Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inti Mitbana Resmi Rilis Green Bestari Park, Proyek Rp 1,1 Triliun

Green Bestari Park yang diestimasikan menelan nilai investasi Rp 1,1 triliun ini merupakan proyek kedua Mitbana di Indonesia yang dikerjasamakan dengan pengembang Nasional PT Intiland Development Tbk, di bawah bendera PT Inti Mitbana Development.

Sebelumnya, bersama Sinarmas Land, Mitbana membesut Hiera, hunian dengan luas pengembangan 108 hektar di BSD City, Tangerang Selatan, Banten.

President dan COO Mitbana Joseph Ueda mengatakan, dengan populasi lebih dari 270 juta, Indonesia adalah pangsa pasar potensial dengan kebutuhan rumah yang terus meningkat.

Selain itu, pembangunan infrastruktur yang demikian masif, seperti jalan bebas hambatan berbayar (jalan tol), dan Mass Rapid Transit (MRT) East-West Line, menambah peluang bagi konsorsium untuk melakukan pengembangan rumah dengan konsep green township berbasis Transit Oriented Development (TOD).

"Area-area yang dilintasi pengembangan infrastruktur akan mengalami pertumbuhan pesat. Itulah yang kami yakini dari kerjasama dengan Intiland ini. Kami membawa ekspertis masing-masing, termasuk pengembangan perkotaan yang terintegrasi, teknologi konstruksi, dan konsep smart and green housing," urai Ueda menjawab Kompas.com.

Menurut Ueda, Mitbana akan memanfaatkan pengalaman Mitsubishi Corporation dalam mengurasi perkembangan perkotaan serta keahlian teknis Surbana Jurong terkait perencanaan dan desain perkotaan dalam berbagi praktik terbaik dari Jepang dan Singapura.

"Bersama Intiland, kami ingin menciptakan pembangunan berkelanjutan terdepan di Talaga Bestari dan mendorong pembangunan komunitas sosial yang inklusif," ucapnya.

Mitbana yang mengempit 70 persen kepemilikan dari aliansi ini menyediakan dukungan teknis untuk pembuatan rencana induk, desain perkotaan, dan infrastruktur Green Bestari Park.

Mitbana juga telah menyiapkan desain dan fitur-fitur pengembangan berkelanjutan, termasuk penyediaan area hijau dan central park, jalur pedestrian dan sepeda yang akan terhubung dengan area-area hijau di seluruh kawasan pengembangan.

Sementara Intiland akan lebih fokus pada persiapan lahan, pengembangan infrastruktur dan hubungan dengan pihak-pihak utama setempat terkait regulasi, serta penanganan proses kontruksi dari pengembangan baru kawasan ini.

Hal senada diungkapkan Deputy COO Mitbana dan Direktur Utama PT Inti Mitbana Development Daisuke Kobayashi. Baik Mitsubishi maupun Surbana Jurong akan membawa kebaruan dalam pengembangan kota terpadu, guna mengakomodasi kebutuhan kalangan urban perkotaan dengan mengutamakan prinsip-prinsip berkelanjutan.

Pengembangan berkelanjutan ini diharapkan dapat menumbuhkan gaya hidup yang selaras dengan lingkungan seraya menawarkan kenyamanan bagi para penghuni kami.

"Konsep hunian ini green housing dengan pemanfaatan teknologi konstruksi berkelanjutan. Modul-modul prefabrikasi dibuat secara industrial di pabrik untuk kemudian dirakit di lokasi pembangunan. Ini hemat waktu, biaya, dan tenaga, juga ramah lingkungan," jelas Kobayashi.

Rencana-rencana inovasi di kawasan terpadu ini dirancang untuk mencerminkan preferensi generasi muda, terutama mereka yang ingin tinggal di komunitas yang sadar lingkungan, namun tetap dekat dengan fasilitas perkotaan.

Kawasan Talaga Bestari sebagai lokasi proyek, menurut Permadi, sangat strategis karena ditopang jalan tol Jakarta-Merak serta tersediannya pintu Tol Balaraja Timur yang memudahkan akses dari dan menuju Jakarta atau Tangerang, termasuk akses langsung menunju kawasan pusat bisnis di Jakarta.

Lokasi Talaga Bestari juga dekat dengan Tol Serpong-Bandara yang terhubung dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Infrastruktur lainnya yakni Tol Serpong-Balaraja yang saat ini sedang proses pembangunan serta rencana Tol Balaraja-Bandara. Keduanya dekat dengan kawasan pengembangan baru Talaga Bestari.

"Kami berharap, banyak generasi dan keluarga muda yang akan memilih Green Bestari Park sebagai rumah mereka," imbuh Permadi.

Green Bestari Park dibangun di atas lahan seluas 51 hektar yang dibagi ke dalam tiga tahap pengembangan.

Pertama, pengembangan seluas 14 hektar yang meliputi klaster perumahan, area ritel, pusat food & beverage, dan fasilitas club house baru untuk penghuni.

Tahap kedua mencakup pengembangan perumahan, komersial, dan taman kota. Tahap ketiga komersial, apartemen, dan pengembangan berbasis TOD yang menghubungkan Balaraja-Cikarang.

"Kami diuntungkan karena dilintasi jalur MRT East-West Line melalui Stasiun Cibadak," cetus Permadi.

Rilis perdana perumahan pada tahap pertama pengembangan mencakup 3,3 hektar yang terdiri dari 220 unit di klaster Green Casa @DUO dengan patokan harga mulai dari Rp 1 miliar.

Terbagi dalam dua tipe. Rumah tipe A seluas 68/65 meter persegi dengan denah tiga kamar tidur dan dua kamar mandi. Sedangkan Tipe B Standar berdimensi 79/70 meter persegi yang berisi empat kamar tidur dan tiga kamar mandi.

Dirancang dengan estetika Jepang, rumah-rumah di Green Casa @DUO dibangun secara cermat untuk memenuhi kebutuhan para pembeli rumah perdana.

Klaster ini akan dilengkapi dengan serangkaian fasilitas, termasuk area olahraga luar ruangan, taman bermain, taman pusat, dan ruang terbuka hijau lainnya.

Konstruksi akan dimulai pada September 2023 dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2025. 

Dari penjualan klaster perdana ini, Inti Mitbana mengharapkan revenue sebesar Rp 300 miliar.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/09/05/160000721/inti-mitbana-resmi-rilis-green-bestari-park-proyek-rp-11-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke