Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banyak Mal Ganti Penyebutan Lantai 4 dengan 3A, Ada Apa di Balik Itu?

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat perbelanjaan atau mal menjadi salah satu pilihan tempat melepas penat.

Pasalnya, mal menawarkan berbagai fasilitas hiburan, mulai dari gerai fesyen, restoran, bioskop bahkan salon kecantikan.

Bagi Anda yang sering mengunjungi mal, pernahkan berpikir kenapa banyak mal mengganti penyebutan lantai 4 dengan 3A?

Melansir Love to Know, Sabtu (23/7/2022), rupanya hal ini berhubungan dengan fengsui atau ilmu tata ruang dari China. 

Dalam fengsui, angka 4 sering kali dianggap sial dan kebanyakan masyarakat China menghindari penggunaan angka ini di semua bidang kehidupan untuk menghindari nasib buruk.

Oleh karena itu, tak sedikit gedung bertingkat termasuk mal menghindari penomoran lantai dengan angka 4 dan menggantinya dengan 3A atau 5.

Dalam kasus lain seperti rumah bernomor 4, pemiliknya bisa menyiasati dengan melingkari nomor rumah tersebut menggunakan garis warna merah.

Ini dikarenakan kepercayaan yang mengatakan bahwa warna api bisa membakar semua kesialan dan lingkaran akan menyerap energi jahat dari angka 4.

Hal serupa juga dikatakan oleh Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Ekajaya. Jelasnya, terdapat angka-angka tertentu yang harus dihindari karena dapat memberikan dampak negatif.

Misalnya angka 4 yang sering kali dimaknai tidak baik. Berdasarkan kepercayaan fengsui, angka 4 disebut hanya memiliki satu kaki sehingga dianggap tidak seimbang.

Jika melihat dari sisi bentuk, angka 4 mirip kursi terbalik yang juga dimaknai sesuatu yang tidak baik.

"Angka 4 dalam bahasa Mandarin artinya 'shi' atau kematian, dan bahasa Jepang 'shi' itu kesedihan. Jadi konotasinya negatif, makanya dihindari," kata Bambang, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (23/7/2022).

Bukan hanya angka 4, penomoran unit properti juga sering kali menghindari nomor 13, 14, 24, 34, dan 44.

Akan tetapi, angka-angka tersebut tidak menjadi patokan dan hanya sebatas fengsui yang umumnya dipercaya oleh masyarakat etnis Tionghoa.

"Tetapi, alasan banyak mal masih menghindari angka 4 dan angka yang lainnya lebih karena kekhawatiran kehilangan pelanggan mereka, terutama yang masih memegang teguh tradisi tersebut," tutup Bambang.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/07/24/070000421/banyak-mal-ganti-penyebutan-lantai-4-dengan-3a-ada-apa-di-balik-itu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke