Adapun penglihatan ganda dalam kasus diplopia monokular, menurut Najem dan Margolin cenderung terkait dengan fenomena optik mata. Kasus diplopia monokular cenderung berkaitan dengan persoalan di area kornea, seperti keratoconus atau astigmatisme yang tak tepat ditangani.
Yang dijelaskan ulang oleh Najem dan Margolin ini disebut tahap etiologi ketika melihat kasus diplopia, alias menelusuri asal-usul gejala diplopia. Untuk diagnosis yang benar-benar tepat, ada sejumlah tahap lain, termasuk melacak riwayat dan kondisi fisik pasien.
Secara epidemiologi, Najem dan Margolin pun menyebut diplopia sama jamaknya muncul dalam kasus pasien rawat jalan dan layanan darurat. Namun, dari kejamakan itu, mereka menyebut hanya 16 persen kasus diplopia yang berindikasi membahayakan keselamatan pasien.
Dengan kisah perjalanan menuju diagnosis diplopia, Marquez tampaknya berhadapan dengan diplopia binokular. Kedua matanya melihat segala hal berbayang. Bisa jadi matanya sempat juling juga, meski mungkin samar juga.
OK, ini spekulasi. Yang pasti-pasti saja, pernyataan dokter yang jadi rujukan. Apa kata Sanchez Dalmau?
"Hasil evaluasi neuro-ophthalmology pada Marc Marquez mendapati episode baru diplopia yang disebabkan oleh kambuhnya kelumpuhan saraf kanan keempat (the fourth right nerve)," ujar Dalmau, seperti dikutip laman Tim Honda Repsol, Selasa (22/3/2022).
Neuro-ophthalmology adalah spesialisasi kedokteran atau kesehatan mata yang menangani masalah penglihatan dan pergerakan bola mata. Biasanya, masalah yang ditangani tak hanya disebabkan oleh kondisi di mata tetapi juga terkait sistem saraf.
Berlanjut, saraf kanan keempat itu apa?
Di otak manusia ada 12 pasang saraf kranial (cranial nerves). Namanya sepasang, ada yang di kanan dan ada yang di kiri.
Setiap saraf ini merupakan bagian dari sistem saraf otonom yang berkaitan dengan organ tubuh kita, termasuk mata.
Saraf otonom adalah pengendali komunikasi antar-organ tanpa perlu otak berpikir atau banyak perintah lagi, yang kita pun tidak sadar ada peran mereka dalam banyak gerakan yang terjadi.
Salah satu dari 12 pasang saraf kranial tersebut adalah saraf kranial keempat. Nama lain dari saraf kranial keempat adalah saraf troklearis (trochlear nerve).
Posisi saraf troklearis ada di bagian tengah otak. Adapun fungsinya adalah mengontrol gerak bola mata. Tentu, lewat otot yang melingkupi bola mata.
Merujuk Cedar-Sinai, gerakan yang dikontrol saraf keempat ini adalah otot mata eksternal alias otot oblik superior. Otot ini menjulur dari belakang rongga mata ke bagian atas mata, melewati jaringan di dekat hidung yang disebut trochea.