Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ngidam Makanan Tertentu Tanda Tubuh Kekurangan Nutrisi, Benarkah?

KOMPAS.com - Memikirkan atau menginginkan makanan tertentu untuk dikonsumsi tentu pernah dialami banyak orang. Kondisi ini sering disebut dengan mengidam.

Sebagian orang percaya, bahwa mengidam atau ngidam terjadi ketika tubuh kekurangan nutrisi dan kondisi tersebut sebagai cara tubuh memperbaikinya secara alami.

Memenuhi keinginan ngidam, diyakini dapat membantu tubuh untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

Namun yang lain bersikeras bahwa, tidak seperti rasa lapar, mengidam sebagian besar tentang apa yang diinginkan otak, bukan apa yang sebenarnya dibutuhkan tubuh.

Melansir healthline, (20/5/2017), dalam beberapa kasus, ngidam kemungkinan mencerminkan asupan nutrisi tertentu yang tidak tercukupi, seperti berikut ini:

Zat Non-Gizi

Pica adalah kondisi di mana seseorang sangat membutuhkan zat non-gizi, seperti es, kotoran, tanah, cucian atau tepung jagung, atau bahkan hal lainnya.

Penyebab pastinya saat ini tidak diketahui, hal ini paling sering terjadi pada wanita hamil dan anak-anak. Namun, kekurangan nutrisi tetap dianggap berperan ketika seseorang ngidam.

Studi mengamati, bahwa individu dengan gejala pica seringkali memiliki kadar zat besi, seng atau kalsium yang rendah.

Meskipun demikian, penelitian juga melaporkan kasus pica yang tidak terkait dengan kekurangan nutrisi.

Bahkan peneliti tidak dapat secara definitif mengatakan, bahwa kekurangan nutrisi menyebabkan seseorang mengidam terkait pica.

Kurangan Natrium

Keseimbangan cairan tubuh diperlukan untuk kelangsungan hidup, sodiumlah yang memainkan peran tersebut.

Tubuh bisa dikatakan membutuhkan banyak natrium, ketika Anda mengidam dan menginginkan makanan asin.

Karena berdasarkan fakta, orang yang kekurangan natrium sering kali melaporkan memiliki keinginan kuat untuk makan makanan asin.

Namun, penting untuk diingat bahwa kekurangan natrium sebenarnya jarang terjadi. Faktanya, asupan natrium berlebih justru leih sering terjadi daripada kurangnya natrium dalam tubuh, terutama di negara maju.

Jadi sekadar ngidam makanan asin, belum tentu berarti Anda kekurangan natrium.

Konsumsi makanan yang tinggi akan natrium akan membuat Anda menyukai rasa asin, tetapi asupan natrium yang berlebih tidak diperlukan, karena bisa berbahaya bagi kesehatan.

Di sisi lain ada berbagai argumen yang menentang teori bahwa mengidam adalah tanda tubuh "kekurangan nutrisi", berikut penjelasannya:

Mengidam Berhubungan Dengan Gender

Menurut penelitian, frekuensi ngidam seseorang sebagian dipengaruhi oleh jenis kelamin.

Dikutip dari Healthline, Sabtu (11/10/2020), wanita tampaknya dua kali lebih mungkin mengidam makanan daripada pria.

Pria lebih cenderung menyukai makanan gurih, tetapi wanita memang lebih cenderung menginginkan makanan manis, seperti coklat.

Mereka yang percaya bahwa kekurangan nutrisi menyebabkan ngidam, sering menyebut bahwa menginginkan makanan gurih sering dikaitkan dengan asupan natrium atau protein yang tidak tercukupi, sedangkan mengidam coklat disebabkan oleh kekurangan magnesium.

Namun, ada sedikit bukti yang mendukung perbedaan gender dalam risiko kekurangan nutrisi ini.

Satu studi melaporkan, pria umumnya memenuhi 66-84% dari Recommended Dietary Intake (RDI) atau asupan harian yang direkomendasikan untuk magnesium, sementara wanita memenuhi sekitar 63-80% dari RDI mereka.

Sebenarnya ada kaitan terbatas antara ngidam dan kebutuhan nutrisi, seperti asumsi di balik teori “kekurangan nutrisi”, bahwa mereka yang asupankekurangan nutrisi tertentu lebih cenderung menginginkan makanan yang mengandung nutrisi tersebut.

Namun, buktinya tidak selalu demikian.

Kondisi Kehamilan

Salah satunya adalah keadaan ibu hamil, di mana perkembangan bayi hanya bisa mengandalkan kebutuhan nutrisi tertentu dari sang ibu.

Hipotesis “kekurangan gizi” akan memprediksi, bahwa ibu hamil akan mendambakan makanan kaya gizi, terutama selama tahap akhir perkembangan bayi ketika kebutuhan gizi paling tinggi.

Namun, penelitian melaporkan bahwa wanita cenderung menginginkan makanan tinggi karbohidrat, tinggi lemak, dan cepat saji selama kehamilan, daripada alternatif yang kaya nutrisi.

