras dan alot, karena biasanya anak tidak suka. Selanjutnya apabila anak sudah mulai suka makan sayur, barulah kita dapat memberikan jenis atau olahan sayur lainnya kepada anak.

4. Mencampur sayur dengan makanan kesukaannya

Saat anak tidak suka makan sayur, orangtua dapat mencampurkannya ke dalam makanan lain yang ia suka. Misalnya, blender sayuran, lalu campurkan ke dalam daging ayam dan tepung untuk dibuat nugget atau bakso.

Secara tidak langsung ia akan makan sayur dalam wujud yang berbeda.

5. Ajak anak untuk ikut masak bersama

Mengajak anak memasak bersama dapat menjadi cara efektif agar anak mau makan sayur.

Memasak bersama juga dapat menggugah selera makan si kecil. Kemungkinan ia juga akan lebih menghargai makanan yang ia makan.

6. Membuat kreasi makanan dari sayur

Kreasikan sayur menjadi bentuk-bentuk benda unik yang menarik sehingga anak tertarik untuk memakannya.

Misalnya, Anda dapat menggunakan brokoli, asparagus, wortel, dan juga paprika. Satukan semua sayuran menggunakan tusuk sate.

Panggang sate sayuran, dan tambahkan saus kesukaan anak. Bentuk atau sajian yang unik dapat membuat anak jadi mau makan sayur.

7. Biarkan anak mengonsumsi sayur di awal atau akhir

Berikan keleluasaan bagi anak saat makan sayur. Misalnya apakah anak mau makan sayur terlebih dahulu, atau makan sayur di akhir, atau sambil makan makanan lain.

Biarkan pula anak makan sayur bersama orang yang dipilih menemaninya, misalnya ibu, ayah, atau kakaknya.

8. Ikut makan bersama si kecil

Orangtua adalah role model, anak merupakan individu peniru yang handal. Jadi jika kita suka makan sayur, apalagi makan sayur dihadapan anak, ini akan menjadi motivasi yang ampuh agar si kecil mau makan sayur.

Saat anak makan, dampingi ia dan berikan contoh bahwa Anda juga makan sayuran yang sama. Anda juga bisa membuat anak tergiur, misalnya dengan mengatakan bahwa sayurannya punya rasa lezat.

9. Hindari pemaksaan pada anak

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa memaksakan anak untuk makan sayur malah akan berdampak pada trauma yang menyebabkan anak tidak mau makan sayur selanjutnya.

Maka, jika anak tidak mau makan sayur, jangan dipaksa, ya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/15/204658723/mengapa-banyak-anak-yang-tak-suka-makan-sayur-ini-penjelasan-dokter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke