Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini 60 Tahun Lalu, Manusia Berhasil Capai Luar Angkasa untuk Pertama Kalinya

KOMPAS.com - Hari ini, tepatnya enam puluh tahun lalu, Yuri Gagarin berhasil mencatatkan diri dalam sejarah sebagai manusia pertama di luar angkasa.

Gagarin adalah kosmonot asal Uni Soviet yang namanya masih terus dikenang hingga sekarang.

Meski Uni Soviet sudah tak ada lagi, peringatan penerbangan bersejarah Gagarin pada 12 April 1961 dirayakan setiap tahun di Rusia sebagai Hari Kosmonautika.

"Dia adalah sosok yang menginspirasi yang menyatukan negara," kata Lev Danilkin, penulis biografi Gagarin.

Seperti dikutip dari Phys, Senin (12/4/2021) sejarawan Alexander Zheleznyakov menyebut Gagarin sebagai sosok yang memicu imajinasi.

"Dia mengubah kita dari spesies biologis sederhana menjadi spesies yang bisa membayangkan seluruh alam semesta di luar Bumi," ungkap Zheleznyakov.

Yuri Gagarin sendiri berasal dari keluarga sederhana. Ia adalah putra seorang tukang kayu dan peternak sapi yang hidup saat pendudukan Nazi.

Gagarin dilatih sebagai pandai besi sebelum menjadi pilot militer. Ia kemudian terpilih dari ribuan kandidat untuk menjalani pelatihan ketat yang diperlukan untuk penerbangan luar angkasa.

Ya, Gagarin menjadi salah satu dari beberapa bintang perlombaan antariksa Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Di usianya yang ke 27, Gagarin pun berhasil melewati semua latihan berat itu dan diberangkatkan ke luar angkasa menggunakan wahana antariksa Vostok-1.

Saat penerbangan lepas landas dari Baikonur di Kazakhstan, ia meneriakkan slogannya yang ikonik 'Poekhali!' atau 'Ayo pergi' dalam bahasa Rusia.

Gagarin pun menjadi orang pertama di luar angkasa dan menyelesaikan satu orbit mengelilingi Bumi selama 108 menit.

Kosmonot yang penyayang

Tak hanya dipuji karena keberanian dan profesionalismenya, Gagarin juga dikenal sebagai seorang yang menghargai persabahatan dan menyanyangi kedua putri dan istrinya, Valentina Gagarina.

Sebelum melakukan misi penerbangan luar angkasa, ia menulis surat perpisahan yang menyentuh kepada isterinya, kalau-kalau ia meninggal selama menjalankan misi.

"Jika ada yang tak beres, aku memintamu untuk tidak mati karena kesedihan, karena begitulah kehidupan berjalan," tulis Gagarin dalam suratnya untuk Valentina.

Dalam sebuah wawancara dengan AFP pada tahun 2011, kosmonot Boris Volynov mengenang Gagarin sebagai pria yang mau menghabiskan berjam-jam di telepon untuk mendapatkan obat atau tempat di rumah sakit untuk teman-temannya yang kurang mampu.

Kematian tragis Gagarin

Meski namanya dielu-elukan sebagai pahlawan, tapi akhir hidup Gagarin cukup tragis. Ia meninggal di usia yang relatif muda, 34 tahun dalam sebuah penerbangan pelatihan pada tahun 1968.

Namun kematiannya tetap menjadi misteri, karena pihak berwenang tak pernah merilis laporan lengkap penyelidikan penyebab kecelakaan tersebut.

Sebagian catatan menunjukkan jet tempur MiG-15 miliknya bertabrakan dengan balon cuaca, tetapi karena tak adanya transparansi, berbagai teori mengenai kematiannya bermunculan.

Ada yang menyebut jika Gagarin mabuk dan sengaja disingkirkan oleh Kremlin yang takut popularitasnya.

Lebih dari 40 tahun kemudian, banyak orang yang belum menerima kematiannya.

"Bagaimana bisa kosmonot top, pria muda yang baik hati mati begitu tiba-tiba," kata sejarawan Zheleznyakov.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/12/170500523/hari-ini-60-tahun-lalu-manusia-berhasil-capai-luar-angkasa-untuk-pertama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke