Parapuan.co - Masa kehamilan adalah masa yang krusial bagi calon ibu dan janin.
Tak seperti biasa, ibu hamil harus mengurangi konsumsi makanan tertentu dan menghindari bahan aktif produk perawatan wajah juga.
Sebab, beberapa bahan aktif produk perawatan wajah bisa mengganggu hormon kehamilan dan berpengaruh ke janin.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Infeksi, Ini Dampak Buruk Memencet Jerawat di Area 'Triangle of Death'
Lantas, bagaimana cara mengobati jerawat yang muncul ketika masa kehamilan?
Pertama, kita ketahui dulu penyebab jerawat selama kehamilan ya, Kawan Puan.
Penyebab utama timbulnya jerawat adalah hormon.
Ketika seorang perempuan sedang mengandung, ia mengalami perubahan hormonal yang menimbulkan jerawat.
Peningkatan hormon yang disebut androgen dapat menyebabkan kelenjar kulit kita tumbuh dan menghasilkan lebih banyak sebum.
Baca Juga: Catat! Ini 5 Makanan yang Jadi Rahasia Kecantikan Perempuan Jepang
Minyak ini bisa menyumbat pori-pori dan memicu munculnya bakteri, peradangan, dan jerawat.
Jerawat biasanya terjadi selama trimester pertama dan menghilang dalam trimester ketiga.
Hal itu terjadi karena tubuh mengalami sebagian perubahan hormonal pada trimester pertama.
Untuk mengobati jerawat kehamilan, mulailah dengan perawatan diri seperti dikutip dari Mayo Clinic berikut ini:
1. Cuci area berjerawat dengan pembersih yang lembut
Baca Juga: Gampang! Ini Cara Hilangkan Komedo Membandel dengan 3 Bahan Alami
Gunakan tangan kita untuk mencuci wajah dengan sabun lembut dan air yang mengalir atau hangat, dua kali sehari.
Hindari scrub wajah, astringent, dan masker yang cenderung mengiritasi kulit sehingga memperburuk jerawat.
2. Keramas secara teratur
Jika kita cenderung berjerawat di sekitar garis rambut, keramas setiap hari adalah langkah yang tepat.
Apabila memiliki kulit rambut yang berketombe dan gatal, konsultasikan produk perawatan dengan dokter ginekologi untuk mengatasi masalahnya.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Infeksi, Ini Dampak Buruk Memencet Jerawat di Area 'Triangle of Death'
3. Hindari memencet jerawat
Memencet jerawat hanya akan melukai wajah kita.
Selain meninggalkan bekas luka, memencet jerawat bisa menyebabkan infeksi dan iritasi yang tidak diinginkan.
4. Hindari penyebab iritasi
Hindari penggunaan kosmetik dan produk perawatan kulit, tabir surya, produk perawatan rambut, atau obat totol jerawat yang berbasis minyak.
Baca Juga: Perubahan Warna Kulit Bisa Disebabkan Oleh Hiperpigmentasi dan Melasma, Apa Perbedaannya?
Gunakan produk dengan klaim berbahan dasar air dan non-komedogenik, yang artinya kecil kemungkinannya menyebabkan jerawat.
5. Perhatikan apa yang menyentuh kulit
Jaga kebersihan rambut dan jauhkan dengan wajah kita.
Hindari menyentuh wajah saat tangan kotor atau dengan benda apapun yang tidak terjamin kebersihannya.
Pakaian, kerudung, bando, atau topi yang ketat dapat menimbulkan masalah terutama jika kita berkeringat.
Ganti sprei dan sarung bantal secara rutin karena terdapat kotoran, keringat, dan debu yang menempel di situ.
Baca Juga: Tanpa Disadari 5 Kebiasaan Sehari-Hari Ini Bisa Memperparah Jerawatmu!
Sebenarnya, obat topikal (oles) dapat digunakan untuk mengobati jerawat kehamilan, tapi obat itu akan memasuki aliran darah dan memengaruhi janin.
Jika dirasa ragu, berkonsultasi terkait obat topikal dengan dokter ginekologi merupakan keputusan yang tepat demi keamanan ibu dan janin.
Obat jerawat yang diketahui menyebabkan cacat lahir, termasuk isotretinoin oral (amnesteem, claravis) dan retinoid topikal harus dihindari selama kehamilan.
(*)