Kepastian itu diumumkan oleh CEO Dorna Carmelo Ezpeleta, Presiden FIM Jorge Viega, dan Presiden Asosiasi Tim Balap Internasional (IRTA) Herve Poncharal, dalam konferensi pers di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, Sabtu (20/8/2022).
Sprint race MotoGP akan digelar di setiap grand prix tahun 2023 dan dijalankan pada hari kedua atau Sabtu pada waktu yang biasanya diambil oleh Q1 dan Q2.
Jumlah lap sprint race hanya setengah dari total lap balapan utama yang digelar setiap hari Minggu, sekitar 10-15 putaran.
Adapun jumlah poin yang diperebutkan di sprint race juga hanya setengah dari total poin balapan utama.
Artinya, pemenang balapan sprint race MotoGP akan mendapatkan 12,5 poin tambahan dalam klasemen pebalap.
Sprint race MotoGP tidak akan akan menggantikan sesi kualifikasi normal (Q1 dan Q2).
Namun, diperkirakan satu sesi latihan dan pemanasan 20 menit pada akhir pekan akan dihapus.
Tekanan terhadap kondisi fisik para pebalap menjadi salah satu perhatian utama.
"Terkadang kami balapan ndi tempat seperti Austin yang normalnya menguras mental dan fisik," tutur pebalap Ducati, Pecco Bagnaia, kepada The Race.
"Sekarang, kami harus membalap dua kali di sana. Akan sangat sulit."
"Setiap tahun kami selalu menambah jumlah balapan. Hal ini menguras fisik dan mental."
Hal ini diperparah oleh pengakuan tim-tim yang kabarnya mendapat info soal sprint race ini dari media dan bukan dari Dorna secara langsung.
Menanggapi hal ini, Carmelo Ezpeleta mengatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan pendapat pebalap.
"Para pembalap harus diinformasikan oleh tim. Mereka yang belum diberi tahu, berbicara dengan saya kemarin di Komisi Keamanan," kata Ezpeleta dilansir Crash.net.
"Kami berbagi pendapat yang berbeda dan kami akan mempertimbangkan posisi yang berbeda," tuturnya.
"Kami akan mengadakan balapan sprint hari Sabtu, itu tidak akan dihitung untuk grid, dan sisanya (detail sprint race) bisa kami diskusikan," tandasnya.
Sementara itu, bos KTM Herve Poncharal mengatakan bahwa sprint race adalah cara untuk membuat MotoGP berkembang.
"Jika tidak bergerak maju, Anda mundur selangkah. Meskipun pertunjukan (MotoGP) kami bagus, bukan berarti Anda tidak bisa berkembang," ujar Herve Poncharal.
"Ya, kami melihat apa yang terjadi di tempat lain dan apa yang berhasil di tempat lain," ucapnya.
"Kami mengadakan pertemuan dengan semua tim MotoGP Independen dan mereka dengan suara bulat mendukung gagasan itu. Ini juga akan lebih baik untuk media dan sponsor," terangnya.
Jurnalis MotoGP senior, Mat Oaxley, mengutarakan ia terbuka dengan ide sprint race walau dalam format yang seharusnya berpengaruh ke balapan utama keesokan harinya dan tidak ke Kejuaraan DUnia.
"Kekhawatiran saya adalah para rider sekarang terlalu terbebani dengan risiko," cuitnya di Twitter.
"FP1, 2, dan 3 sekarang pada dasarnya adalah sesi kualifikasi. Kemudian ada Q1 dan Q2 di mana para rider akan mengambil risiko besar untuk memangkas waktu."
"Lalu ada sprint race. Saya suka ide sprint ini tetapi mereka harus masuk hitungan untuk posisi di grid dan tidak terhitung sebagai kemenangan grand prix."
Sprint race sendiri bukan hal baru di dunia balap. Formula One (F1) adalah salah satu ajang balap yang sudah terlebih dahulu mengadakan sprint race.
Berbeda dari F1 yang hanya mengadakan tiga sprint race musim ini, sprint race MotoGP akan digelar di setiap grand prix musim depan.
https://www.kompas.com/motogp/read/2022/08/20/19210358/pro-dan-kontra-sprint-race-yang-bakal-hadir-di-motogp-2023