Tren Slugging Viral di TikTok, Benarkah Perawatan Kulit dengan Petroleum Jelly Bermanfaat?

Editor Citra Narada Putri

Parapuan.co - Media sosial memiliki beragam konten menarik, termasuk seputar kecantikan yang menjadi viral di TikTok.

Beberapa waktu lalu terdapat konten viral di TikTok mengenai tren perawatan kulit dengan menggunakan petroleum jelly atau dikenal dengan perawatan kulit slugging.

Konten yang viral di TikTok tersebut pun ramai dan menjadi perbincangan netizen, mengingat cara penggunaannya yang tidak biasa.

Hal ini pun membuat netizen tertarik untuk mencoba perawatan kulit tersebut dan mengundang tanggapan dari para ahli.

Melansir dari laman Mic, slugging merupakan tren perawatan kulit dengan menggunakan petroleum jelly seperti Vaseline pada kulit wajah secara menyeluruh dalam jumlah banyak sebelum tidur.

Cara ini dilakukan bertujuan untuk mengunci kelembapan kulit dan mendapatkan kondisi kulit glowing pada keesokan harinya.

Tren ini pun menuai tanggapan dari dermatologis New York, Joshua Zeichner yang menjelaskan bahwa petroleum jelly mengandung tiga kali lipat petrolatum murni yang aman dan efektif sebagai pelindung kulit.

Lebih lanjut lagi, Zeichner juga menyampaikan bahwa slugging juga bermanfaat bagi mereka yang memiliki jenis kulit kering.

Namun pendapat ini bertentangan dengan fakta yang telah beredar mengatakan bahwa tips perawatan kulit dengan petroleum jelly ini dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

Menanggapi ini Zeichner menyarankan untuk tidak mengaplikasikan Vaseline pada bahan yang berpotensi menyebabkan iritasi.

Misalnya seperti retinol atau asam hidroksi, karena dikhawatirkan dapat mengakibatkan iritasi berlebih.

Selanjutnya, menurut Zeichner jumlah banyaknya vaseline yang digunakan juga tidak menjamin akan membuat kulit lebih baik.

Cara Kerja Slugging

Bagi kulit yang tidak merespon setelah menggunakan petroleoum jelly pada wajah, maka tidur dengan kondisi wajah dilapisi emolien sehingga kulit akan terhidrasi dengan baik bahkan meningkatkan lapisan pelindung kulit.

"Kulit terus memperbaiki dirinya sendiri," kata ahli bedah plastik yang berbasis di New York, Ben Lee,

Dengan kata lain, sel-sel kulit mati akan digantikan dengan sel kulit baru, terlebih saat kondisi lingkungan yang lembab.

Lebih lanjut lagi, Lee menjelaskan, lingkungan yang lembap akan membantu proses penyembuhan luka, memaksimalkan kadar air kulit.

Mallory Huron, pakar kecantikan dan kesehatan Fashion Snoops menjelaskan bahwa teori di balik slugging adalah mencegah hilangnya kelembapan kulit.

Caranya yakni dengan mengunci hidrasi kulit dan mengaktifkan produk di bawahnya, sehingga dapat meresap ke lapisan kulit paling dalam.

Selain itu, petroleum jelly ini bersifat oklusif yang berarti pada dasarnya mampu menghentikan penguapan air pada kulit dalam semalam.

Kendati demikian, perawatan kulit dengan metode slugging ini tidak terlalu diperlukan oleh kulit, menurut para ahli.

Mengingat, kulit setiap orang berbeda-beda dan hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk genetik dan kondisi lingkungan tempat tinggal.

Jika tinggal di iklim dengan kelembapan rendah, menurut Lee, slugging dapat membantu kulit untuk mempertahankan kelembabannya dan bisa mencegah munculnya tanda-tanda penuaan.

Kemudian, jika kamu melakukan slugging setelah menggunakan rangkaian perawatan skincare, pastikan kamu menggunakan pelembap yang kaya akan hyaluronic acid atau ceramide untuk memastikan kulit terhidrasi dengan baik.

Bolehkah Digunakan di Bagian Tubuh Lainnya?

Dokter kulit dan ahli bedah kosmetik yang berbasis di Tucson, Sheila Farhang, mengatakan bahwa slugging bisa dicoba untuk bagian tubuh lainnya.

"Saya merekomendasikannya untuk lutut dan pergelangan kaki," ungkapnya.

Sebab, kebanyakan orang cenderung mengalami kulit kering di area tersebut, sehingga dengan mengoleskan petroleum jelly dapat mencegah kehilangan kelembaban dalam semalaman.

Akan tetapi, Huron menyarankan para pengguna untuk melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum mencoba slugging.

“Sangat mudah untuk mencoba beragam tren perawatan kulit yang disajikan oleh media sosial, tetapi penting untuk melakukan tes tempel untuk benar-benar melihat hal yang terjadi sebelum mencobanya," pungkasnya. (*)