Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Efikasi Vaksin Pfizer Efektif 100 Persen, Apakah Vaksin Ini Kebal Covid-19?

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin Pfizer, yang dinilai efikasi vaksin mRNA ini efektif 100 persen melindungi dari Covid-19 pada kelompok remaja.

Pemberian emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin Pfizer ini resmi diberikan pada Rabu (14/5/2021).

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech dengan nama Comirnaty tersebut menggunakan platform messenger RNA (mRNA), dalam konferensi Penerbitan EUA Vaksin Comirnaty, sepertu diberitakan Kompas.com, Kamis (15/7/2021).

Izin penggunaan darurat vaksin Comirnaty ini diberikan BPOM, setelah meninjau data hasil uji klinis yang menunjukkan vaksin Covid-19 tersebut secara efektif mencegah Covid-19.

Orang yang mendapatkan dua dosis vaksin Pfizer, sekitar 95 persen, kecil kemungkinan terkena Covid-19 dibandingkan orang yang tidak mendapat vaksin Covid-19.

Efikasi vaksin tersebut dari kelompok orang berusia 65 tahun dan dengan kondisi medis tertentu atau dengan penyakit penyerta (komorbid).

Bahkan, data efikasi vaksin Pfizer menunjukkan 100 persen efektif pada remaja usia 12 tahun ke atas, yang artinya vaksin virus corona ini memberikan perlindungan yang tinggi terhadap Covid-19.

"Efikasi (vaksin Pfizer) Comirnaty untuk orang usia 19 tahun ke atas mencapai 95 persen. Pada usia 12 sampai 15 tahun adalah 100 persen," jelas Penny.

Lantas, dengan efikasi vaksin Pfizer mencapai 100 persen ini, apakah vaksin COvid-19 tersebut dapat membuat orang kebal Covid-19?

Ahli Biologi Molekuler Indonesia, Ahmad Utomo mengatakan bahwa efikasi vaksin Pfizer hingga 100 persen, menunjukkan bahwa ada rentang yang artinya tidak semua orang yang divaksinasi kebal dari infeksi Covid-19.

"Dalam uji klinis, kan, jumlah peserta, meskipun banyak, tentu tidak akan pernah melebihi populasi dunia nyata," kata Ahmad saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/7/2021).

Terkait efikasi vaksin Pfizer yang efektif 100 persen melindungi dari Covid-19 pada remaja 12 tahun, Ahmad mengatakan bahwa kita berharap efektivitas vaksin Covid-19 akan bagus di dunia.

"Berapa persen di dunia nyata? Ya, itu yang nanti kita panyau. Minimal uji klinisnya memang menjanjikan," jelas Ahmad.

Dibandingkan efikasi vaksin Covid-19 yang lain, efektivitas vaksin Pfizer memang memiliki angka yang lebih tinggi.

Kendati demikian, Ahmad mengingatkan agar masyarakat tidak lantas euforia, dan tetap menjaga protokol kesehatan.

Sebab, infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih bisa dialami siapa saja, meskipun telah divaksinasi.

Dengan nilai efikasi vaksin Pfizer yang tinggi, tentunya akan menimbulkan keraguan masyarakat terhadap vaksin Covid-19 lainnya.

Dalam hal ini, di Indonesia telah lebih dulu menggunakan vaksin Sinovac dan AstraZeneca.

Apalagi dalam situasi di mana lonjakan kasus Covid-19 tengah dialami Indonesia, yang diyakini disebabkan oleh penyebaran varian Delta.

Kendati demikian, Ahmad menyarankan bahwa masyarakat jangan sampai menunda vaksinasi Covid-19.

"Karena risiko terkena Covid-19 gejala berat lebih tunggi kalau tidak divaksin. Terima saja (vaksin Covid-19 yang ada) apa adanya," saran Ahmad.

Seperti yang telah diketahui, vaksin Sinovac asal China memiliki efikasi sekitar 63 persen dalam melindungi dari Covid-19.

Nilai efikasi vaksin Covid-19 tersebut tentu sangat jauh jika dibandingkan dengan vaksin Pfizer, bahkan vaksin Moderna yang juga akan digunakan di Indonesia.

Kendati demikian, Ahmad mengatakan bahwa efikasi vaksin Covid-19 tersebut bukti keampuhan dalam uji klinis yang terkontrol.

"Sementara efektivitas vaksin Covid-19 di dunia nyata, belum tentu sebagus di uji klinis," imbuh Ahmad.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/07/21/170300923/efikasi-vaksin-pfizer-efektif-100-persen-apakah-vaksin-ini-kebal-covid-19-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke