Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Valentino Rossi: Pebalap Sekarang Harus "Bener" atau Pura-pura "Bener"

Kompas.com - 15/04/2021, 12:40 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pebalap veteran MotoGP, Valentino Rossi, menceritakaan perbedaan besar dunia balap motor elite pada tahun 1990-an dan dewasa ini. Menurutnya, banyaknya kamera yang mengarah ke para rider membuat mereka haru menjaga image.

Valentino Rossi mengatakan dunia balap motor elite sekarang sudah jauh berbeda dari sebelum-sebelumnya.

Dulu, Rossi terkenal di lintasan karena rivalitas sengitnya dengan beberapa rider di sirkuit.

Sebut saja rival-rival Rossi dari masa ke masa, mulai dari Sete Gibernau, Max Biaggi, Jorge Lorenzo, Casey Stoner, hingga Marc Marquez.

Rivalitas Valentino Rossi dan Marc Marquez memuncak di Sepang dan Valencia 2015.

Baca juga: Jadwal MotoGP Portugal 2021, Valentino Rossi dan Marc Marquez Jadi Sorotan

Rossi sempat menuduh adanya sebuah "Konspirasi Spanyol" antara Dorna, Dani Pedrosa, Marquez, dan Lorenzo yang mencegahnya menjadi juara dunia MotoGP 2015.

Dampak dari insiden-insiden itu menyebabkan Jorge Lorenzo dan Marquez harus dikelilingi oleh petugas keamanan ekstra di ronde-ronde balapan Italia karena amarah legiun fans VR46.

Sekarang, insiden itu telah memudar dan tak ada lagi rivalitas sesengit yang pernah dilalui The Doctor.

Rossi mengatakan rivalitas seperti itu tak bisa terjadi lagi di grid MotoGP karena sekarang setiap gerak-gerik pebalap diperhatikan publik.

"Sekarang semua sudah berubah karena ada terlalu banyak kamrea. Terlalu banyak tekanan datang dari luar," tuturnya seperti dikutip dari Corsedimoto.

"Anda tak bisa lagi bertingkah seperti sebelum-sebelumnya."

Baca juga: Ramon Forcada Bicara Perbedaan Hubungan Rossi dengan Lorenzo dan Morbidelli Nanti

Dalam kata lain, era media sosial dan kamera smartphone membuat semua hal yang dilakukan pebalap diulang-ulang baik dalam bentuk video atau foto.

Suatu gestur salah akan bisa membuat seorang pebalap terbelit kontroversi.

"Jika Anda melakukan beberapa hal yang kami lakukan pada tahun 1990-an dulu, mereka akan menggerogoti Anda selama berminggu-minggu," ujar juara dunia MotoGP tujuh kali tersebut.

Oleh karena itu, Rossi mengutarakan bahwa pebalap sekarang harus politically correct atau "bener" jika tak ingin citranya rusak.

"Anda harus politically correct atau setidaknya berpura-pura untuk politically correct. Ini cara dunia bekerja sekarang ini. Saya takut, hari-hari yang terdahulu tak akan kembali lagi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Timnas Indonesia
Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Sports
Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Timnas Indonesia
Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Timnas Indonesia
Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com