Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Sirkuit Sepang, Jadi Venue F1 hingga MotoGP 2024

Dilansir dari situs resmi MotoGP, Kamis (24/3/2022), Malaysia dikonfirmasi tetap berada di kalender kejuaraan dunia MotoGP hingga 2024 dengan Petronas ditetapkan sebagai sponsor utama.

Sehingga, mulai tahun 2022, acara tersebut akan secara resmi dinamai Petronas Grand Prix Malaysia.

“Setelah membuktikan bisa kembali ke Malaysia untuk tes pramusim tahun ini, kami tidak bisa lebih bersemangat untuk kembali dan balapan. Kami semua menantikan Grand Prix Malaysia dan melihat penggemar Malaysia kami untuk lebih banyak musim,” kata CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta.

Kembali membahas mengenai Sirkuit Sepang, sirkuit ini dibangun pada bulan Desember 1996 dengan keseluruhan konstruksi memakan waktu 14 bulan pengerjaan senilai 286 juta RM atau Rp 172,4 miliar.

Sirkuit Sepang dirancang oleh arsitek Jerman Hermann Tilke berkat gagasan pembangunan oleh Perdana Menteri yang menjabat kala itu, Dr Mahathir Mohamad.

Tilke merancang sirkuit yang didominasi oleh dua trek lurus panjang dan dipisahkan oleh tribun utama unik dengan central fan zone.

Lintasannya memiliki 15 tikungan dengan 8 lintasan lurus selebar 16 meter yang bertambah hingga 20 meter di beberapa area. Fitur ini memberikan kesempatan bagi pembalap untuk menyalip dengan bagus.

Secara total, Sirkuit Sepang dapat menampung sekitar 130.000 penonton. Grandstand utama dan 18 Corporate Suites ber-AC memiliki kapasitas 32.000.

Sedangkan Grandstand K dan F dapat diisi hingga 18.500 penonton yang berhadapan, masing-masing belokan 1 dan 7.

Sirkuit Sepang selesai dibangun pada November 1998 dan menjadi tuan rumah balapan pertamanya pada bulan berikutnya sebelum peresmian resmi oleh Mahathir pada Maret 1999.

Bahkan sebelum selesai, sirkuit ini dipuji sebagai sirkuit terbaik di dunia berkat investasi besar-besaran dari pemerintah dan fasilitas kelas atas.

Sirkuit ini dilindungi oleh 27 kamera TV sirkuit tertutup melalui kabel serat optik dan termasuk pelacakan mobil balap secara online dan real-time, dikombinasikan dengan pos marshal elektronik yang akan menyalakan lampu berwarna ke pebalap.

Investasi pemerintah segera terbayar lewat trek yang dilisensikan untuk balap tingkat atas oleh FIA dan FIM, sehingga ajang F1 dan MotoGP bisa diadakan di sirkuit tersebut mulai tahun 1999 dan seterusnya.

Acara besar lainnya termasuk balapan 12 jam tahunan untuk mobil GT dan kunjungan sesekali oleh seri Super GT Jepang.

Akan tetapi, minat pemerintah terhadap fasilitas tersebut sedikit berkurang hingga pada tahun 2010.

Oleh karena itu, dilakukan beberapa perbaikan umum pada fasilitas paddock dan bagian lain oleh konsultan sirkuit Italia, Dromo srl pada tahun 2016.

Permukaan baru dirancang untuk memiliki cengkeraman tambahan dalam cuaca basah, sementara beberapa area run-off juga ditingkatkan.

Perubahan besar datang dengan konfigurasi ulang belokan terakhir yang mempertahankan tata letak aslinya, tetapi diprofilkan ulang menjadi kurva off-camber untuk mendorong penggunaan garis balap yang berbeda.

Itu membuat perbedaan besar pada drainase yang menjadi faktor penting mengingat Malaysia sering turun hujan.

Sayangnya, pengelola mengambil keputusan untuk tidak memperbarui kontrak F1. Sebaliknya, sirkuit ini berfokus pada acara MotoGP dan World Superbike, yang terus terbukti menjadi acara populer.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/03/24/103000821/sejarah-sirkuit-sepang-jadi-venue-f1-hingga-motogp-2024

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke