Parapuan.co - Saat kamu memiliki masa lalu yang traumatis, tak mudah memang menjalin hubungan yang baru.
Kamu seakan memiliki beban emosional berupa ketakutan, sakit hati, kesedihan, dan kemarahan yang belum tuntas.
Beban emosional itu akhirnya mendorongmu membawa perasaan itu pada situasi masa kini.
Akhirnya, hubungan yang baru kamu jalin pun terancam memiliki konflik yang masih berkaitan dengan masa lalu.
Melansir Pinkvilla, inilah empat tanda apakah beban emosional dari hubungan masa lalu membebanimu atau tidak. Yuk, simak!
1. Tidak percaya diri
Insecure atau tidak percaya diri adalah emosi yang belum diproses dari pengalaman traumatis dari hubungan masa lalu.
Sehingga, mempercayai orang menjadi tantangan yang sulit bagimu, termasuk kesulitan untuk berbagi perasaan, emosi, dan keinginan.
Beban emosional tersebut dapat menyebabkan stres, kecemasan, keraguan diri, kurangnya kepercayaan, dan perasaan tidak pantas.
Baca Juga: Waspada, Ini 3 Silent Killer yang Buat Hubungan Suami Istri Kandas
Bebeberapa tanda umum lainnya adalah meningkatnya ketergantungan, rasa tidak aman, masalah komitmen, dan ketidaktersediaan emosional.
2. Rasa tidak aman
Salah satu tanda paling jelas dari beban emosional ini adalah ketakutan bahwa setiap hubungan akan berakhir dengan rasa sakit.
Bayang-bayang rasa tidak aman tersebut menjadikanmu takut ditinggalkan seseorang yang kamu sayangi.
Pada akhirnya, beban emosional membuatmu percaya bahwa tidak ada yang bisa dipercaya untuk benar-benar mencintaimu.
Akibatnya, kamu terus-menerus merasa tidak aman atau bahkan menyabotase hubungan demi mengurangi kekhawatiran itu.
3. Menciptakan hubungan toksik
Ketika kamu belum move on, beban emosional akan mendorongmu membentuk hubungan baru agar menyerupai hubungan sebelumnya.
Sering tidak disadari, perlakuanmu yang sama dari hubungan sebelumnya untuk pasangan baru akan menumbuhkan toksisitas.
Baca Juga: Agar Langgeng, Pahami Penyebab Konflik yang Perlu Diwaspadai oleh Pasangan Milenial Ini
Misalnya, terus-menerus membandingkan pasanganmu, bersikap posesif, hingga melakukan kekerasan.
Jika peristiwa ini terjadi, itulah tanda bahwa kamu belum pindah dari beban hubungan sebelumnya.
4. Proyeksi
Salah satu perilaku paling merusak yang mengarah pada dinamika hubungan yang beracun dan tidak sehat adalah proyeksi.
Ketika kamu memproyeksikan rasa tidak aman ke pasanganmu, kamu menciptakan manipulasi dengan menyalahkan, ketidakpercayaan, dan gangguan komunikasi.
Mencerminkan rasa tidak aman ke orang lain dapat mencegahmu membangun hubungan yang bahagia.
Ketika kamu menyadari adanya keterikatan beban emosional, bicaralah dengan pasangan, teman, keluarga, atau profesional.
Mereka akan membantumu untuk move on dan menjadi lebih kuat agar bisa membina hubungan baru yang lebih baik.
Baca Juga: Suka Menghindari Masalah? Itu Bisa Jadi Tanda Pernikahan dalam Masalah
(*)