Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masih Ada 71 Tower Rusun yang Belum Dihuni Masyarakat

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menjelaskan, jumlah ini mewakiliki 3,27 persen dari total rusun yang dibangun pada periode tersebut.

Sedangkan 2.098 tower rusun atau mewakili 96,73 persen kini sudah dihuni.

"Kami berharap dengan menghuni rusun ini, masyarakat bisa menghuni rumah secara vertikal yang layak huni," terang Iwan dikutip dari siaran pers, Rabu (16/8/2023).

Untuk pengusul bantuan, baik pemerintah daerah maupun perguruan tinggi, Iwan meminta agar segera dilakukan pengelolaan rusun yang ada dengan baik. Karena, masih banyak masyarakat membutuhkan tempat tinggal.

Adapun selama tahun 2005-2022 atau 18 tahun, 2.169 tower rusun dibangun senilai Rp 28,797 triliun.

Lokasi pembangunan rusun tersebar di sejumlah wilayah yakni Wilayah I (Sumatera dan Kalimantan) sebanyak 535 tower senilai Rp 6,304 triliun.

Lalu, Wilayah II (Jawa, Bali, Nusa Tenggara) sebanyak 1.271 tower senilai Rp 17,52 triliun, dan Wilayah III (Sulawesi, Maluku, Papua) sebanyak 363 tower senilai Rp 4,97 triliun.

Jenis bantuannya antara lain rusun umum untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), rusun negara untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), serta TNI/Polri.

Selain itu, juga dibangun rusun khusus untuk pekerja industri, masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan, nelayan, korban bencana, masyarakat terdampak pembangunan pemerintah pusat.

Kemudian, masyarakat yang tinggal di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), tenaga kesehatan, lansia, PPKS, masyarakat miskin, disabilitas, yatim piatu, anak terlantar, peserta didik, masyarakat berprestasi, hingga pelaku olahraga.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/08/17/143243421/masih-ada-71-tower-rusun-yang-belum-dihuni-masyarakat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke