Parapuan.co- AstraZeneca Indonesia bersama Yayasan Plan Internasional Indonesia (Plan Indonesia) membuat inisiatif #GirlsBelongHere di Indonesia yang juga merupakan bagian dari kampanye #GirlsTakeover pada Jumat (28/10/2022) kemarin.
Kampanye #GirlsBelongHere2022 adalah seruan aksi tahunan, yang dikembangkan oleh Mitra Program Kesehatan Muda AstraZeneca, Plan International, untuk merayakan kekuatan dan potensi yang melekat pada anak perempuan dan mendobrak hambatan yang mereka hadapi.
Kampanye ini memiliki tujuan untuk memperdalam kesadaran akan isu-isu yang memperparah ketidaksetaraan gender yang menyulitkan anak perempuan mewujudkan potensi mereka.
Dalam kampanye ini, AstraZeneca berpartisipasi lewat program Young Health Programme (YHP).
YHP adalah sebuah program untuk membantu kaum muda berusia 10-24 tahun untuk mengkampanyekan masalah kesehatan dan memerangi penyakit tidak menular (PTM) jangka panjang.
Melansir Parapuan.co, ada tiga perempuan muda yang terpilih untuk mengambil peran dalam keseharian tim pemimpin AstraZeneca Indonesia lewat kampanye tahun ini.
Ketiga perempuan tersebut bernama Dilla dari Jakarta Utara, Bunga Clarissa dari Jakarta Barat, dan Nasywa dari Jakarta Timur.
Mereka menilai jika lingkungan sekitar seperti orang tua masih sering membatasi hak anak perempuan untuk mengeksplorasi kemampuan kepemimpinannya.
Menanggapi hal tersebut, Sewhan Chon selaku Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, mengungkapkan jika representasi perempuan di perusahaan berbasis kesehatan sangat penting.
Baca juga: Sosok Sussane Mikhail, Direktur UN Women yang Puji Kekuatan Perempuan Lebanon
"Kami menyadari jika di banyak bagian dunia, akses anak perempuan dan perempuan secara tidak
proporsional. Sementara kita tahu bahwa menciptakan lingkungan di mana anak perempuan
dan perempuan memiliki akses dan peluang yang setara akan berdampak positif dan
memungkinkan mereka untuk berkembang dalam semua aspek kehidupan – termasuk dalam
pekerjaan mereka," ujar Sewhan Chon.
Melihat kondisi tersebut, AstraZeneca berkomitmen untuk memajukan kesetaraan dan keterwakilan perempuan dalam organisasi lewat berbagai kampanye inklusif seperti #GirlsBelongHere.
Lewat program ini, Sewhan Chow berharap agar para anak perempuan bisa belajar tentang kepemimpinan, inklusivitas, dan pemberdayaan, serta dapat mencapai potensi yang
mereka miliki semaksimal mungkin.
"Melalui YHP, kami menggunakan pendekatan Pendidik Sebaya atau Peer Educator termasuk di dalamnya adalah anak perempuan untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam pengambilan keputusan dengan pendekatan keberagaman dan inklusivitas. Hal ini juga turut mempersiapkan mereka menghadapi masa depan situasi tempat kerja dengan meningkatkan kepercayaan diri mereka,” ujar Nazla Mariza selaku Influencing Director Yayasan Plan International Indonesia.
Acara tersebut juga dihadiri oleh artis yang juga pendiri Soekarseno Foundation dan Puella.ID, Cinta Laura Kiehl.
Perempuan yang akrab disapa Cinta ini, mengakui jika perempuan kurang terwakili dalam posisi
kepemimpinan senior.
Terutama di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika), di mana, perempuan hanya menempati 30% dari posisi penelitian.
Menurut lingkup STEM, 2022, menyatakan bahwa tenaga kerja perempuan hanya mewakili
28% dari total populasi.
“Saya berharap program ini akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu yang berkaitan dengan ketidaksetaraan gender, serta mendorong perempuan muda untuk mencapai potensi yang mereka miliki. Melalui upaya ini, saya ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk
mendukung perempuan muda dalam perjalanan mereka untuk berkembang baik secara
pribadi maupun di dunia profesional,” ujar Cinta.
Selain itu, AstraZeneca bertujuan untuk menciptakan tempat kerja yang inklusif
berisi tenaga kerja yang mencerminkan komunitas.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kesetaraan gender, AstraZeneca memberikan jatah 48,1% peran kepemimpinan kepada perempuan. (*)