Parapuan.co – Kawan Puan pasti sudah familiar dengan istilah stalking.
Apalagi di dunia media sosial, stalking kerap disebut sebagai tindakan yang merugikan karena memantau seseorang untuk mendapatkan sesuatu.
Entah itu informasi dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan seseorang.
Melansir Very Well Mind, stalking atau menguntit melibatkan perilaku terhadap seseorang yang membuat mereka merasa tidak aman.
Penguntitan yang sebenarnya adalah kejahatan serius dan berbahaya, dan dapat menyebabkan konsekuensi yang mengerikan bagi para korbannya.
Baca Juga: 4 Tipe Perempuan dalam Meraih Mimpi di Hospital Playlist Season 2
Seseorang yang menguntit mungkin mengenal korbannya secara dekat, seperti pada mantan pasangan atau orang yang dicintai, atau hampir tidak sama sekali, seperti pada selebriti yang belum pernah mereka temui.
Lantas apa saja bentuk perilaku stalking?
Simak yuk penjelasannya masih melansir dari sumber yang sama!
1. Mengikuti dan memantau
Ketika seseorang mengikutimu dari satu tempat ke tempat lain, itu adalah menguntit.
Tidak masalah tempatnya di mana, itu adalah penguntitan jika seseorang mengikutimu pulang dari kantor, ke rumah teman, atau ke mana pun.
Jika seseorang memantau atau melacak pergerakan dan lokasi kamu, itu berarti stalking.
2. Menelepon, mengirim SMS, atau mengirim email
Perilaku stalking satu ini ditandai dengan berulang kali menelepon, mengirim SMS, atau mengirim email kepada seseorang yang telah memberi tahu bahwa mereka tidak ingin berbicara dengan stalker.
Stalker berusaha menjangkau dan lebih dekat dengan korbannya hingga merasa lengah dan membuka diri untuk berkomunikasi.
3. Berkeliaran
Tindakan berkeliaran di suatu tempat dapat dianggap menguntit jika seseorang melakukannya hanya karena kamu ada di sana.
Stalking tidak perlu mencoba berkomunikasi denganmu untuk membuatnya menguntit.
Perilaku ini rumit, karena orang yang menguntit dapat mengklaim bahwa mereka memiliki alasan untuk berada di suatu tempat padahal sebenarnya tidak.
Baca Juga: Perlukah Menghapus Foto Mantan di Media Sosial? Ini Saran Ahli
4. Komunikasi melalui orang lain
Stalker mungkin terhalang dari kemampuan untuk berkomunikasi denganmu.
Dalam hal ini, mereka mungkin mencoba berkomunikasi dengan keluarga atau teman dekatmu melalui telepon, SMS, email, atau secara langsung.
5. Melakukan pengerusakan
Stalker dapat merusak rumah seseorang atau properti lainnya.
Hal ini dapat dilakukan dengan maksud untuk menyakiti atau untuk mendapatkan perhatian korban.
Jika kamu telah memberi tahu seseorang bahwa tidak ingin berbicara dengannya, dan tanggapan mereka adalah merusak propertimu, itu adalah perilaku stalking.
6. Memberikan ancaman
Stalker mungkin memberi tahumu bahwa mereka akan melakukan sesuatu yang berbahaya kecuali jika kamu mau terlibat dengan mereka.
Setiap tindakan mengancam orang lain, membuat mereka merasa tidak aman, atau dilecehkan itu merupakan tindakan stalking.
Baca Juga: Cyberstalking Semakin Meresahkan, Ini 5 Langkah Perlindungan Media Sosial agar Lebih Aman
Sampai kapanpun jangan pernah melakukan tindakan stalking kepada orang lain ya, Kawan Puan. Ini mengganggu kehidupan pribadinya.
Jika kamu juga terancam dengan tindakan stalker, pastikan untuk memberi tahu keluarga dan teman dekat untuk bekerja sama melindungimu.
Kawan Puan juga bisa melaporkan pada pihak yang berwajib, jika perilaku stalking tersebut sudah mengancam keselatanmu. (*)