MARC Marquez batal berlaga di MotoGP Mandalika, Minggu (20/3/2022). Jatuh untuk kali keempat di Sirkuit Mandalika saat sesi pemanasan pada Minggu pagi, Marquez dinyatakan tidak bugar berlaga.
Sempat diperiksa di rumah sakit di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Marquez disebut mengalami cedera kepala dan harus menjalani observasi, sekalipun sejumlah pemeriksaan mendapati hasil negatif.
"Karena trauma semacam ini butuh periode observasi antar 12-24 jam, pebalap, timnya, dan petugas medis MotoGP memutuskan dia di posisi tidak bugar," tutur Direktur Medis MotoGP, Angel Charte, sebagaimana dikutip motogp.com, Minggu (20/3/2022).
Sebelum dibawa ke rumah sakit, tim medis MotoGP di Sirkuit Mandalika sudah mengonfirmasi bahwa Marquez mengalami gegar otak dan sejumlah trauma ringan lain. Pemeriksaan yang dijalani di rumah sakit mencakup CT scan.
Benar saja, dalam perjalanan pulang ke Spanyol, Marquez mulai mengeluhkan ada masalah dengan penglihatannya. Tiba di Barcelona, Spanyol, pada Senin (21/3/2022), Marquez langsung memeriksakan diri ke rumah sakit.
Baca juga: Pesan MotoGP untuk Marc Marquez: Sang Juara Tak Pernah Terpuruk Lama...
Ditangani oleh dokter mata kepercayaannya, Sanchez Dalmau, Marquez dipastikan kembali mengalami diplopia, alias penglihatan ganda. Ini adalah kondisi yang dialami Marquez untuk kali ketiga, dengan diagnosis terakhir sebelum insiden di Mandalika adalah pada November 2021.
Pada November 2021, Marquez mengalami diplopia setelah mengalami insiden dalam motorcross. Gara-gara ini dia absen di tiga seri MotoGP di pengujung MotoGP musim 2021 dan menempatkannya di posisi ketujuh di klasemen akhir.
Begitu kabar Marquez dinyatakan mengalami lagi diplopia, segala macam pembahasan tentang diplopia langsung menyeruak di ruang publik. Tulisan ini berupaya menggenapinya, termasuk dengan mengeksplorasi keterangan medis Marquez.
Merujuk situs NHS, diplopia bisa terjadi pada satu mata (monokular) atau kedua mata sekaligus (binokular). Tentu, efek dan upaya pemulihannya akan berbeda antara diplopia yang terjadi pada satu mata dan pada kedua mata.
Diplopia pada satu mata disebut cenderung lebih umum terjadi. Mata kering dengan aneka sebab, ada di antara penyebab diplopia yang ini. Juga, mata silinder (astigmatisme), katarak, serta kondisi kornea yang mengalami penipisan lalu mengerucut (keratoconus).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.