Parapuan.co - Museum menjadi salah satu tempat wisata edukatif yang bisa jadi pilihan ketika hendak berlibur.
Tak hanya museum sejarah yang terkesan membosankan, di Indonesia juga ada museum yang berhubungan dengan transportasi lo.
Bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) pada 17 September 2021, yuk ketahui lebih jauh soal berbagai museum transportasi yang ada di Indonesia.
Mengutip dari berbagai sumber, ini dia 3 museum transportasi di Indonesia.
Baca Juga: Wisata di Kampong Gelam Singapura, Kini Hadir Hall of Fame Seni Grafiti Pertama di Asia Tenggara
Museum Kereta Api Ambarawa
Museum Kereta Api Indonesia (Indonesian Railway Museum) awalnya adalah sebuah stasiun yang bernama Stasiun Willem I.
Stasiun ini dibangun oleh Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang diresmikan pada tanggal 21 Mei 1873 bersamaan pembukaan lintas Kedungjati-Ambarawa.
Mengutip dari haritage.kai.id, kini, Museum Ambarawa atau Indonesian Railway Museum (IRM) menampilkan koleksi perekeretaapian dari masa Hindia Belanda hingga pra kemerdekaan RI yang meliputi sarana, prasarana dan perlengkapan administrasi.
Beberapa koleksi sarana perkeretaapian heritage seperti 26 Lokomotif Uap, 4 Lokomotif Diesel, 5 Kereta dan 6 Gerbong dari berbagai daerah.
Para pengunjung juga dapat menikmati perjalanan wisata dengan menaiki Kereta Api Wisata relasi Ambarawa-Tuntang (pp) dengan lokomotif penarik jenis lokomotif uap maupun kereta diesel vintage.
Selain itu terdapat rute kereta Api Wisata Ambarawa-Jambu-Bedono (pp) yang menggunakan lokomotif uap bergigi yang melewati rel bergerigi.
Rel bergerigi tersebut satu-satunya yang masih aktif di Indonesia.
Selain menjadi tempat wisata sejarah, museum ini dapat disewa untuk kegiatan Pameran, Ruang Pertemuan, Pemotretan, Shooting, Pesta Pernikahan, Festival, Bazar, Pentas Seni, Workshop, dll.
Museum Kerta Api Ambarawa beralamat di Jl. Stasiun No.1, Panjang Kidul, Panjang, Kec. Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah 50614.
Waktu operasional : Senin-Minggu pukul 08.00-17.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Dewasa & Mahasiswa Rp 10.000,-/orang, Anak-anak (3-12 tahun) & Pelajar Rp 5.000,-/orang.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Tempat Wisata di Rajasthan, Tujuan untuk Para Pelancong
Museum Bahari
Museum Bahari menampilkan berbagai peninggalan budaya bahari dari masyarakat Indonesia sejak masa yang lalu.
Di museum ini juga terdapat koleksi biota laut serta keragaman hayati yang ada di perairan Indonesia.
Mengutip dari indonesiakaya.com, gedung ini diresmikan menjadi Museum Bahari Indonesia pada tanggal 7 Juli 1977.
Kawan Puan dapat melihat berbagai koleksi berbagai jenis perahu tradisional dan modern, baik dalam bentuk asli maupun model atau miniatur.
Tak hanya itu saja, terdapat aneka cerita rakyat (folklore) dan lagu masyarakat nelayan Nusantara.
Ada pula berbagai model alat penunjang pelayaran, seperti jangkar, teropong, alat-alat navigasi seperti kompas dan miniatur mercusuar.
Teknologi pembuatan kapal tradisional juga ikut dipamerkan.
Museum ini juga menyimpan matra TNI AL, koleksi kartografi dan maket pulau Onrust.
Jika Kawan Puan ingin mengunjungi Museum Bahari Indonesia, kamu bisa langsung saja menuju Jalan Pasar Ikan No. 1 Sunda Kelapa, Jakarta Barat.
Jam operasional museum ini dari jam 09.00-15.00 WIB, setiap Selasa hingga Minggu.
Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala"
Kerap disebut dengan Museum Digantara Mandala, tempat ini menunjukan berbagai koleksi pesawat yang digunakan oleh TNI Angkatan Udara.
Museum ini digagas oleh TNI AU untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU.
Mengutip dari tni-au.mil.id, museum ini sebelumnya berada berada di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta dan diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima AU Laksamana Roesmin Noerjadin lalu dipindahkan ke Yogyakarta pada 29 Juli 1978.
Baca Juga: 3 Pusat Jajanan Kuliner di Singapura yang Dapat Pengakuan Michelin
Museum ini menyimpan sejumlah foto tokoh-tokoh sejarah serta diorama peristiwa sejarah Angkatan Udara Indonesia.
Sejumlah pesawat tempur dan replikanya juga terdapat di museum ini yang kebanyakan berasal dari masa Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan.
Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala baru-baru ini mendapat tambahan koleksi berupa Prototype Bom sejumlah 9 buah buatan Dislitbangau yang bekerjasama dengan PT. Pindad dan PT. Sari Bahari.
Bom-bom tersebut merupakan bom latih (BLA/BLP) dan bom tajam (BT) yang memiliki daya ledak tinggi (high explosive), sebagai senjata Pesawat Sukhoi Su-30, F-16, F-5, Sky Hawk, Super Tucano, dll.
Alamat museum ini berada Komplek Pangkalan TNI AU Lanud Adisutjipto, Yogyakarta Telp. 0274 – 484 453.
Jam Kunjungan: Senin – Minggu 08.30 – 15.00.
Nah, itu dia berbagai museum yang berhubungan dengan transportasi di Indonesia.
Cukup seru bukan? Selain bisa untuk refreshing dan berlibur, Kawan Puan juga sekaligus bisa mendapatkan tambahan pengetahuan saat mengunjunginya.
(*)