"Para pembalap harus diinformasikan oleh tim. Mereka yang belum diberi tahu, berbicara dengan saya kemarin di Komisi Keamanan," kata Ezpeleta dilansir Crash.net.
"Kami berbagi pendapat yang berbeda dan kami akan mempertimbangkan posisi yang berbeda," tuturnya.
Baca juga: Klasemen MotoGP Jelang GP Austria: Quartararo di Puncak, Bagnaia Tebar Ancaman
"Kami akan mengadakan balapan sprint hari Sabtu, itu tidak akan dihitung untuk grid, dan sisanya (detail sprint race) bisa kami diskusikan," tandasnya.
Sementara itu, bos KTM Herve Poncharal mengatakan bahwa sprint race adalah cara untuk membuat MotoGP berkembang.
"Jika tidak bergerak maju, Anda mundur selangkah. Meskipun pertunjukan (MotoGP) kami bagus, bukan berarti Anda tidak bisa berkembang," ujar Herve Poncharal.
"Ya, kami melihat apa yang terjadi di tempat lain dan apa yang berhasil di tempat lain," ucapnya.
Baca juga: Tegas, Fabio Quartararo Tolak Sprint Race MotoGP
"Kami mengadakan pertemuan dengan semua tim MotoGP Independen dan mereka dengan suara bulat mendukung gagasan itu. Ini juga akan lebih baik untuk media dan sponsor," terangnya.
Jurnalis MotoGP senior, Mat Oaxley, mengutarakan ia terbuka dengan ide sprint race walau dalam format yang seharusnya berpengaruh ke balapan utama keesokan harinya dan tidak ke Kejuaraan DUnia.
"Kekhawatiran saya adalah para rider sekarang terlalu terbebani dengan risiko," cuitnya di Twitter.
"FP1, 2, dan 3 sekarang pada dasarnya adalah sesi kualifikasi. Kemudian ada Q1 dan Q2 di mana para rider akan mengambil risiko besar untuk memangkas waktu."
"Lalu ada sprint race. Saya suka ide sprint ini tetapi mereka harus masuk hitungan untuk posisi di grid dan tidak terhitung sebagai kemenangan grand prix."
Sprint race sendiri bukan hal baru di dunia balap. Formula One (F1) adalah salah satu ajang balap yang sudah terlebih dahulu mengadakan sprint race.
Berbeda dari F1 yang hanya mengadakan tiga sprint race musim ini, sprint race MotoGP akan digelar di setiap grand prix musim depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.