Parapuan.co - Memiliki hewan peliharaan seperti kucing pasti terasa menyenangkan ya, Kawan Puan.
Akan tetapi kamu juga harus memperhatikan kesehatannya.
Waspadai berbagai penyakit yang paling sering dialami oleh kucing.
Mengutip dari WebMD, berikut ini beberapa penyakit yang paling sering diderita kucing peliharaan.
1. Muntah
Muntah adalah masalah yang sangat umum pada kucing dengan banyak penyebab.
Mulai dari memakan sesuatu yang beracun atau tidak dapat dimakan (seperti tali), hingga infeksi, penyakit saluran kemih, atau diabetes hingga bola rambut.
Gejala biasanya jelas, dan termasuk air liur dan perut naik-turun.
Muntah dapat dengan cepat membuat kucing dehidrasi, jadi jika kucing terus muntah atau sakit, hubungi dokter hewan segera.
Baca Juga: Hari Kucing Sedunia, Ini 3 Karakter Kucing Lucu dan Menggemaskan dari Film Ghibli
Mungkin kamu dapat membantu untuk mengumpulkan sampel muntahan kucing dan membawanya ke dokter hewan.
2. Feline Lower Urinary Tract Diseases (FLUTD)
Beberapa perkiraan mengatakan sebanyak 3% kucing yang diperiksa oleh dokter hewan memiliki penyakit saluran kemih bagian bawah (FLUTD), yang sebenarnya merupakan sekelompok penyakit kucing dengan berbagai penyebab.
Kucing betina dan jantan bisa terkena FLUTD, dan sering terjadi pada kucing yang kelebihan berat badan atau tidak sehat atau yang makan makanan kering.
Stres, rumah tangga dengan banyak kucing, dan perubahan mendadak semuanya dapat meningkatkan risiko FLUTD kucing, dan pengobatannya tergantung pada jenis FLUTD yang dimiliki kucing. Gejala FLUTD meliputi:
Itu selalu darurat jika kucing tidak bisa buang air kecil. Hubungi dokter hewan segera jika kamu menduga kucing memiliki masalah saluran kemih.
3. Diare
Banyak hal yang dapat menyebabkan diare pada kucing, termasuk parasit usus, makanan basi, alergi, infeksi, penyakit hati, kanker, dan banyak lagi.
Baca Juga: Kata Dokter Hewan soal Kucing Tersedak Makanan, Benarkah Berisiko Kematian?
Gejala diare adalah feses yang encer, encer, atau cair. Tergantung pada penyebabnya, diare dapat berlangsung selama sehari, seminggu, atau berbulan-bulan.
Jika kucingmu mengalami diare, berikan kucing banyak air segar dan bersih untuk mencegah dehidrasi. Kemudian keluarkan makanan kucing tidak lebih dari 12 jam.
Bawa kucing ke dokter hewan jika mereka masih mengalami diare setelah satu hari atau segera jika kamu melihat muntah, tinja berwarna gelap, atau berdarah, demam, lesu, atau kehilangan nafsu makan atau jika kucing berusaha untuk buang air besar.
4. Masalah Mata
Masalah mata pada kucing dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain konjungtivitis, ulkus kornea, katarak, glaukoma, trauma, virus, peradangan, dan penyakit retina.
Beberapa gejala yang mungkin menandakan kucing memiliki masalah mata termasuk mata berair, bulu bernoda air mata, kekeruhan, lapisan kelopak mata merah atau putih, kotoran di sudut mata, menyipitkan mata, mengais-ngais mata, atau kelopak mata ketiga yang terlihat.
Kecuali kamu tahu apa yang menyebabkan masalah mata kucingmu, tidak banyak yang dapat kamu lakukan selain menghubungi dokter hewan. Masalah mata harus dianggap sebagai keadaan darurat jadi buatlah janji segera.
5. Kutu
Mengutip dari PARAPUAN, kutu adalah masalah kesehatan kucing eksternal yang sangat umum.
Baca Juga: Normalkah Kucing Tidur Berkali-Kali dalam Sehari? Ini Penjelasannya
Tapi itu salah satu yang bisa diobati dengan mudah. Tanda-tanda kucing memiliki kutu meliputi:
Kutu dapat hidup selama lebih dari satu tahun, dan kucing berisiko mengalami anemia jika masalahnya menjadi serius, jadi pastikan untuk mengobati masalah kutu kucing dan mencegah infestasi di masa depan.
Bicaralah dengan dokter hewan tentang pengendalian kutu mana yang terbaik untuk kucingmu. Perawatan termasuk obat oral, bubuk, busa, dan obat topikal.
6. Cacing Pita
Salah satu masalah kesehatan kucing yang paling umum di dalam kucing adalah cacing pita hidup di usus kecil kucing dan terkadang tumbuh sepanjang 2 kaki.
Konon, cacing pita tersegmentasi dan biasanya pecah saat dikeluarkan. Sangat tidak mungkin untuk melihat cacing penuh. Kamu biasanya akan melihat segmen.
Gejala infeksi cacing pita bisa tidak kentara tetapi mungkin termasuk muntah dan penurunan berat badan.
Cara termudah untuk mengetahui apakah kucingmu menderita cacing pita adalah dengan melihat kotorannya, di sekitar anusnya, dan di tempat tidurnya.
Biasanya cacing pita keluar dari anus kucing saat sedang tidur atau santai.
Jika kamu melihat cacing putih kecil atau yang terlihat seperti butiran beras atau biji wijen, kemungkinan besar kucingmu mengidap cacing pita.
Pilihan pengobatan termasuk injeksi, obat oral, atau topikal.
Tetapi karena kucing hampir selalu mendapatkan cacing pita akibat menelan kutu, pastikan untuk menangani masalah kutu apa pun yang dimiliki kucing sebelum menangani cacing pita.
Itu dia 6 masalah kesehatan yang sering dialami kucing peliharaan dan harus diwaspadai.
Baca Juga: Agresif hingga Marah, Ternyata Ini 3 Perilaku Manusia yang Tak Disukai Kucing Peliharaan
(*)