Parapuan.co - Jamak ditemui di masyarakat pertanyaan 'kapan kamu punya anak?' setelah menikah.
Baik itu untuk tujuan basa-basi, atau memang si penanya benar-benar penasaran dengan urusan pribadi orang lain.
Ada banyak alasan seseorang belum punya anak kendatipun sudah menikah.
Baik karena komitmen untuk tidak memiliki anak, senguja menunda punya momongan hingga sedang berjuang mengatasi infertilitas.
Maka tentu saja pertanyaan-pertanyaan 'kapan punya anak?' pun menjadi hal yang sangat mengganggu.
Kawan Puan mungkin jengah dengan pertanyaan ini, rasa ingin marah atau bersikap defensif mungkin menjadi opsi.
Baca Juga: Tak Perlu Marah, Ini Respon Bijak Saat Orang Lain Lakukan Single-Shaming
Untuk menghindari sikap itu, berikut ini saran dari Verywell Family untuk mengatasi orang yang sering bertanya kapan punya anak.
1. Tidak Menjawab Sama Sekali
Kamu punya hak untuk tidak menjawabnya sama sekali, sebab itu memang bukan urusan mereka.
Kamu bisa berpura-pura tidak mendengar mereka bertanya, cukup tersenyum, dan alihkan topik.
Kamu tidak perlu mengatakan apa-apa. Kebanyakan orang akan menerima petunjuk yang kamu berikan itu.
Jangan pernah merasa bersalah karena kamu tidak menjawab pertanyaan mereka yah.
2. Memberikan tanggapan yang mengalihkan pembicaraan
Jika kamu merasa tidak perlu untuk menjelaskan kondisimu, berikan tanggapan sederhana yang mengalihkan pembicaraan.
Tentu saja kamu tidak panik atau menjadi gelagapan saat menjawabnya. Bernapaslah dalam-dalam sebelum menanggapinya.
Berikut ini tanggapan sederhana yang bisa kamu gunakan saat menerima pertanyaan itu.
Baca Juga: Sering Tak Sadar, Ini Tanda Kamu Menggantungkan Kebahagiaan pada Pasangan
Perlu diingat bahwa memutuskan apakah akan memberi tahu seseorang tentang keputusan atau ketidaksuburan itu rumit.
Terlebih, jika orang lain menjawab dengan sudut pandangnya sendiri tanpa memberikan simpati.
3. Putuskan untuk Pergi
Ada kalanya orang-orang itu tidak kenal lelah dan mengulik alasan mengapa kamu sampai saat ini tidak memiliki keturunan.
Jangan lelah dan selalu memilih untuk berprinsip bahwa hal itu adalah pilihan dan urusan pribadi kamu sendiri. Kamu bisa menjawabnya seperti berikut:
Jika respons ini masih tidak membantu, kamu berhak untuk pergi, terutama jika seseorang memberikan nasihat yang tidak diinginkan, membuat komentar yang menyalahkan, atau menanggapi secara negatif.
Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Seksisme Bisa Merusak Hubungan dengan Pasangan
Intinya, Kawan Puan tidak berutang penjelasan apa pun kepada siapa pun. Jika dirasa benar, kamu bisa mencoba menjelaskan mengapa pertanyaan seperti itu tidak pantas.
Respons lainnya yaitu tersenyum, memberikan jawaban yang sopan dan singkat seperti "Saya benar-benar tidak tahu", dan ganti topik atau pergi.
Kamu berhak menetapkan batasan, jika itu mengusikmu jangan pernah untuk menanggapinya.
Menjelaskan keputusan pribadi kepada orang lain itu juga susah, sebab mereka memiliki pedoman dan sudut pandangnya sendiri.
Nah, jangan ragu-ragu untuk menolak dan tidak menjawab pertanyaan kapan kamu akan punya anak ya, Kawan Puan.
Tidak perlu menjelaskan jika kamu tidak mau, kamu berhak atas dirimu dan rahasia pribadimu mengapa belum memiliki anak sampai saat ini. (*)