Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vaksin Covid-19 Penguat Reguler Tetap Diperlukan, Ahli Jelaskan Alasannya

KOMPAS.com- Di masa yang akan datang, vaksin Covid-19 tetap diperlukan secara reguler sebagai penguat kekebalan tubuh dalam upaya melawan virus corona yang terus bermutasi.

Vaksin penguat reguler ini ke depan akan tetap diperlukan, sebab mutasi virus SARS-CoV-2 yang kini masih dihadapi dunia semakin menular dan mampu menghindari kekebalan tubuh manusia.

Hal itu disampaikan ahli, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/3/2021). Virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit baru, Covid-19, yang kali pertama muncul di China akhir tahun 2019, telah menyebabkan lebih dari 2,65 juta kematian di seluruh dunia.

Disebut virus corona tersebut terus bermutasi sekitar dua minggu sekali, cenderung lebih lambat jika dibandingkan dengan virus flu penyebab influenza atau HIV.

Akan tetapi, virus tersebut cukup memerlukan penyesuaian terhadap vaksin yang dikembangkan saat ini.

Kepala Covid-19 Genomics Inggris (COG-UK), Sharon Peacock, telah mengurutkan hampir setengah dari semua genom virus corona baru yang sejauh ini telah dipetakan secara global.

Peacock mengatakan bahwa kerja sama internasional diperlukan dalam pertempuran melawan virus ini.

"Kami harus menghargai bahwa kita harus memiliki dosis (vaksin Covid-19) penguat, (sebab) kekebalan terhadap virus corona tidak akan bertahan selamanya," kata Peacock kepada Reuters di Wellcome Sanger Institute, Inggris.

Lebih lanjut dia mengatakan, "Kami sudah menyesuaikan vaksin untuk menghadapi apa yang dilakukan virus dalam hal evolusi. Jadi ada varian yang muncul yang memiliki kombinasi peningkatan penularan dan kemampuan dalam menghindari sebagian dari respons kekebalan kita,".

Peacock meyakini bahwa suntikan vaksin Covid-19 penguat reguler, seperti pada influenza, akan diperlukan dalam menangani varian virus corona ini di masa depan.

Kendati demikian, artinya kecepatan inovasi suntikan reguler vaksin Covid-19 itu dapat dikembangkan dengan cepat dan diluncurkan segera ke populasi.

COG-UK adalah lembaga penelitian yang didirikan Peacock, seorang profesor di Cambridge.

Lembaga ini didirikan tepat setahun lalu, dengan bantuan kepala penasihat ilmiah Inggris, Patrick Vallance, saat virus menyebar ke seluruh dunia, termasuk Inggris.

Kini, COG-UK telah menjadi pusat pengetahuan terdalam dunia mengenai genetika virus. Di berbagai situs di Inggris, COG-UK telah mengurutkan sekitar 349.205 genom virus dari target global 778.000 genom yang harus disekuensing.

Para ilmuwan di Wellcome Sanger Institute, banyak bekerja keras untuk memetakan pohon keluarga virus yang sedang tumbuh, untuk mengawasi bagaimana virus berkembang.

Wellcome Sanger Institute telah mengurutkan lebih dari setengah dari total sekuensing genom virus di Inggris setelah memproses 19 juta sampel dari tes PCR dalam waktu setahun.

Sedikitnya, COG-UK mengurutkan sekitar 30.000 genom per minggu, lebih banyak dari yang biasa dilakukan Inggris dalam setahun.

3 varian virus corona sedang diawasi

Saat ini, para ilmuwan di Inggris, sedang melakukan pengawasan khusus terhadap tiga varian utama virus corona.

Di antaranya varian baru virus corona Inggris yang dikenal sebagai varian B.1.1.7, varian P1 dari Brasi dan varian corona Afrika Selatan yang disebut B.1.351.

Dari ketiga varian baru virus corona yang kini menyebar di sejumlah negara di dunia, Peacock mengakui paling khawatir pada varian B.1.351, yakni varian virus corona Afrika Selatan.

"Ini lebih mudah ditularkan, tetapi juga memiliki perubahan dalam mutasi gen, yang kami sebut sebagai E484K, yang dikaitkan dengan penurunan kekebalan, sehingga kekebalan kita berkurang terhadap virus itu," jelas Peacock.

Kini, kasus positif Covid-19 di dunia telah mencapai lebih dari 120 juta kasus, diakui ahli kondisi makin sulit untuk melacak semua variasi virus corona, sehingga tim Peacock mencoba memikirkan tentang 'konstelasi mutasi'.

"Jadi konstelasi mutasi ini akan menjadi papan peringkat seperti jika, mutasi mana pada genom yang paling kita khawatirkan, E484K harus menjadi salah satu yang teratas dalam papan peringkat ini," kata dia.

Oleh sebab itu, Peacock menambahkan dia dan timnya mengembangkan pemikiran seputar papan peringkat tersebut.

Terlepas dari latar belakang dan garis keturunan, tentang mutasi atau konstelasi mutasi apa yang akan menjadi penting secara biologis dan kombinasi berbeda yang mungkin memiliki efek biologis yang sedikit berbeda.

Kendati demikian, Peacock memperingatkan bahwa penting memiliki kerendahan hati saat menghadapi virus yang telah menyebabkan begitu banyak kematian dan kehancuran ekonomi.

"Salah satu hal yang telah diajarkan virus kepada saya adalah saya bisa saja melakukan kesalahan secara teratur," kata dia.

Peacock menambahkan bahwa kemungkinan ada varian virus corona di luar sana yang bahkan belum ditemukan. Namun demikian, akan ada pandemi di masa depan.

"Saya pikir tidak dapat dihindari, kita akan memiliki virus lain yang muncul dan mengkhawatirkan. Saya berharap setelah mempelajari apa yang kami miliki dalam pandemi global ini, kami akan lebih siap untuk mendeteksi dan menahannya," jelas Peacock.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/16/073000823/vaksin-covid-19-penguat-reguler-tetap-diperlukan-ahli-jelaskan-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke