Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kuburan Peliharaan Tertua di Dunia Ada di Mesir, Ada 600 Kerangka Kucing dan Anjing

KOMPAS.com- Arkeolog berhasil menemukan kuburan peliharaan tertua di dunia. Kuburan berusia 2000 tahun lalu itu berisi kerangka kucing dan anjing yang berlokasi di pelabuhan Romawi kuno Berenice, Mesir.

Sebenarnya situs tersebut telah ditemukan 10 tahun yang lalu, tetapi peneliti saat itu belum mengetahui pasti tujuan pasti di balik situs itu.

Kini setelah dilakukan penggalian terperinci, arkeolog menemukan bukti 600 kucing dan anjing dikuburkan di situs Berenice.

Namun tak hanya itu saja, ahli juga mengungkapkan jika hewan-hewan yang dikuburkan merupakan hewan peliharaan yang berharga. 

Banyak kerangka anjing dan kucing yang dibaringkan menggunakan kerah atau hiasan lainnya.

Temuan kuburan itu pun menunjukkan jika konsep hewan peliharaan tak asing di dunia kuno, sekaligus menjadikannya sebagai kuburan peliharaan tertua yang pernah diketahui.

"Saya tak pernah menemukan kuburan seperti ini. Gagasan tentang hewan peliharaan sebagai bagian dari keluarga sulit dipahami di zaman kuno tetapi saya pikir mereka adalah keluarga di sini," ungkap Michael MacKinnon, ahli kebun di Universitas Winnipeg yang tak terlibat dalam penelitian ini.

Seperti dikutip dari Science Mag, Senin (1/3/2021) arkeozoolog Marta Osypinska bersama rekan-rekannya di Polish Academy of Sciences, Polandia menemukan kuburan tersebut di bawah pembuangan sampah Romawi pada 2011.

Kuburan hewan peliharaan tersebut tampaknya telah digunakan antara abad pertama dan kedua Masehi, ketika Berenice, Mesir masih menjadi pelabuhan Romawi yang ramai, memperdagangkan gading, kain, dan barang mewah lainnya dari India, Arab, dan Eropa.

Pada 2017, tim Osypinska melaporkan menemukan kerangka sekitar 100 hewan-kebanyakan kucing, yang tampaknya telah dirawat seperti hewan peliharaan. Namun peneliti masih belum terlalu jelas.

Kini mereka telah menggali sisa-sisa 585 hewan dari situs tersebut dan menganalisis tulang secara rinci. Seorang dokter hewan membantu tim menentukan kesehatan, diet, dan penyebab kematian.

Hewan-hewan itu tampaknya telah diletakkan dengan hati-hati di dalam lubang yang disiapkan dengan baik.

Banyak yang ditutupi dengan tekstil atau potongan tembikar, seperti semacam sarkofagus.

Lebih dari 90 persen adalah kucing, banyak yang memakai kalung besi atau kalung dengan kaca dan cangkang. Satu kucing ditempatkan di sayap burung besar.

Tim tidak menemukan bukti mumifikasi, pengorbanan, atau praktik ritual lainnya yang terlihat di tempat pemakaman hewan purba seperti situs Ashkelon di Israel.

Di Berenice, sebagian besar hewan tampaknya mati karena cedera atau penyakit. Beberapa kucing mengalami patah kaki atau patah tulang lainnya yang mungkin disebabkan oleh jatuh atau ditendang oleh kuda.

Yang lainnya mati muda, kemungkinan karena penyakit menular yang menyebar dengan cepat di kota yang padat itu.

Anjing, yang jumlahnya hanya sekitar 5 persen dari penguburan (sisanya adalah monyet), cenderung lebih tua ketika mereka mati. Banyak yang kehilangan sebagian besar gigi atau menderita penyakit periodontal dan degenerasi sendi.

“Kami memiliki individu yang memiliki mobilitas sangat terbatas,” kata Osypinska.

Namun banyak yang berumur panjang dan luka-luka mereka sembuh.

“Hewan seperti itu harus diberi makan untuk bertahan hidup, terkadang dengan makanan khusus untuk hewan yang hampir tidak bergigi,” katanya.

Fakta bahwa manusia merawat hewan dengan baik, meski berada di wilayah yang sulit menunjukkan jika orang-orang Berenice memiliki ikatan emosional yang kuat dengan kucing dan anjing mereka.

"Mereka tak melakukannya untuk para dewa atau untuk keuntungan utilitarian apa pun. Sebaliknya, hubungan antara manusia dan hewan peliharaan sangat dekat," ungkap Osypinska saat menyimpulkan temuan mereka di World Archaeology bulan lalu.

Meski begitu, Arkeolog Wim Van Neer dari Royal Belgian Institute of Natural Sciences menyebut ada kemungkinan orang Berenice menghargai kucing dan anjing karena alasan non-sentimental.

Sebuah pelabuhan penuh dengan tikus, membuat kucing menjadi hewan pekerja yang berharga.

Seperti halnya juga anjing, gigi taringnya yang lebih besar dapat menjaga rumah dan memakan sampah.

"Saya tak percaya itu hanya hubungan cinta," katanya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/01/200200823/kuburan-peliharaan-tertua-di-dunia-ada-di-mesir-ada-600-kerangka-kucing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke