Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Diplopia Tak Cuma Satu Macam, Marc Marquez Alami yang Mana?

Kompas.com - 23/03/2022, 21:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Adapun penglihatan ganda dalam kasus diplopia monokular, menurut Najem dan Margolin cenderung terkait dengan fenomena optik mata. Kasus diplopia monokular cenderung berkaitan dengan persoalan di area kornea, seperti keratoconus atau astigmatisme yang tak tepat ditangani.

Yang dijelaskan ulang oleh Najem dan Margolin ini disebut tahap etiologi ketika melihat kasus diplopia, alias menelusuri asal-usul gejala diplopia. Untuk diagnosis yang benar-benar tepat, ada sejumlah tahap lain, termasuk melacak riwayat dan kondisi fisik pasien.

Secara epidemiologi, Najem dan Margolin pun menyebut diplopia sama jamaknya muncul dalam kasus pasien rawat jalan dan layanan darurat. Namun, dari kejamakan itu, mereka menyebut hanya 16 persen kasus diplopia yang berindikasi membahayakan keselamatan pasien.

Marquez alami diplopia yang mana?

Dengan kisah perjalanan menuju diagnosis diplopia, Marquez tampaknya berhadapan dengan diplopia binokular. Kedua matanya melihat segala hal berbayang. Bisa jadi matanya sempat juling juga, meski mungkin samar juga.

OK, ini spekulasi. Yang pasti-pasti saja, pernyataan dokter yang jadi rujukan. Apa kata Sanchez Dalmau?

"Hasil evaluasi neuro-ophthalmology pada Marc Marquez mendapati episode baru diplopia yang disebabkan oleh kambuhnya kelumpuhan saraf kanan keempat (the fourth right nerve)," ujar Dalmau, seperti dikutip laman Tim Honda Repsol, Selasa (22/3/2022)

Neuro-ophthalmology adalah spesialisasi kedokteran atau kesehatan mata yang menangani masalah penglihatan dan pergerakan bola mata. Biasanya, masalah yang ditangani tak hanya disebabkan oleh kondisi di mata tetapi juga terkait sistem saraf. 

Berlanjut, saraf kanan keempat itu apa?

Di otak manusia ada 12 pasang saraf kranial (cranial nerves). Namanya sepasang, ada yang di kanan dan ada yang di kiri.

Ilustrasi 12 pasang saraf kranial di dalam batok kepala.WIKIMEDIA COMMONS/PATRICK J LYNCH Ilustrasi 12 pasang saraf kranial di dalam batok kepala.

Setiap saraf ini merupakan bagian dari sistem saraf otonom yang berkaitan dengan organ tubuh kita, termasuk mata.

Saraf otonom adalah pengendali komunikasi antar-organ tanpa perlu otak berpikir atau banyak perintah lagi, yang kita pun tidak sadar ada peran mereka dalam banyak gerakan yang terjadi.

Salah satu dari 12 pasang saraf kranial tersebut adalah saraf kranial keempat. Nama lain dari saraf kranial keempat adalah saraf troklearis (trochlear nerve). 

Posisi saraf troklearis ada di bagian tengah otak. Adapun fungsinya adalah mengontrol gerak bola mata. Tentu, lewat otot yang melingkupi bola mata.

Merujuk Cedar-Sinai, gerakan yang dikontrol saraf keempat ini adalah otot mata eksternal alias otot oblik superior. Otot ini menjulur dari belakang rongga mata ke bagian atas mata, melewati jaringan di dekat hidung yang disebut trochea

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Liga Italia
Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com