Parapuan.co - Kawan Puan, mungkin kamu terlalu sering mendengar menjaga vagina di usia 20 ,30 , 40, 50-an hingga seterusnya ya.
Padahal perlu kamu ketahui kalau menjaga vagina itu sebaiknya sedini mungkin terutama saat remaja atau masa pubertas.
Walaupun mungkin masih belum banyak gangguan saat memasukki masa remaja, tetap saja kesehatan seksual dan reproduksi perempuan itu perlu dijaga ya, Kawan Puan.
Hanya saja merawat vagina di saat remaja itu berbeda dengan dekade usia lainnya.
Dalam arti lain, merawat vagina itu harus sesuai dengan jenjang umur seseorang.
Mengutip dari beberapa sumber, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merawat vagina di masa remaja.
Baca Juga: Stres Sehabis WFH? 5 Varian Wangi Aromaterapi Ini Ampuh Usir Stres
1. Gunakan pakaian dalam berbahan katun
Dilansir dari Kids Health, memilih pakaian dalam itu jangan asal-asalan ya.
Carilah pakaian dalam yang berbahan katun.
Pakaian dalam berbahan katun akan menjaga lingkungan alami pada vagina, sebab serat alaminya itu lebih bekerja menyerap keringat.
Selain itu, saat datang bulan, rajinlah untuk mengganti pembalut atau mengosongkan isi tampon.
Tak lupa juga untuk membawa cadangan celana dalam di ransel atau tasmu, terutama saat bepergian ya, Kawan Puan.
Gunanya saat terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran atau celana dalam sudah terlalu lembap, kamu bisa langsung menggantinya.
2. Menghindari douching
Masih dari sumber yang sama, douching adalah mencuci vagina dengan menggunakan larutan khusus.
Harus kamu ingat kalau douching bukanlah aktivitas yang baik untuk membersihkan vagina.
Pasalnya, douching itu mampu menyebabkan reaksi alergi, iritasi, dan bahkan infeksi.
Begitu pun dengan semprotan cairan feminim, deodoran, atau pun tampon beraroma juga sebaiknya jangan dilakukan.
Seperti halnya douching, menggunakan cairan beraroma pada vagina tidak baik untuk lingkungan area kewanitaan.
Hal ini dikarenakan vagina itu punya sistem pembersihan alami sendiri yang mengeluarkan alami.
Maka dari itu, kamu tidak perlu menambahkan bahan kimia untuk membantu membersihkan vagina.
Baca Juga: 5 Latihan Fisik untuk Kamu yang Baru Saja Sembuh dari Covid-19
Namun, apabila kamu merasa ada aroma yang menyengat dari vagina, cobalah konsultasi ke dokter.
Dengan begitu, kamu akan mendapatkan resep untuk obat yang sesuai.
3. Mengonsumsi probiotik
Kawan Puan, vagina memiliki tingkat keasaman atau pH sendiri.
Oleh sebab itu, keseimbangan pH itu wajib demi menjaga habitat alami vagina.
Bakteri dan ragi yang baik bekerja membantu vagina tetap sehat dan bebas infeksi.
Selain itu, dikutip dari Teen Vogue, perlu diketahui bahwa keseimbangan vagina dipengaruhi berbagai hal seperti makanan.
Salah satu tanda bahwa pH tidak seimbang adalah keputihan hingga timbul aroma tidak sedap.
Apabila terjadi hal ini, maka segeralah mengonsumsi probiotik, yang salah satunya bisa didapatkan dari yoghurt.
Probiotik berperan penting menjaga keasamaan pH dan stabilitas flora normal pada vagina.
Baca Juga: Penting dalam Menjalani Hidup, Begini Cara Meningkatkan Kontrol Diri Menurut Psikolog
Wah, dengan membaca ulasan di atas, ternyata menjaga vagina itu tidak rumit ya, Kawan Puan.
Maka dari itu, yuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. (*)