Alice Norin Ajarkan BLW Pada Alana, Amankah untuk Kesehatan?

Editor Maharani Kusuma Daruwati

Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu tahu apa itu baby-led weaning atau BLW?

Salah satu aktris Indonesia, Alice Norin, baru-baru ini mem-posting video salah satu putrinya, Alana sedang melakukan BLW ini.

"Banyak yang DM, Alana hebat banget ya makannya. Semua proses & sekarang pun masih tahap belajar untuk makan dulu. Pas bgt nemu salah satu video Alana makan ini, pir kukus yang super duper licin, lompat-lompat dari tangan kaya ikan (emoji) Gpp bgt ini, karena proses belajar untuk megang makanan, mengarahkan ke mulut, ngunyah, muterin di dalam mulut, menelan dll. Aku selalu update juga di highlights BLW ya :) Btw, eat in style ya pakai @minitoday as always (emoji)" tulis Alice.

Dalam video unggahannya tersebut, bayi Alana terlihat makan sendiri tanpa disuapi.

Diketahui, putri kedua Alice itu kini telah berusia tujuh bulan, dan sudah saatnya untuk MPASI, dan Alice Norin memilih metode LBW.

Alice mengaku bahwa sang buah hati masih belajar memegang makanan, mengarahkan ke mulut, ngunyah, dan menelan makanannya.

Lalu apasih BLW itu sebenarnya, amankah untuk anak?

Melansir dari Idai.co.id, BLW adalah metode memperkenalkan MPASI dengan membiarkan bayi memilih sendiri semua makanannya.

Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Rapley dan Markett pada tahun 2005 lewat buku mereka yang berjudul Baby Led Weaning: Essential Guide to Introducing Solid Foods and Helping your Baby to Grow Up a Happy and Confident Eater.

Nah dalam bukunya itu, mereka menyarankan bayi untuk memegang makanannya sendiri sejak bayi, lebih tepatnya saat mereka sudah berumur 6 bulan.

Orang tua bisa menentukan makanan apa yang ditawarkan untuk dimakan, tetapi bayilah yang akan menentukan makanan apa yang akan mereka pilih, berapa banyak, dan seberapa cepat menghabiskannya.

Metode BLW ini sendiri masih menuai pro dan kontra di tengah masyrakat lo, Kawan Puan.

Pasalnya beberapa orang berpendapat bahwa metode ini berisiko menyebabkan bayi mengalami kekurangan nutrisi, karena bayi yang menentukan jenis makanan apa yang mereka makan dan seberapa banyak mereka memakannya.

Namun hal ini terbantahkan lewat adanya studi yang dilakukan pada 2017 lalu.

Dalam studi itu ditemukan bahwa bayi yang menjalani metode BLW memiliki indeks massa tubuh yang sama dengan bayi yang diberi MPASI secara konvensional.

Kontra lainnya adalah bahwa metode BLW ini memungkinan bayi tersedak oleh makanannya sendiri.

Untuk mengatasi masalah ini, pada tahun 2017 Studi BLISS (Baby-Led Introduction to SolidS) mencoba mengurangi risiko tersedak pada bayi dengan melakukan modifikasi metode BLW.

Adapun aturan pemberian makan metode BLW agar aman bagi bayi adalah seperti berikut:

1. Memastikan faktor kesiapan dan keamanan bagi bayi:

Posisi bayi harus sudah menegakkan dada dan selama proses makan dapat mempertahankan posisi tersebut.

Bayi harus selalu didampingi saat pemberian makan.

Memperkenalkan makanan yang cukup bisa digenggam oleh bayi (biasanya dalam bentuk finger food atau seukuran jari orang dewasa).

Pastikan makanan cukup lembut sehingga mudah hancur di mulut bayi.

Hindari makanan yang beresiko menyebabkan tersedak, yaitu makanan berbentuk koin, seperti kacang, popcorn, buah anggur, dan lainnya.

2. Perkenalkan berbagai macam makanan.

3. Ajak bayi makan bersama dengan anggota keluarga lain.

4. Hindari makanan cepat saji atau mengandung banyak gula dan garam.

Selain itu, studi yang dilakukan oleh Studi BLISS juga memperingatkan orang tua, agar jangan berharap dengan menggunakan metode ini bayi akan langsung menyukai makanan yang dicobanya.

Dalam mencoba metode BLW ini juga, orang tua harus ingat bahwa bayi tidak akan langsung dapat menghabiskan makanannya dengan cepat dan tepat waktu.

Nah Kawan Puan, karena metode ini masih memiliki pro dan kontra maka bila kamu ingin menerapkan metode BLW ini, kamu bisa mencoba berdiskusi dengan dokter atau ahli terlebih dahulu. (*)