Parapuan.co – Salah satu penyakit yang perlu mendapatkan perawatan khusus adalah demam tifoid.
Pasalnya jika tidak diobati dengan cepat dan tepat, demam tifoid dapat menyebabkan komplikasi serius dan bisa berakibat fatal.
Seperti diketahui, demam tifoid merupakan infeksi bakteri yang dapat menyebar ke seluruh tubuh, memengaruhi banyak organ.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella thyphi, yang terkait dengan bakteri yang menyebabkan keracunan makanan.
Kawan Puan, penting untuk dicatat bahwa demam tifoid ini bisa menular ke orang lain.
Di mana orang yang terinfeksi dapat mengeluarkan bakteri dari tubuhnya baik melalui kotoran atau pun air kencing, dan hal ini sangat menular, sehingga orang lain bisa mengalami demam tifoid.
Baca Juga: Demi Hindari Demam Tifoid, Ini Pentingnya Vaksinasi Menurut Ahli
Komplikasi demam tifoid
Seperti yang dikutip dari Pedoman Penanganan Demam Tifoid yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut komplikasi demam tifoid yang terjadi jika tak segera diatasi.
1. Perdarahann dan perforasi intestinal
Perdarahan dan perforasi akan terjadi pada minggu ke-2 atau lebih setelah terinfeksi bakteri penyebab demam tifoid.
Perdarahan yang muncul seperti gejala berak berdarah (hematoskhezia), atau bisa dideteksi dengan tes perdarahan tersembunyi alias occult blood test.
Sementara itu perforasi intestinal ditandai dengan nyeri abdomen akut, tegang dan nyeri tekan di bagian kanan bawah perut.
Kemudian suhu tubuh yang tiba-tiba menurun dengan peningkatan frekuensi nadi yang berakhir dengan syok.
Tak hanya itu saja, pada pemeriksaan perut akan didapatkan tanda-tanda ileus, usus melemah, dan pekak hati menghilang.
Dalam arti lain perforasi intestinal ini merupakan komplikasi tifoid yang serius karena sering menimbulkan kematian.
2. Peritonitis
Peritonitis biasanya menyertai perforasi, namun juga bisa timbul tanpa perforasi.
Peritonitis peradangan pada peritoneum, yaitu selaput tipis yang membatasi dinding perut bagian dalam dan organ-organ perut.
Ditemukan gejala akut pada peritonitis yakni nyeri perut yang tak tertahankan dan kembung.
Baca Juga: Anak Demam? Segera Atasi dengan Cara Mudah Ini dari Rumah Saja
3. Hepatitis tifosa
Demam tifoid yang disertai gejala-gejala ikterus, hepatomegali atau kondisi membesarknya hati dan kelainan fungsi hati didapatkan karena peningkatan SGPT dan SGOT.
SGPT adalah serum glutamic pyruvic transaminase adalah enzim yang paling banyak dijumpai dalam liver.
Sementara SGOT adalah serum glutamic oxaloacetic transaminase enzim yang biasanya ditemukan pada organ hati (liver), jantung, ginjal, hingga otak.
4. Pankreatitis tifosa
Pankreatitis tifosa merupakan komplikasi yang jarang terjadi tapi berbahaya juga.
Gejala pankreatitis tifosa yang penderita mengalami nyeri perut hebat disertai mual dan muntah dengan warna kehijauan.
Selain itu enzim amilase dan lipase pun turut meningkat.
5. Pneumonia
Pneumonia disebabkan oleh basil salmonella atau koinfeksi mikroba berbahaya lainnya.
Untuk memastikan apakah ada pneumonia penderita denan tifoid perlu melakukan foto toraks.
6. Komplikasi lain
Demam tifoid yang tak segera diatasi bisa menyebabkan kompikasi lain yang tak kalah berbahayanya.
Pasalnya basil salmonella bersifat intra makrofag dan dapat beredar ke seluruh bagian tubuh.
Baca Juga: Perbedaan Gejala Demam Akibat DBD dan Covid-19, Begini Penjelasan Ahli
Hal tersebut dapat mengenai banyak organ yang menimbulkan infeksi yang bersifat lokal, seperti:
- Osteomielitis, artritis
- Miokarditis, perikarditis, endokarditis
- Pielonefritis, orkhitis
- Serta peradangan-peradangan di tempat lain.
Kawan Puan, dengan mengetahui berbagai komplikasi demam tifoid ini menjadi pelajaran bagi semua orang bahwa menjaga kebersihan itu penting, terutama kebersihan makanan.
Jadi mulai sekarang yuk perhatikan apa yang kita konsumsi agar terhindar dari demam tifoid dan berbagai komplikasinya ini. (*)