Parapuan.co – Kawan Puan, apakah kamu sering merasa cemas setelah mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi?
Seperti diketahui, sebagian orang merasa cemas dan gelisah setelah mengonsumsi minuman berkafein tersebut.
Ternyata rasa cemas dan gelisah tersebut berasal dari reaksi kimia pada otak yang disebabkan oleh kandungan kafein.
Hal tersebut dijelaskan pada studi berjudul An Update on The Mecchanisms of Psychostimulant Effects of Caffeine, dikutip dari Healthline via PARAPUAN.
Kafein Meningkatkan Kewaspadaan
Penelitian tersebut mengungkap bahwa kafein meningkatkan kewaspadaan dengan cara menghalangi adenosine, zat kimia di otak yang membuat seseorang merasa lelah.
Pada orang yang mengonsumsi kafein secara berlebihan, efek buruknya bisa dirasakan salah satunya dengan rasa cemas dan gelisah.
Harvard Medical School juga mengungkap penggunaan kafein dapat menimbulkan beberapa gejala kecemasan.
Di antaranya rasa gugup, gelisah, susah tidur, detak jantung cepat, hingga masalah pencernaan.
Baca Juga: Ingin Kurangi Asupan Kafein? Kamu Bisa Lakukan 3 Langkah Ini
Dampak Kecanduan Kafein
Kawan Puan, tak dimungkiri sebagian besar orang memiliki kecanduan untuk mengonsumsi minuman mengandung kafein.
Misalnya minum kopi di sela-sela waktu belajar dan bekerja, atau kebiasaan minum teh di pagi dan sore hari.
Tanpa disadari, kebiasaan ini bisa menimbulkan kecanduan, yang bisa berdampak buruk jika dihentikan secara tiba-tiba.
Nah, apabila kamu terbiasa minum kafein lalu tiba-tiba berhenti mengonsumsi, maka Kawan Puan bisa mengalami:
- Sakit kepala,
- Kecemasan,
- Kelelahan,
- Suasana hati yang tertekan,
- Kesulitan berkonsentrasi,
- Getaran,
- Lekas marah.
Kawan Puan, mengetahui bahwa konsumsi kafein berlebihan buruk bagi tubuh, maka baiknya kamu membatasi minuman berkafein tersebut.
Kamu bisa membatasi konsumsi kafein sesuai dengan batas maksimal yang telah ditetapkan.
Contohnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyarankan untuk konsumsi tidak lebih dari empat cangkir kopi atau 400 miligram kafein sehari.
Hal tersebut bertujuan agar tidak menimbulkan efek negatif bagi tubuh.
Baca Juga: Kebanyakan Konsumsi Kafein Tidak Baik, Berapa Takaran yang Normal?
(*)