Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibandingkan Tahun 2022, Harga Rumah di Jabodetabek Alami Kenaikan

Kompas.com - 17/03/2023, 09:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Bila dibandingkan dengan kondisi bulan Februari 2022, maka di bulan Februari 2023, harga rumah di Jabodetabek mengalami kenaikan.

Berdasarkan Flash Report Rumah123.com di bulan Maret 2023, kota Bogor mencatatkan kenaikan harga rumah hingga 7 persen, lebih tinggi bila dibandingkan kota lainnya di Jabodetabek.

Sementara itu, di Kota Depok harga rumah naik 4,6 persen. Kota Tangerang menyusul di tempat berikutnya dengan kenaikan harga mencapai 4,1 persen.

Sedangkan di dua kota lainnya yakni Jakarta dan Bekasi, kenaikan harga rumah tidak terlalu signifikan yakni masing-masing 2,8 persen dan 2,7 persen.

Baca juga: 31 KRL Pengumpan Siap Urai Kepadatan Stasiun Transit Jabodetabek

Kenaikan harga rumah secara tahunan juga terjadi di hampir semua kota besar lain di Pulau Jawa, seperti Yogyakarta (6 persen), Semarang (5,4 persen), Surakarta (3,7 persen), Surabaya (1,3 persen) dan Bandung (0,6 persen).

Harga rumah di beberapa kota besar lain di luar Pulau Jawa juga mengalami kenaikan. Selain Makassar (naik 4,1 persen), kenaikan harga rumah tapak secara tahunan juga terjadi di Medan (5,3 persen) dan Denpasar (4,8 persen).

Dari sisi volume suplai rumah, Rumah123.com mencatat kenaikan suplai sebesar 5 persen pada bulan Februari 2023 dibandingkan Januari 2023.

Baca juga: Harga Rumah Naik, Bukti Makassar Kian Diminati Pencari Hunian

Sedangkan secara tahunan, volume suplai rumah mengalami pertumbuhan hingga 32 persen sejak Februari 2022.

Adapun lokasi terpopuler terkait permintaan rumah tapak di Indonesia masih didominasi wilayah Jabodetabek dengan minat tertinggi dipimpin Tangerang, yaitu sebesar 13,2 persen dari total permintaan pada bulan ini.

Lokasi terpopuler berikutnya adalah Jakarta Barat dengan pangsa pasar sebesar 10,9 persen, diikuti Jakarta Selatan sebesar 10,3 persen.

 

“Konsistensi minat pencarian properti di wilayah Jabodetabek disebabkan karena posisinya sebagai wilayah metropolitan terbesar di Indonesia sekaligus menjadi pusat bisnis serta perekonomian Indonesia,” tegas Senior Vice President Marketing 99 Group Indonesia, Bharat Buxani

Terlebih, ia menambahkan, saat ini wilayah Jabodetabek telah ditopang dengan berbagai pengembangan infrastruktur aksesibilitas yang terintegrasi dan fasilitas umum yang terjangkau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com