Terlebih lagi, ngidam makanan cenderung muncul selama paruh pertama kehamilan, yang membuatnya tidak mungkin disebabkan oleh peningkatan kebutuhan kalori.

Studi penurunan berat badan memberikan argumen tambahan yang menentang teori “kekurangan nutrisi”.

Dalam satu studi penurunan berat badan, peserta yang mengikuti diet rendah karbohidrat selama dua tahun melaporkan mengidam makanan kaya karbohidrat jauh lebih rendah daripada mereka yang mengikuti diet rendah lemak.

Demikian pula, peserta yang melakukan diet rendah lemak selama periode yang sama melaporkan lebih sedikit mengidam makanan berlemak tinggi.

Sementara dalam penelitian lain, diet minuman rendah kalori menurunkan frekuensi mengidam secara keseluruhan.


Mengidam Makanan yang Miskin Gizi

Mengidam umumnya sangat spesifik dan seringkali hanya dipenuhi dengan makanan yang diinginkan.

Masalahnya, kebanyakan orang cenderung menginginkan makanan tinggi karbohidrat, tinggi lemak, daripada makanan utuh bergizi.

Akibatnya, makanan yang diidam-idamkan seringkali bukan sumber nutrisi terbaik yang umumnya terkait dengan keinginan tersebut.

Argumen di bawah ini bisa memberikan bukti berbasis sains, bahwa kekurangan nutrisi seringkali bukan penyebab utama mengidam.

Misalnya, ngidam keju sering kali dipandang sebagai cara tubuh untuk mengimbangi asupan kalsium yang tidak mencukupi.

Namun, ngidam makanan seperti tahu akan lebih cenderung memperbaiki kekurangan kalsium, karena tahu menawarkan kalsium dua kali lebih banyak per porsi 1 ons (28 gram).

Selain itu, dapat dikatakan bahwa orang-orang dengan kekurangan gizi akan mendapat manfaat dari mendambakan lebih banyak jenis makanan yang mengandung gizi yang dibutuhkan, daripada hanya dari satu sumber.

Misalnya, akan lebih efektif bagi mereka yang kekurangan magnesium untuk mengonsumsi kacang-kacangan yang kaya magnesium, daripada hanya mengonsumsi cokelat.

Mengidam Bisa Disebabkan 8 Faktor Lain

  1. Kekurangan nutrisi tidak menjadi satu-satunya alasan, hal ini bisa dijelaskan juga dengan motif fisik, psikologis, dan sosial.
  2. Pikiran yang tertekan akan memandang makanan tertentu sebagai sesuatu yang "terlarang" atau bahkan sebaliknya, sangat menginginkan makanan tertentu.
  3. Asosiasi konteks bisa terjadi dalam beberapa kasus, otak mengasosiasikan makan makanan dengan konteks tertentu, seperti makan popcorn selama menonton film. Ini dapat menciptakan keinginan untuk makanan tertentu saat konteks yang sama muncul di lain waktu.
  4. Suasana hati tertentu bisa memicu Anda mengidam. Salah satu contohnya adalah "makanan yang menenangkan," yang sering didambakan ketika ingin mengatasi suasana hati yang buruk.
  5. Individu dengan tingkat stres tinggi dilaporkan mengalami mengidam lebih sering daripada individu yang tidak stres.
  6. Kurang tidur dapat mengganggu kadar hormon, yang dapat meningkatkan kemungkinan mengidam.
  7. Hidrasi yang buruk, seperti mengonsumsi minuman manis, dapat meningkatkan rasa lapar dan mengidam pada beberapa orang.
  8. Protein atau serat yang tidak tercukupi akan membuat mudah lapar dan mengidam, karena protein dan serat membantu Anda merasa kenyang. 

Cara Mengurangi Kebiasaan Mengidam

Orang yang sering ngidam mungkin bisa mencoba strategi berikut untuk menguranginya.

Sebagai permulaan, mengonsumsi makanan secara teratur, bergizi dan tetap terhidrasi dengan baik dapat mengurangi kemungkinan ngidam.

Selain itu, melakukan aktivitas penghilang stres seperti yoga atau meditasi, dapat membantu mengurangi kemungkinan mengidam dan pastikan Anda tidur cukup.

Jika keinginan makan sesuatu benar-benar muncul, mungkin bisa mencoba untuk mengidentifikasi pemicunya.

Pada sebagian orang memang ada yang mengalami ngidam terus-menerus, hal ini menandakan bahwa sebenarnya Anda kecanduan makanan.

Kecanduan makanan adalah suatu kondisi di mana otak bereaksi terhadap makanan tertentu, dengan cara yang mirip dengan otak mereka yang kecanduan obat.

Mereka yang mencurigai bahwa ngidam disebabkan oleh kecanduan makanan, harus mencari bantuan dan menemukan opsi pengobatan potensial.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/10/11/180100623/ngidam-makanan-tertentu-tanda-tubuh-kekurangan-nutrisi-benarkah-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke