KOMPAS.com - Direktur Mandalika Racing Team, Kemal Nasution, mengungkapkan beberapa kondisi yang membuat timnya masih jauh dari kata ideal di ajang Moto2 2021 sejauh ini.
Moto2 2021 sudah memainkan empat seri, di Qatar, Doha, Portugal, dan Spanyol.
Finis tertinggi tim Pertamina Mandalika SAG Team adalah posisi kesembilan yang dicatatkan Bo Bendsneyder pada seri pembuka di Moto2 Qatar.
Akan tetapi, Bo finis peringkat ke-12 dan ke-15 serta sekali gagal finis (di Portimao, Portugal) pada tiga balapan setelahnya.
Bo masih berada di peringkat ke-15 dengan 12 poin.
Rider Mandalika Racing satu lagi, Thomas Luthi, harus puas di peringkat ke-24 dari 32 pebalap dengan raihan hanya 1 poin.
Pada suatu audiensi terbatas dengan beberapa media terpilih, Kemal Nasution mengutarakan perkembangan terkini tim yang baru terbentuk pada awal musim Moto2 2021 tersebut.
Baca juga: Resmi, Tanah 6,5 Hektar KEK Mandalika Diserahkan ke Kemenparekraf
Pertama, ia membahas kondisi Thomas Luthi yang belum maksimal.
"Luthi jelas masih ada kendala dengan compound ban yang sekarang," ujarnya kepada wartawan terpilih, termasuk Kompas.com.
"Sekarang dia masih merasakan kurang nyaman dengan grip-nya."
Kedua adalah perihal kondisi Bo yang baru menjalani operasi arm pump di tangan kanannya pada Rabu (5/5/2021).
View this post on Instagram
"Bo jelas dengan kondisinya masih merasakan sakit. Namun, menurut dokter dia tetap bisa hadir di Le Mans (seri berikutnya) untuk balapan. Walau masih dalam kondisi recovery."
"Operasinya lancar, dia masih good spirit dan info dari dokter adalah dia bisa tampil lagi. Mudah-mudahan."
Tak hanya soal para rider, Kemal juga berbicara mengenai kondisi di paddock yang masih belum ideal.
Tim masih kekurangan tiga sosok engineer kunci di karena larangan bepergian akibat pandemi.
"Ketiga orang ini adalah engineer, ada technical director, team director, dan engineer," tuturnya. "Mereka sekarang masih di Inggris, Singapura, dan India."
Baca juga: Belum Raih Podium, Honda Akui Sedang Bermasalah di MotoGP 2021
Kemal pun tak bisa berbicara banyak soal kapan mereka bisa bergabung lagi dengan tim.
"Tergantung pandemi, ini kan masing-masing negara beda peraturan," ujarnya sembari menambahkan ketiga orang ini belum bisa mendampingi tim sejak pramusim.
"Mereka sama sekali tak bisa datang dari awal."
Namun, hal itu bukan berarti tim tanpa jasa ketiga orang penting ini sama sekali.
"Kami hanya bisa berbicara lewat grup, update lewat grup. Namun, kami senantiasa berdiskusi dengan mereka," ujarnya lagi.
"Kami tak bisa 100 persen memang karena tim itu harus dilihat juga psikologinya. Hal itu baru bisa terlihat apabila kami bisa berada di tempat sana."
"Kerja tim itu penting sekali. Namun, kami maklumi juga karena pandemi."
Kemal pun menjelaskan dampak yang dirasakan tim Mandalika Racing tanpa kehadiran ketiga orang tersebut.
"Kualitas tim yang paling terlihat," ujarnya.
Baca juga: Kendarai Sepeda Listrik, Menteri Sandiaga Uno Tinjau Pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika
"Semaksimal apa tim ini bisa bekerja. Kami masih belum melihat kinerja tim kalau kami tak berada di sana semua."
"Makanya, kalau semua sudah bisa kumpul baru bisa terlihat. Kalau ada kekurangan bisa kami ganti. Sekarang ini belum terlihat."
Kemal sendiri mengatakan bahwa problem ini bukan eksklusif milik tim Mandalika Racing.
Tim-tim lain juga mengalami gangguan serupa akibat larangan bepergian selama pandemi.
"Pasti itu. Masing-masing pasti ada kendalanya. Lihat saja Honda (di MotoGP) sekarang, kurang hebat apa mereka? Sekarang ga bisa ke atas kan?" tuturnya.
"Entah mereka masalahnya di mana. Yang tahu itu mereka."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.