Parapuan.co - WHO telah mengumumkan cacar monyet atau monkeypox sebagai darurat kesehatan global.
Hal ini pun semakin menjadi perhatian masyarakat dunia, termasuk juga di Indonesia.
Terlebih lagi, baru-baru ini dikabarkan telah ditemukan pasien suspek cacar monyet di Jawa Tengah.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan adanya suspek monkeypox atau cacar monyet.
Menurut keterangan Kemenkes, suspek tersebut adalah warga Jawa Tengah yang berusia 55 tahun.
Mengutip dari Tribunnews, pasien tersebut kini tengah menjalani pemeriksaan untuk memastikan apakah penyakit tersebut betul cacar monyet atau hanya cacar biasa.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan bahwa suspek ini sedang menjalani isolasi di fasilitas kesehatan.
Sudah muncul suspek di Indonesia, masyarakat diimbau untuk semakin waspada.
Monkeypox adalah infeksi langka yang paling sering ditemukan di Afrika barat atau tengah.
Baca Juga: Ketahui Ini 5 Fakta Cacar Monyet yang Kini Tengah Merebak di Eropa
Meski begitu, masyarakat pun harus tetap waspada, terlebih dengan adanya peningkatan kasus di berbagai negara.
Gejala Cacar Monyet
Mengutip dari CDC, gejala cacar monyet dapat meliputi:
1. Demam
2. Sakit kepala
3. Sakit otot dan sakit punggung
4. Pembengkakan kelenjar getah bening
5. Panas dingin
Baca Juga: Hari Rabies Sedunia, Ini Dia 5 Cara Mencegah Penularan Rabies
6. Kelelahan
7. Gejala pernapasan (misalnya sakit tenggorokan, hidung tersumbat, atau batuk)
8. Ruam yang mungkin terletak di atau dekat alat kelamin (penis, testis, labia, dan vagina) atau anus (lubang pantat) tetapi bisa juga di area lain seperti tangan, kaki, dada, wajah, atau mulut.
Kamu mungkin mengalami semua atau hanya beberapa gejala.
Gejala cacar monyet biasanya mulai dalam waktu 3 minggu setelah terpapar virus.
Jika seseorang memiliki gejala seperti flu, mereka biasanya akan mengalami ruam 1-4 hari kemudian.
Cacar monyet dapat menyebar dari saat gejala muncul sampai ruam sembuh, semua koreng telah hilang, dan lapisan kulit baru telah terbentuk. Penyakit ini biasanya berlangsung 2-4 minggu.
Penularan Cacar Monyet
Mengutip dari laman resmi Kemenkes RI, cacar monyet menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam monkeypox.
Penularan ini dapat terjadi melalui adanya kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual.
Lama waktu seseorang dengan monkeypox dapat menularkan pada orang lain pun hingga kini masih dipelajari oleh WHO.
Namun, untuk saat ini, penderita dapat menularkan sampai semua lesi mereka berkerak, keropeng telah jatuh dan lapisan kulit baru telah terbentuk di bawahnya.
Faktor lain yang dapat menyebabkan penularan atau kontaminasi virus cacar monyet ada pada lingkungan.
Misalnya ketika orang yang terinfeksi menyentuh pakaian, tempat tidur, handuk, benda, elektronik, dan permukaan. Orang lain yang menyentuh barang-barang ini kemudian dapat terinfeksi.
Hal ini memungkinkan orang terinfeksi karena menghirup serpihan kulit atau virus dari pakaian, tempat tidur, atau handuk.
Virus monkeypox dapat menyebar melalui kontak langsung dengan mulut, percikan ludah/cairan hidung, dan mungkin melalui aerosol jarak pendek. Ini karena bisul, lesi, atau luka di mulut penderita dapat menular.
Selain itu, virus ini juga dapat menyebar dari ibu hamil ke janin melalui kontak dari kulit ke kulit saat melahirkan, atau dari orang tua dengan monkeypox ke bayi atau anak selama kontak erat.
Baca Juga: Muncul Ruam hingga Demam, Waspadai Cara Penularan dan Gejala Cacar Monyet
(*)