Parapuan.co - Kawan Puan, menjaga tubuh anak agar tetap sehat adalah tugas utama kita sebagai orang tua ya.
Untuk menjaga tubuh anak agar tetap bugar perlu dibutuhkan nutrisi yang baik serta aktivitas fisik yang cukup.
Sayangnya mengajak anak untuk beraktivitas fisik itu bukan hal yang mudah ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Faktor Penyebab Parosmia, Gangguan yang Dialami Penyintas Covid-19
Sebagai orang tua, kamu memerlukan beberapa trik khusus agar anak mau berolahraga.
Mengetahui hal tersebut Sports Nutritionist dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, membagikan beberapa tips yang bisa dipraktikkan Kawan Puan.
Dalam acara peluncuran platform Edukasi Olahraga Online MILO ACTIV Academy, Rabu (28/07/2021), dr. Rita mengungkap bahwa mengajak anak berolahraga itu mudah yakni dengan mengadaptasi teori perilaku, yakni:
1. Anak perlu tahu mengapa dia harus bergerak
Sebelum mengajak anak untuk berolahraga, pastikan Kawan Puan memberi tahu dia tentang manfaat aktivitas fisik.
"Jelaskan pada dia (anak) yang terjadi pada pertumbuhan ke depannya, dia kan masuk remaja, usia seperti apa itu harus dijelaskan dulu," jelasnya.
Kuncinya yakni, anak harus tahu alasan yang kuat mengapa dia harus melakukan olahraga.
2. Berikan enabling factor
"Enabling factor itu apa? Berikan dia fasilitas untuk melakukan itu, siapkan ruang, benahi ruangan yang agak kosong di ruang keluarga," ucapnya.
Di mana di ruangan tersebut, anak pun bisa berolahraga, seperti aerobik.
Selain itu, Kawan Puan juga bisa memberikan anak bola untuk dilempar dan ditendang.
Tak sampai situ saja, dr. Rita menyampaikan juga bahwa orang tua perlu membuat kesepakatan dengan anak mengenai jam berapa ia akan berlatih.
"Ini tinggal menunggu waktu saja, ketika anak sudah rutin, enggak perlu suruh lagi. Sebab, ada kebutuhan dari tubuhnya sendiri untuk dia melakukan olahraga tadi," jelasnya.
Baca Juga: Catat! Ini 9 Tips Mengatasi Rasa Cemas Berlebihan Selama Pandemi
3. Cari tahu olahraga yang disenangi anak
"Cari tahu anak senangnya gerakan yang mana, senangnya olahraga yang mana," papar dr. Rita.
Tak lupa juga memberi contoh anak tentang gerakan olahraga yang disukai.
Ajarkan anak sampai dia bisa konsisten berolahraga, hingga anak merasa aktivitas fisik merupakan kebutuhan untuk tubuhnya sendiri.
"Jadi kata kuncinya apa? Orang tua harus turun tangan, namanya juga perilaku, ngasih contoh," jelasnya.
Dr. Rita pun mengingatkan orang tua untuk selalu mendampingi anak, jangan hanya duduk tenang dan melihat si kecil beraktivitas sendiri.
Baca Juga: Sering Cium Bau Aneh Pasca Covid-19? Mungkin Kamu Alami Parosmia
Dalam pemaparannya, dr. Rita menyampaikan bahwa menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan anak untuk berolahraga selama 60 menit per hari.
"Nah tapi 60 menit itu nanti kita bagi lagi menjadi ada unsur aerobiknya ada unsur untuk kekuatan tulang dan ada unsur untuk kekuatan otak," ucapnya.
Adapun bentuk olahraga yang pas bagi anak, misalnya untuk aerobik anak bisa senam, jogging, jalan di tempat, atau pun lari di tempat.
"Nah untuk kekuatan tulang dan ototnya, melempar bola, menendang, lompat itu masuk ke kekuatan tulang mereka," tutupnya. (*)