Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waskita Masih Galau Jual Tol Krian-Manyar atau Cisumdawu, Mengapa?

Kompas.com - 15/11/2022, 15:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk masih belum menentukan rencana divestasi saham Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) atau Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

Menurut Direktur Pengembangan Bisnis Waskita Karya Septiawan Andri Purwanto menuturkan, hal ini dikarenakan perseroan masih mengkaji kedua ruas tersebut.

"Masih dalam proses kajian kami yaitu di Krian-Legundi-Bunder-Manyar ataupun ruas tol di Cisumdawu," jelasnya dalam konferensi pers usai Public Expose, Senin (14/11/2022).

Kedua ruas jalan tol tersebut setidaknya masuk dalam daftar lima ruas jalan tol yang akan dilepas sahamnya oleh Waskita hingga tahun 2025

Perseroan juga rencananya akan menjual saham tiga ruas jalan tol pada periode tersebut seperti Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Selanjutnya, ada Tol Pemalang-Batang, serta Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro).

Baca juga: Pangkas Utang Rp 23 Triliun, Waskita Lego Saham 5 Jalan Tol

Karena seluruh ruas belum sepenuhnya selesai, maka Waskita Karya berfokus pada penyelesaian tol tersebut dengan dukungan pemerintah.

"Harapannya, tahun ini sampai tahun depan ruas-ruas tersebut bisa kita selesaikan, kita akan lihat seberapa jauh LHR (Lalu-lintas Harian Rata-rata) tol tersebut apakah sesuai dengan perencaan di awal," tambah Septiawan.

Dengan demikian, perseroan memiliki keyakinan jika ruas-ruas tol tersebut nantinya akan didivestasi.

Melalui divestasi saham kelima ruas jalan tol tersebut, perseroan memproyeksikan dekonsolidasi utang sebesar Rp 23 triliun.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Wiwi Suprihatno mengatakan, perseroan pun telah berhasil memangkas utang sebesar Rp 18 triliun sejak tahun lalu.

"Jadi, kalau dari proyeksi lima ruas tol ke depan itu, kami proyeksikan akan terjadi dekonsolidasi utang di Waskita ya bisa sampai kurang lebih Rp 23 triliun," ungkap Wiwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com