Parapuan.co – Kawan Puan, dalam mengasuh dan mendidik anak, orang tua bisa mempraktikkan berbagai pola asuh.
Namun tidak semua pola asuh baik untuk tumbuh kembang anak. Salah satu contohnya adalah pola asuh overprotektif.
Sayangnya, pola asuh overprotektif ini kadang tidak disadari oleh orang tua, karena berdalih demi keselamatan dan masa depan anak.
Perlu diketahui, pola asuh overprotektif berarti melindungi anak dari kesedihan, kegagalan, tantangan, rasa sakit, bahaya, penolakan, dan emosi negatif lainnya secara berlebihan.
Padahal, menghindarkan anak dari emosi negatif sebenarnya berpengaruh bagi perkembangan fisik, emosional, dan mental mereka secara keseluruhan.
Misalnya, mengatur dengan siapa anak berteman, memilihkan kegiatan ekstrakurikuler, menghukum karena nilai yang buruk, dan sebagainya.
Sehingga, orang tua tidak memberikan kesempatan bagi anak untuk memutuskan sesuatu dengan caranya sendiri.
Kawan Puan, agar tidak terjebak pada pola asuh overprotektif ini, ada berbagai dampak negatifnya yang perlu diketahui.
Merangkum PARAPUAN, berikut dampak negatif pola asuh overprotektif pada anak yang perlu diwaspadai!
Baca Juga: Praktisi Gentle Parenting Bagikan Tips Menciptakan Ruang Aman bagi Anak di Arisan Parapuan
1. Kurangnya Keterampilan Sosial Anak
Orang tua overprotektif akan menyampaikan pesan bahwa dunia ini berbahaya bagi kehidupan anak.
Sehingga, anak akan tumbuh menjadi individu yang anti-sosial dan kesulitan berinteraksi dengan orang lain.
Mereka juga akan mendambakan perhatian, pengakuan, dan persetujuan dari orang lain pada setiap tindakannya.
Hal ini dapat membahayakan kesehatan mental anak lantaran bergantung pada orang lain secara emosional untuk kebahagiaan.
2. Rasa Percaya Diri Anak yang Rendah
Ketika orang tua mengendalikan anak berlebihan, si kecil justru akan kesulitan membuat keputusan sendiri.
Anak-anak secara tidak sadar akan percaya bahwa mereka tidak kompeten dan merasa tidak termotivasi untuk mencapai tujuan yang sulit.
Rasa percaya diri yang rendah dapat membuat anak menghindari peluang dan tidak mampu mengatasi tantangan.
Baca Juga: Mengenal Berbagai Pola Asuh Anak, Benarkah Gentle Parenting yang Terbaik?
3. Picu Masalah Kesehatan Mental pada Anak
Pola asuh overprotektif dapat memicu kecemasan sosial, depresi, dan ketidakmampuan untuk memecahkan masalah saat anak beranjak dewasa.
Hal ini karena anak tidak belajar bagaimana mengatasi rasa takut dan melangkah keluar dari zona nyamannya saat masih kecil.
Kawan Puan, itulah beberapa dampak negatif pola asuh overprotektif pada anak ya.
Agar tidak menganggu tumbuh kembang mereka, yuk ajak pasangan dan keluarga di rumah untuk tidak terjebak pada pola asuh satu ini.
(*)